꒰ 32 ⤸ vf - Bagian Tiga Puluh Dua ❞

393 51 2
                                    

"Hwang Felix!"

Felix mengadakan kepalanya begitu melihat Lyna meneriaki namanya dengan marga yang berbeda. Felix bangkit dari duduknya, terlihat khawatir begitu melihat Lyna menangis sembari menatapnya.

"M-maksud Hwang apa bunda?"

Lyna bergerak maju, memeluk tubuh Felix dengan erat, "Hwang Felix.. my son.."

Entah dari mana datangnya rasa kenyamanan dalam pelukan itu, yang pasti Felix ingin lebih lama berada dalam pelukan ibu dari kekasihnya ini.

"A-aku Lee Felix, bunda.."

Lyna semakin menangis, ia mengeratkan pelukan itu, "no.. kamu Hwang Felix! Anakku, anak Hwang Lyna dan Hwang Jinu, bukan anak Lee Jungrok dan Lee Jiyya, my son.. hiks."

Felix terdiam, ia tidak tau lagi harus apa. Air matanya turun, entah Felix harus senang atau kecewa, senang atau marah. Perasaanya campur aduk, ia tidak pernah menyangka jika keluarga kandungnya adalah sosok yang ia cintai.

Tak lama dari itu, Yeji datang dengan pandangan sendu. Felix melihatnya, ia mulai mengerti kenapa Yeji melarang hubungannya dengan Hyunjin, ia mengerti kenapa Yeji begitu menjaganya.

"Hiks.." Felix terisak.

Lyna melepas pelukan itu, ia menghapus air mata itu tanpa peduli jika air matanya pun keluar sekarang.

"I-ini bunda, Fel.. orang yang ingin mengambilmu dulu, tapi sudah ada orang tua yang lebih dulu mengambil kamu dulu, Yeji mengatakan semuanya."

"K-kau Hwang Yongbok, saudara kembar Hwang Chaewon yang sudah meninggal."

Felix menjauh, perasannya hancur. Ia marah, benar-benar marah. Kenapa ia harus mencintai kakaknya sendiri?

"F-Fel.."

Felix lagi-lagi mundur saat Lyna memajukan langkahnya, Felix berlari keluar kamar. Menuruni tangga dengan terburu-buru dan keluar dari rumah keluarga Hwang. Tangisannya tidak bisa berhenti, perasaanya hancur.

Walaupun Felix meyakinkan dirinya untuk tidak terlibat dalam kehidupan cinta, hatinya tetap untuk Hyunjin. Mendengar fakta bahwa Hyunjin adalah kakak kandungnya membuat Felix merasakan jijik pada dirinya sendiri, selama ini ia selalu berciuman bahkan terkadang berhubungan badan dengan Hyunjin.

Yang ia butuhkan adalah menyendiri, menangisi seluruh nasibnya. Menangisi yang sudah terjadi, menyesal, kesal, marah.

..
..
..

Felix melihat Minho, ia berlari memeluknya saat Minho masih berada di latar rumahnya. Minho yang terkejut itu langsung membalas pelukan itu, ia agak khawatir melihat Felix lagi-lagi menangis setelah pulang dari rumah Hyunjin.

"Kamu kenapa, dek?" Minho menunduk, melihat wajah Felix yang menangis.

"H-Hyunjin, kakak kandungku, kak?"

Minho terkejut mendengar penuturan Felix, Felix sudah tau semuanya? Minho melepas pelukan itu, menangkup pipi Felix yang basah oleh air mata.

"Tenang okey?"

"Kakak.. hiks.." Felix menunduk, menangis dengan lebih kencang, melampiaskan semua yang ia rasakan.

Minho menghela nafas.

Flashback on

Minho kecil terus menangis di kamarnya, membuat Eunji benar-benar bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Ia sudah menanyakan berkali-kali, namun Minho tetap menangis.

"Fe-Felix.."

Eunji menatap Minho khawatir, "ada apa sayang? Kasih tahu bunda."

Minho mendongak, menatap Eunji dan memeluknya, "ada orang mau ngambil Felix besok.."

Sick [HYUNLIX] Complate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang