What kind of job? (39)

3.7K 445 29
                                    

Semua orang yang berada di kamar Adrin ternganga lebar kecuali Caitlin.

"Gila?"

"Demi?"

"Dia?"

"Iya dia," jawab Caitlin sambil mengangguk. Jujur ia juga sangat kaget.

"Gila sih masa iya Airen? Lo yakin? Bukannya dia sahabat Elena?" tanya Gavin masih tidak percaya. Ia tahu betul bahwa Airen dan Elena sangat dekat ketika junior high school. Ketika menginjak kelas tujuh Gavin sekelas dengan Elena dan Airen, ketika itu Gavin masih berada di Elite class dan ketika kelas delapan ia pindah ke extraordinary class.

Extraordinary class hanya berisikan enam murid terbaik di setiap angkatan. Sekarang murid extraordinary class yang dulu sekelas dengan Gavin sudah banyak yang keluar dari Hotalge, yang bertahan hanyalah  mendiang Evelyn. Keempat temannya yang lain mengatakan sudah tidak kuat dengan sistem Hotalge yang sangat gila dan membuat stres.

"Tapi lo inget kan pas hari kematian Elena dia sampe marah-marah gitu di kelas kita?"

Flashback on

Airen yang aslinya murid Middle Class tiba-tiba masuk ke Elite Class. Dengan tidak sopannya dia membuka pintu dengan kasar lalu menutupnya dengan cara dihempaskan.

Gavin sebagai ketua kelas langsung menatap sinis Airen. "Kita gak larang lo masuk kesini, tapi masuk ada tata kramanya, jangan asal masuk terus ngebanting pintu. Seengaknya izin kek, lo kira lo disini siapa?"

Airen menatap nyalang Gavin. "Gue sahabat Elena, gue berhak untuk marah disini! Paham lo semua!"

"Gue tau. Tapi sopan dikit lah kalo mau masuk, ini kelas orang bukan kelas lo," ucap Gavin masih memperingati.

Airen tak menghiraukan perkataan Gavin. Ia tetap berjalan mendekat ke arah meja Elena dan meletakkan setangkai bunga disana.

"Semoga tenang disana ya," katanya ingin menangis.

Flashback off

"Dia acting," kata Hideaki merebahkan diri di kasur Adrin karena sudah merasa sangat lelah. Sekarang sudah pukul tiga pagi dan dia belum tidur sama sekali.

"Yeah dia acting buat ngelabuin kita semua," sahut Gavin telentang di atas karpet Adrin.

"Jadi kita harus gimana?" tanya Caitlin sambil melirik teman-temannya bergantian. Namun tidak ada yang menjawab, semuanya sudah tidak fokus dan mungkin sudah mulai masuk ke alam mimpi.

Caitlin tersenyum masam lalu berdiri dan berjalan ke arah sofa. Ia memutuskan untuk tidur di atas sofa saja. Rasanya ia sangat malas untuk pindah ke kamarnya sendiri.

○️○️○️

"Woiii lo pada bangun!!!!" teriak Hideaki panik ketika tidak sengaja bangun dan melihat jam dinding yabg sudah menunjukkan jam 06.45.

Caitlin membuka matanya perlahan lalu memperhatikan seisi kamar Adrin lalu terlonjak dari sofa ketika melihat jam dinding.

"Woi telat-telat," teriaknya panik dan langsung menuju pintu kamar namun sialnya lagi ia malah tersandung tubuh Gavin yang tertidur di atas lantai beralaskan karpet.

Caitlin jatuh tersungkur. "Gavin sialan kenapa tidur di lantai sih," omelnya sambil berusaha berdiri. Ia tidak peduli sakit yang ia rasakan yang penting sekarang adalah segera mengganti baju.

"Woi bangun!" Kata Hideaki sambil menendang-nendang tubuh Gavin yang terbaring di lantai.

"Woiii bangunnnn!!!" teriaknya sambil menendang kaki Gavin kebih keras.

Hotalge High School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang