"Gila poin lo kurang 20?" tanya Tae-Ra kaget. Tae-Ra sedang berada di kamar Caitlin karena cewek itu dari tadi uring-uringan terus.
Caitlin mengangguk lemas. "Iya."
Caitlin menendang-nendang angin karena kesal. "Tae-Ra ini gimana? Masa 20 sih? Pasti besok gue jadi bahan gibahan murid hotalge." rengek Caitlin seperti anak kecil.
Tae-Ra mengedikkan bahu tanda tak tau. "Mana gue tau."
"Makanya dibilangin kontrol emosi tapi tadi lo malah meledak-ledak." cerocos Tae-Ra memarahi Caitlin. Ya gimana ya? Tae-Ra itu udah berkali-kali ngingetin Caitlin supaya bisa ngontrol emosinya. Karena sekalinya dia marah bakalan hancur semuanya. Contohnya kayak tadi sampai algenya hotalge high school didorong sama Caitlin. Kan parah banget ya.
"Ah lo mah." rengek Caitlin lagi. Setelah itu dia beranjak dari kasur. Berjalan mendekat ke arah meja rias kemudian mengambil botol parfumnya dan melemparkannya ke lantai sampai pecah.
"Lo kenapa sih?" heran Tae-Ra.
Caitlin masih mencari barang untuk dibanting ke lantai. Emosinya sekarang memuncak lagi. Ia mengambil gelas yang ada di nakas kemudian membantingnya ke lantai sampai-sampai lantai kamar penuh dengan pecahan-pecahan kaca. Tae-Ra jadi takut untuk menginjak lantai, nanti kakinya yang mulus jadi lecet gimana?
Caitlin ingin mengambil botol tonernya untuk dipecahkan lagi namun Tae-Ra dengan cepat menahan tangan Caitlin.
Caitlin menoleh kepada Tae-Ra dengan sorotan tajam. "Lepas atau lo juga gue banting?" katanya serius tanpa nada bercanda.
"Lo kenapa sih Caitlin?" tanya Tae-Ra dengan bibir bergetar. Dia juga takut dengan Caitlin yang seperti ini.
"Gatau." teriak Caitlin tiba-tiba marah.
Caitlin kenapa sih?
"Eh sumpah lo kenapa sih heh?" kata Tae-Ra memegang kedua bahu Caitlin namun langsung ditepis oleh Caitlin.
"Gue bilang lo diem aja." teriak Caitlin lagi.
"Iya." jawab Tae-Ra tak membantah lagi.
Caitlin mengambil skincare yang ada di atas meja lalu melemparkannya ke lantai. Sekarang keadaan kamar Caitlin benar-benar berbahaya untuk dimasuki karena pecahan-pecahan kaca bertebaran dimana-mana. Tae-Ra hanya diam tak mengusik dia juga takut akan jadi korban amukan Caitlin selanjutnya. Selang beberapa menit merusak barang yang ada di dekatnya Caitlin berusaha menarik nafas dalam agar kemarahannya tidak berlanjut lebih parah lagi.
Oke sekarang sudah aman. Jadi Tae-Ra sudah bisa bertanya kan?
"Caitlin lo kenapa sih?" tanyanya pelan.
"Kayaknya gue kena gangguan intermitten explosive disolder deh." katanya lalu menggigit bibirnya karena takut.
"Hah apaan tuh?"
"Akhir-akhir ini gue ngerasa kalo lagi marah tuh butuh sesuatu untuk gue jadiin pelampiasan gue susah banget ngontrol emosi, jadi gue cari di internet terus katanya itu bisa jadi gangguan IED." ungkap Caitlin.
"Belum fix kan lo kena gangguan itu?"
Caitlin menggeleng.
"Nah kalo gitu lo harus cari juga di internet cara supaya gak mudah marah. Atau bisa jadi lo akhir-akhir ini cuman sensian jadi cepet marah dan berakhir ngerusak barang." kata Tae-Ra mencoba untuk menenangkan Caitlin supaya tidak terlalu kepikiran.
"Semoga aja. Gue gamau kena gangguan itu. Ih sumpah gue takut ntar kalo gue ngerusak sekolah gimana?" tanya Caitlin takut.
"Semoga aja nggak. Yang penting lo harus bisa ngontrol emosi ya. Liat tuh udah berapa barang yang lo rusak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotalge High School
Ficção AdolescenteApa kalian tau Hotalge High School? Sekolah ternama di dunia. Mungkin semua murid ingin bersekolah disana. Tantangan untuk masuk kesana tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kalian akan bersaing dengan berbagai murid dari banyak negara. Hotalge...