Kini sudah memasuki jam pulang. Felix dan yang lainnya memutuskan untuk berkumpul di cafe yang biasa mereka tempati. Mereka saling menunggu satu sama lain, dan akan menuju tempat bersama-sama nanti.
Hyunjin dan Felix sudah menunggu di perkiraan sekarang. Sembari Hyunjin menggoda Felix, tiada bosan mereka menunggu mau selama apapun asalkan mereka berdua bersatu.
"Sayang, kamu sayang aku enggak?" Tanya Hyunjin dengan tangan yang menggenggam tangan mungil itu, "gemes banget tangan kamu kecil!"
Felix mendengus, ia menarik tangannya lalu ia masukan ke dalam saku celananya. Ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Hyunjin, karma pasti Hyunjin sudah tau jawabannya kan.
"Sayang tangannya huwee," rengek Hyunjin
Duduk di bawah pohon mangga memang bukan hal buruk, mereka bisa berteduh sekaligus bermesraan.
"Apa Jin, astaga," Felix mengeluarkan tangannya dari saku lalu mengulurkannya pada Hyunjin.
"Yeayy! Tangan Felix!" Hyunjin memegang tangan itu, kemudian mencuimnya hingga mendapat protesan dari Felix.
"Hyunjin basah, astaga!"
Hyunjin terkekeh, melihat wajah Felix yang begitu menggemaskan adalah favoritnya. Tentu saja, semua bagian dari Felix itu favoritnya.
Hyunjin mengusap lembut tangan si manis, Felix mengalihkan perhatiaannya. Hyunjin mengusapkan tangan Felix ke celananya untuk membersihkan air liur nya.
Namun tanpa sengaja mengenai junior Hyunjin, Felix memejamkan matanya dengan pipi merona.
"Astaga Fel maaf kena, gapapa deh nanti kamu juga pegang seutuhnya," ujar Hyunjin santai.
"Frontal Jin astaga," Felix mempoutkan bibirnya.
"Aduh pipi kamu merah, gapapa juga nanti kalo udah bersatu kamu lebih merah dari ini."
"HYUNJIN DIEM IH!"
Hyunjin tertawa puas melihat wajah Felix yang semakin memerah. Hahah menggodanya memang sangat menyenangkan, tidak terasa mereka sudah menunggu selama lima belas menit. Namun masih belum ada tanda-tanda manusia akan datang.
Namun akhirnya Jeongin datang, sendiri. Ia duduk di samping Felix, yang di balas pelukan lengan, astaga manis sekali.
"Udah ada lo, Jeong. Gue mau ke toilet dulu, jangan ribut kalian disini."
Jeongin hanya mengangguk menanggapi ucapan Hyunjin, mengusak rambut lembut Felix menyenangkan dari pada menjawab 'iya' pertanyaan Hyunjin.
**
**
**"Hyunjin ke kamar mandi, rencana di percepat!"
Hyunjin berjalan dengan terburu-buru untuk sampai ke kamar mandi. Saat hampir sampai di kamar mandi laki-laki, ia mendengar suara tangisan.
"Tolong nghh jangan hiks."
Hyunjin segera berlari ke arah kamar mandi itu, yang ia dapat adalah Yara yang sudah telanjang dada dan dua orang pria yang tengah memainkan payudaranya, Yara terus memberontak dan menangis.
"HEH!" Hyunjin menghampirinya lalu memukul dua orang itu.
Yara tersenyum dalam diam, ia merapatkan punggungnya pada tembok.
"Pergi sebelum gue lapor BK!" Tegas Hyunjin.
Setelah dua laki-laki itu pergi Hyunjin segera memungut seragam dan bra milik Yara. Hendak memberikannya namun ia gagal fokus karena melihat betapa besarnya dada milik siswi Kim itu, ia terpana sejenak. Ia segera menggeleng dan memberikan pakaian itu kepada Yara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sick [HYUNLIX] Complate ✓
Teen Fiction[COMPLATE] Takdir mempertemukan Hwang Hyunjin dan Lee Felix, namun pertemuan mereka nyatanya membawa sebuah dosa besar. Tentang Lee Felix dan segala penderitaannya, serta Hwang Hyunjin yang selalu berada di sampingnya, bahkan menjadi salah satu ses...