Buku hilang (15)

5.1K 575 5
                                    

Caitlin masih kesal dengan perkataan Keana tadi. Kalau dia sedang berada di luar Hotalge dia pasti sudah menghajar Keana.

"Untung gue sabar sama lo." gumam Caitlin melihat postingan terbaru Keana di instagram.

"Gila lo."

"Bener-bener gaada akhlak sumpah. Bisa-bisanya dia bilang mak gue nyolong." omel Caitlin. Dia paling anti jika ada orang yang menghina ibunya. Karena sekarang dia berada di Hotalge jadi dia harus mengontrol emosinya.

Selang beberapa menit Caitlin beranjak dari meja belajar karena ada yang menekan bel kamarnya.

Caitlin membuka pintu kemudian mengerjap kaget. "Lo ngapain?" tanya Caitlin refleks.

"Gue mau pinjem buku." kata Gavin yang berdiri di depan pintu. Caitlin sama sekali tidak mengajaknya masuk. Padahal kakinya sudah pegal berdiri. Benar-benar tidak punya perasaan.

"Lah kan ada perpus. Ngapain ke gue." jawab Caitlin ngegas.

Gavin mengernyitkan dahi. "Lah kok ngegas? Emang gue maksa?"

"Lah iya juga. Sorry gue tadi lagi uring-uringan makanya kalo diajak ngomong ngegas mulu bawaannya." jawab Caitlin cengengesan.

"Gue mau pinjem buku geografi."

"Lah? Lo kan punya buku ngapain minjem ke gue?" jawab Caitlin heran.

Gavin meringis pelan. "Duh itu loh. Buku gue ilang gatau kemana. Kalo gue ke perpus buat minjem lagi pasti gue ditanyain tentang buku itu gimana bisa ilang. Biasanya sebagai gantinya gue harus ngehafal isi buku itu dulu, gue belum hafal sama sekali jadi gue mau minjem ke lo buat ngehafal."

Caitlin membasahi bibirnya yang kering. "Ya kan temen lo banyak. Masa ke gue sih?"

Gavin berdecak pelan. "Udah gue coba pinjem. Gaada yang mau minjemin. Ada yang katanya mau belajar. Ada juga yang takut gue ilangin. Karena lo baik jadi gue mau pinjem ya please."

Caitlin menghela nafas berat. "Gak."

"Yah please dong. Lo doang yang baik." ucap Gavin memohon-mohon.

Karena tak tega Caitlin akhirnya mengangguk setuju. "Yaudah tunggu bentar."

Caitlin masuk ke dalam kamarnya untuk mencari buku geografi yang akan dipinjam oleh Gavin.

"Nih."

"Oke thank you. Emang lo doang dah yang baik. Besok pagi gue balikin. Janji deh." kata Gavin berjanji.

Caitlin mengangguk. "Yaudah gue tutup ya pintunya."

"Makasih yaaaaa Caitlin yang baik." puji Gavin.

"Iya." jawab Caitlin singkat dan langsung menutup pintu kamarnya. Kemudian lanjut lagi mengoceh sendiri untuk memaki keana.

⚫⚫⚫⚫

"Duh Caitlin udah dateng lagi." gumam Gavin cemas.

"Mati gue."

Gavin berjalan cepat di koridor tak berani melirik ke belakang karena ada Caitlin yang sedang berjalan menuju ke kelas.

"Kenapa bisa ilang coba?" gumam Gavin pelan. Kalau tidak salah Gavin meletakkannya di meja belajar dan pagi tadi tiba-tiba sudah hilang. Bisa-bisa dia habis diamuk Caitlin.

"Gue bilangnya gimana coba?" tanyanya kepada diri sendiri.

Gavin berlari kencang ke arah toilet untuk mencari alasan apa yang harus dikatakan kepada Caitlin nanti.

Hotalge High School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang