Malam itu begitu sunyi, suasana sangat menenangkan selalu menjadi candu tersendiri untuk Felix. Ia menatap bintang yang menurutnya indah untuk malam ini. Felix jadi mengingat masa-masa dulu saat ia masih bersama orang tuanya.
"Itu.. kak Doyeon! Itu kak Tae.. dan itu kak Juyeon!! Kalo mama sama papa yang deketan," ujar Felix
"Kalo Felix yang paling bersinar dong."
"Tapi kata mama, Felix matahari bukan bintang," ucapnya dengan polos
"Apapun itu, kamu selalu jadi hal yang paling bersinar buat mama, bahagia terus ya?"
Felix menunduk, mencoba untuk menahan air matanya agar tidak jatuh. Jika di pikir hidupnya tidak terlalu buruk saat ini, ia punya kekasih dan para kakak nya yang selalu menyayanginya. Namun rasanya kasih sayang itu masih tetap kurang bagi Felix, karena kini sudah tidak ada lagi kehangatan dalam keluarga lengkap.
"Mama, aku capek hidup kaya gini, ma. Walaupun aku keliatan bahagia sama pacar aku, aku tetep pen sama mama dan papa, aku kangen di anter jemput sama kalian. Tolong kalian kembali untukku, untuk kakak dan untuk keluarga kita," monolog Felix sembari menatap betapa bersinarnya bintang itu.
Felix terdiam, ia kemudian bangkit dari duduknya lalu masuk ke dalam rumahnya setelah berdiam diri di teras.
Kegiatan Felix itu tidak jauh dari pantauan Minho, "maafin kakak karena bawa kamu ke keluarga ini, Lix."
Minho menghela nafas, ia menutup tirai jendela kamarnya lalu segera mengejar alam mimpi.
***
***
Rutinitas Hwang Hyunjin setiap sebelum sekolah jelas menjemput Felix. Dua minggu hubungan mereka berjalan dan Hyunjin sama sekali tidak lupa akan janjinya untuk menjemput Felix."Pagi-pagi udah nyampe aja, Jin," Eunji menyapa Hyunjin yang tengah menunggu Felix itu.
Hyunjin tersenyum, ia mengangguk sopan, "iya, tante. Biar bisa berduaan."
"Dasar anak muda."
Hyunjin melirik Minho yang baru saja keluar dari rumahnya, ia hendak menyapa namun keburu di potong oleh Minho.
"Gausah nyapa, lo bau," kata Minho
"Sensi bener pagi-pagi, kak. Marahan sama pacar lo ya, kak?"
"Kepo bener bocah."
Jiyya yang hendak membuang sampah itu menjadi tertarik akan kebisingan dua siswa itu. Ya, Jiyya kembali ke rumahnya sekarang.
"Wah pagi-pagi udah ribut aja kalian, Hyunjin nyari Felix? Dia ada dalem," Ucap Jiyya
Hyunjin mengangguk kemudian tersenyum, sedangkan Minho kini telah menaiki motornya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Tan! Bilangin Felix, buku novel Felix semalem aku curi!"
"Astaga Minho!" Jiyya terkekeh melihat tingkah anak tetangganya itu, lantas ia mengacungkan jempolnya.
Hyunjin menggeleng melihat kelakuan kehidupan bertetangga itu. Ia lantas menghampiri pintu rumah Felix, ia masuk setelah di izinkan oleh Jiyya. Dapat ia lihat Felix yang tengah sarapan bersama kedua kakaknya, karena pastinya Taeyong tidak ada di rumah.
"Eh, Hyun. Mau sarapan juga?" Tanya Doyeon saat melihat Hyunjin menghampiri meja makan.
"Nggak deh, Kak. Masih kenyang," jawabnya
Juyeon menatap Hyunjin sekilas, kemudian kembali memakan sarapannya, "kek iya banget ya jadi pacar adek," guraunya.
"Iya lah, kan ganteng, baik juga," sahut Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick [HYUNLIX] Complate ✓
Teen Fiction[COMPLATE] Takdir mempertemukan Hwang Hyunjin dan Lee Felix, namun pertemuan mereka nyatanya membawa sebuah dosa besar. Tentang Lee Felix dan segala penderitaannya, serta Hwang Hyunjin yang selalu berada di sampingnya, bahkan menjadi salah satu ses...