꒰ 05 ⤸ vf - Bagian Lima ❞

641 76 2
                                    

Pagi itu resmi menjadi hari baru bagi para makhluk. Tak terkecuali bagi pemuda manis yang kini tengah merapihkan diri sembari tersenyum manis. Ia merapihkan rambutnya sembari bercermin, tak lama aroma harum pun mulai terasa di sekitar Felix.

Senyumnya lagi-lagi mengembang mengingat keluarganya kini lengkap di rumah. Felix berpikir hari ini akan menjadi lebih baik dari kemaren, yah semoga saja, Felix.

Biasanya Felix akan menginap di rumah Minho, tapi melihat semalam kedua orangtuanya pulang bersama kakak yang sangat ia rindukan Felix langsung izin pamit kepada Minho untuk pulang.

Setelah selesai merapihkan diri, Felix segera malangkahkan kakinya menuju meja makan. Hatinya menghangat begitu melihat anggota keluarganya tengah berada di meja makan. Lantas Felix duduk di kursi yang terletak di samping Lee Juyeon, kakak Felix.

"Selamat pagi.." sapa Felix

Juyeon terkekeh melihat raut bahagia sang adik. "Wajah kamu kenapa itu dek?" Tanya Juyeon sembari memakan nasi goreng yang di buatkan oleh sang mama.

Felix mengeryit. "Muka lixie kenapa?" Felix memegang pipinya sembari manatap polos Juyeon.

Pemandangan yang begitu menggemaskan itu mengundang pekikan gemas dari Doyeon. "Gemes" gumamnya sembari menyubit pipi adiknya.

"Aaa sakit, mama kak Doyeon nakal!"

Lee Jiya hanya tersenyum menanggapi aduan dari putra bungsunya. Jiya kembali duduk setelah memberikan kopi kepada Lee Jungrok.

"Jangan di jailin terus adeknya!" Tegur Jungrok kepada anaknya

Juyeon dan Deoyeon terkekeh. "Maaf papa, Lixie nya terlalu gemes"

Felix mencebik lucu, bibirnya mengerucut. Namun jauh di lubuk hatinya Felix merasa begitu bahagia, saat-saat seperti ini sudah jarang bahkan tidak pernah terjadi selama beberapa tahun di rumah ini. Dan saat ini keluarganya kembali menghangat, dan Doyeon juga sudah kembali tersenyum padanya.

"Felix, maafin Kakak selalu ngacuhin kamu" ucap Doyeon dengan penuh sesal

Felix tersenyum kemudian mengangguk. "Adek nggak marah. Kakak juga tertekan, kan? Gaperlu ngerasa bersalah"

Jiya dan Jungrok saling tatap mendengar penuturan anaknya. Tangan Jungrok mendekat pada tangan sang istri, di usapnya lembut sembari tersenyum. Jiya menoleh dengan mata berkaca-kaca.

Suasana mendadak hening, hanya ada suara dentingan sendok dan piring yang saling bersahutan. Merasa ada yang ingin di tanyakan, Jiya pun membuka suara.

"Felix, kemarin kemana dulu sama Papa? Papa jemput kamu, tapi Papa nyampe di tempat mama malah kemaleman. Katanya kamu pulang cepet"

Felix mengeryitkan dahinya. "Felix kemarin pulang sama Kak Minho, ma" jawab Felix seadanya

Juyeon meremat sendoknya saat mendengar nama Minho keluar dari bibir Felix, mendadak selera makannya menghilang. Juyeon memang tidak menyukai tetangganya itu lantaran Felix yang lebih dekat dengan Minho dari pada dirinya.

"Pulang sama Min-

"Ma, Juyeon berangkat"

Tanpa menghabiskan sisa sarapannya, Juyeon beranjak pergi dengan tas yang menyampir apik di bahunya.

Jiya memilih acuh dengan anaknya yang kini telah beranjak, tatapannya tertuju pada Felix. "Papa gak jemput kamu?"

Felix yang sadar akan keadaan pun menunduk, tidak berani menjawab pertanyaan sang mama.

Doyeon sendiri sudah bergetar ketakutan, takut-takut orangtuanya akan kembali bertengkar.

"Kamu bohongin aku lagi, Jung?"

Sick [HYUNLIX] Complate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang