꒰ 20 ⤸ vf - Bagian Dua Puluh ❞

431 52 2
                                    

Kelas seketika terhenti begitu seorang guru mengumumkan akan ada siswa yang di pilih untuk mengikuti olimpiade MIPA, penuturan selanjutnya dari guru tersebut yang membuat seluruh siswa di kelas Felix menganga tidak percaya.

"Nggak salah, bu? Felix belum lama disini."

Guru yang di ketahui dengan nama Happy itu menggeleng, "potensi Felix sangat bagus untuk mengikuti lomba ini, Felix kita bicarakan di ruang guru. Tolong ikut saya."

Felix yang awalnya terdiam akhirnya mengangguk, ia mengikuti kemana guru tersebut berjalan. Hingga mereka tiba di ruang guru dan langsung duduk di hadapan meja Happy.

"Untuk perlombaan akan di laksanakan dua bulan lagi, dan juga di laksanakan di luar kota. Felix apa kamu siap?"

Felix mengangguk pelan, "cukup kaget tapi saya siap."

Happy tersenyum, "kamu akan belajar sama pak Yeanteo."

..
..

Jam istirahat, satu meja di penuhi sekelompok yang berisikan delapan orang. Minho, Changbin, Mark, Hyunjin, Jisung, Felix, Seungmin dan Jeongin tengah sibuk memakan makanan pesanan masing-masing.

Di selingi dengan beberapa candaan membuat mereka tidak merasakan yang namanya kesepian. Mungkin dari beberapa meja yang tak jauh dari meja sekelompok itu iri dengan kedekatan mereka, mereka tampak senang.

"Serius, anjing! Yeji kemarin kepleset kulit pisang yang gak sengaja gue lempar!" Seru Hyunjin mengundang tawa dari ketujuh anak laki-laki lainnya.

"Anjirnya gue liat dari balkon! Mana posisi gue lagi minum teh auto keselek!" Sahut Jeongin dengan tawanya.

"Pisangnya kak Minho juga ga sengaja ke injek gue kemarin." Kata Jisung.

"Pisang buah, jangan treveling." Ucapan Felix menyadarkan lima pemuda yang sempat terdiam.

Hyunjin tertawa singkat, "lagian Jisung kalo ngomong ambigu bener."

"Kok nyalahin gue? Otak lu yang ngeres tuh, kagak pernah di sapu ya?!" Sahut Jisung.

"Halah Hyunjin mah di suruh nyapu rumah aja kabur apalagi nyapu otak."

"Diem lu, Jeongjin!"

"Jeongin, anjir!"

Mereka kembali tertawa, tanpa beban.

Felix menghabiskan makanannya, lalu meminum minumannya hingga tuntas.

"Aku ke perpus, ya." Pamit Felix.

Felix sudah bersiap untung berdiri namun di tahan oleh Hyunjin yang duduk di sebelahnya, "bareng, tunggu aku ngabisin ini dulu."

Felix mengiyakan permintaan Hyunjin.

"Bucin aja terus," sewot Jeongin.

"Iri aja, pacarnya sibuk mulu sih."

"Kak Mark jomblo aja bacot!"

Tak lama Hyunjin menghabiskan sisa makanannya, akhirnya Hyunjin menggandeng tangan Felix lalu pergi dari area kantin.

Tatapan sinis dari Jisung dan Jeongin saat melihat Hyunjin dan Felix tertangkap pada Indra penglihatan Minho. Entah apa yang dua orang itu pikirkan, namun Minho berharap tidak ada hal terjadi yang merugikan Felix, Hyunjin maupun Jisung dan Jeongin sendiri.

..
..

"Yang, kamu sibuk dong nanti? Udah mau mulai latihan olim ya?"

Felix yang tadinya tengah mencari buku di rak itu menoleh pada Hyunjin yang di sebelahnya, "eum, pasti motong jam pelajaran juga Keknya."

Sick [HYUNLIX] Complate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang