Hey. Nungguin updatenya Skaya ya? I'm so sorry soalnya kemaren aku ketiduran. Ehehe...
Mau double up? Komen sebanyak-banyaknya ya. Kalo aku liat komennya banyak, besok aku update 2 kali.
***
Sagara keluar dari ruang ganti sambil membenarkan kerahnya. Keningnya mengerut karena merasa agak risih dengan pakaian berlapis-lapis ini.
Sedangkan semua orang tercengang melihatnya dengan pakaian ala kerajaan. Bahkan gadis-gadis menatapnya dengan mata membulat dan bibir terbuka lebar.
“Ahhh! Sagara ganteng banget!”
“Jadikan aku soulmatemu abang pengawal!”
“Tuh kan! Gue bilang juga apa. Sagara yang paling cocok jadi pangeran dan bersanding sama gue!” ujar Ranti sambil menghentak-hentakkan kakinya.
Alwin mencibir. “Iyuh. Mukanya biasa aja gatelnya luar biasa.”
“Bangsat lo Al!”
Mengabaikan kehebohan gadis-gadis itu, Sagara mengedarkan pandangan mencari sosok Skaya. “Di mana Skara?”
“Masih ganti.” sahut Zahair sambil mengedikkan dagu ke bilik ruang ganti paling ujung.
Tok tok tok
“Skar, keluar woi!” panggil Zahair sembarangan sambil mengetuk pintu secara terus menerus.
“Sabar anjir.” Suara Skaya ngegas dari balik pintu. Beberapa detik kemudian pintu terbuka, membuat Zahair mundur beberapa langkah.
Skaya mengangkat gaun yang dipakainya dan berjalan keluar, disambut puluhan pasang mata yang melebar karenanya.
Gadis itu melepaskan cengkramannya pada gaun dan mengedarkan pandangan. Melihat mereka semua yang cengo, dia memegang tengkuknya sambil menyengir. “Kenapa? Gue cantik ya?”
Bukannya kesal karena kepedeannya, mereka semua mengangguk membenarkan dengan wajah linglung.
Apa lagi Sagara. Matanya tidak lepas barang sedetik pun dari Skaya. Sekarang gadis itu menggunakan gaun berwarna merah bercorak hitam yang mengembang ala kerajaan dengan rambut palsu cokelat panjang serta mahkota di atas kepala. Wajahnya pun tidak polos, melainkan dihias dengan make up tipis yang menambah karismatiknya.
“Skara...” Ranti menatapnya tak percaya. “Kok lo lebih cocok jadi putri salju? Mau tukeran peran gak?”
Mendengarnya, Sagara mengambil langkah panjang dan berdiri di depan Skaya, menutupi sosok gadis itu di belakang punggungnya. “Gak. Dia udah cocok jadi Ratu.”
Mata Ranti mengerjap lalu terbahak. “Becanda elah, Sa. Bentar lagi pentas masa iya tuker.”
Skaya menatap punggung kokoh Sagara di depannya dengan cemberut lalu memiringkan tubuhnya untuk menatap ke depan. “Boleh loh kalo mau tuker. Gue hafal semua narasinya.”
Sagara sontak berbalik tidak setuju. “Gak, gak. Lo tetep jadi Ratu.”
“Tapi Big Bos—”
“Gak!” potong Sagara langsung.
Skaya mencuatkan bibir. Apa sih, padahal dia baru mau bilang tapi bohong.
Prok prok prok
“Anak-anak, 10 menit lagi kalian maju. Jika kalian bisa mendapat pujian dari kepala sekolah, Ibu akan mengikuti keinginan kalian semua. Bagaimana?” ujar Bu Sari membuat mereka semua bersemangat.
“Karaokean sabilah Bu!”
“Traktir makan malam Bu! Gak mau tau!”
Bu Sari tersenyum. “Boleh. Tampil dengan baik dan sebentar malam kita makan bersama lalu karaokean.”
Terdengar pekikan senang oleh mereka semua. Memikirkan bersenang-senang sebentar malam, mereka bertekad mencuri perhatian dan pujian dari dewan sekolah!
Tatkala mereka semua hendak naik ke atas panggung, Sagara yang berdiri di belakang Skaya menundukkan kepala dan berbisik, “Hari ini lo cantik banget.”
***
“KALA KUPANDANG KERLIP BINTANG NUN JAUH DI SANA...”
“ASOY!”
“SAYUP KUDENGAR MELODI CINTA YANG MENGGEMA,”
“Tarik mangggg!”
“TERASA KEMBALI GELORA JIWA MUDAKU... KARENA TERSENTUH ALUNAN LAGU—”
“SEMERDU KOPI DANDUT!!!” Sambung yang lainnya dengan semangat.
“HIYA, API ASMARA...”
Malam itu setelah makan malam, mereka pergi ke tempat karaoke yang terkenal dan membooking satu ruangan untuk di tempati oleh sekelas.
Skaya duduk dengan tenang di samping Sagara, menatap Zahair dan Alwin bersama beberapa laki-laki lainnya bernyanyi penuh hayatan sambil tertawa beberapa kali dan tak lupa ikut bertepuk tangan mengikuti irama musik.
Dari suasana yang remang, dalam diam Sagara menatap Skaya dari samping. Terbayang betapa cantiknya gadis itu pagi tadi, sudut bibir Sagara terangkat. Dia ingin terus melihatnya berambut panjang.
“IBU SARI DIPERSILAKAN MAJU DAN MENYANYI!” Seru Alwin menggunakan mic.
Bu Sari hampir tersedak ketika namanya disebut. Dia segera menggeleng sambil menggoyangkan tangan, menolak. “Kalian aja.”
“BU SARI, BU SARI, BU SARI!” seru mereka semua serempak.
Pada akhirnya karena beberapa gadis datang menarik Bu Sari, wanita berumuran 40-an itu maju dan mengambil mic.
“Eh anjir, jangan bilang Bu Sari nyanyiin lagu jaman dulu.” Bisik beberapa orang satu sama lain.
Benar saja, mereka semua langsung merengut ketika mendengar Bu Sari berkata, “Cari lagunya Hetty Koes Endang yang judulnya kok jadi gini.”
“Nah kan....”
Sewaktu Bu Sari menyanyi, semua orang bersungut-sungut membuat Skaya tertawa lucu. Dan semua itu tertangkap oleh mata Sagara.
Pada jam 10 malam, mereka semua akhirnya balik ke asrama yang digiring oleh Bu Sari. Karena sudah meminta izin, jadi mereka bisa melewati gerbang dengan aman.
Alwin dan Zahair berjalan paling depan, diekori oleh teman sekelas mereka lainnya menuju asrama laki-laki. Sedangkan Skaya dan Sagara berjalan paling belakang.
Mendengar sayup-sayup nyanyian mereka di depan, Skaya terkekeh. Nampaknya mereka semua masih belum puas bersenang-senang. Lalu Skaya diam-diam melirik Sagara yang sedari tadi tidak mengatakan apa-apa. Bergedik, Skaya memilih tak acuh. Mungkin Sagara bad mood lagi.
Melintasi gedung administrasi, tiba-tiba tangan gadis itu ditarik dan didorong bersandar pada dinding. Mata Skaya melebar, mendongak menatap Sagara yang mengungkungnya di antara kedua tangannya.
Cahaya di sini sangat remang sebab tidak terdapat lampu sama sekali, hanya bias sinar dari lampu kejauhan.
Jantung Skaya berpacu dua kali lebih cepat. Dengan ragu dia mendorong Sagara untuk menjauh namun ditangkap oleh satu tangan Sagara.
“Big Bo—”
Sagara menundukkan kepala dan memblokir kalimatnya membuat mata Skaya melebar. Karena blokiran Sagara kali ini bukan berupa kalimat juga, melainkan menggunakan bibirnya.
TBC
June 16, 2021.
Spam next sini buat double update besok!🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Skaya & the Big Boss ✓
Teen Fiction[SUDAH TERBIT & Part Masih Lengkap] Karena suatu alasan, Skaya Agnibrata harus menyamar menjadi seorang laki-laki dan tinggal di asrama laki-laki sekolah. Penyamarannya menuntut Skaya mengubah kebiasaan dan perilakunya. Ada seorang siswa yang disega...