3

308K 47.8K 8.1K
                                    

Haii update lagi nih☺️ Selamat hari raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin🙏🏻

Vote dan komennya dong...

***

Di pagi hari, Skaya adalah orang pertama yang bangun di kamar itu. Dia bergegas ke kamar mandi untuk persiapan. Menatap dirinya yang memakai seragam sekolah dengan celana, Skaya tersenyum canggung. Setelah selesai, dia pergi sendiri ke kantin untuk membeli sarapan dan kembali dengan makanan untuk empat orang.

Zahair yang baru bangun mengucek matanya dengan rambut berantakan. Dia kemudian menatap Skaya yang sedang menyimpan makanan di atas meja di tengah ruangan.

“Rajin banget lo pagi-pagi.” kata laki-laki itu sembari turun dari kasur dan menggapai roti bakar di atas meja. “Thanks.”

“Hm.” sahut Skaya seadanya.

Pintu kamar mandi terbuka dan Sagara masuk dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya.

Melihat Sagara, Skaya jadi teringat tentang semalam. Dia menatapnya lurus dengan seulas senyuman. “Big Bos, sarapan dulu.”

Sebelum Sagara menjawab, Alwin turun dari kasurnya dan berceletuk, “Big Bos gak biasa sarapan.”

Tatapan Skaya beralih pada Alwin tak terima. “Tapi sarapan itu penting. Seenggaknya beberapa gigitan aja cukup. Kalo kena maag gimana?”

Zahair yang tengah mengunyah roti menjentikkan jari. “Tepat! Big Bos emang udah kena maag. Sering dibilangin tapi Big Bos tetep ae ngeyel.”

Skaya mengerutkan kening dengan mata tertuju pada Sagara. Di saat itu juga Sagara bertemu matanya yang jernih. “Big Bos, gak baik mengabaikan sarapan. Gue udah beli cukup buat kita berempat. Gimana kalo maag lo ka—”

“Berisik.” potong Sagara sembari menyentil kening Skaya lalu duduk di kursi dan mulai makan.

Zahair dan Alwin saling melirik. Mengerti tatapan Zahair, Alwin mengedikkan pundak seolah menjawab tidak tahu.

Skaya mengusap keningnya namun bibirnya terangkat. Sepertinya Sagara tidak sekeras kepala seperti yang dikatakan Zahair. Jadi dengan suasana hati bahagia dia duduk di depan Sagara dan ikut menyantap sarapannya.

“Keknya Big Bos mesti diceramahi dulu baru nurut.” Bisik Alwin kepada Zahair. “Mestinya Big Bos ketemu Naruto biar dikasih ceramah no jutsu. Langsung sadar diri dah tu.”

Skaya yang mendengar bisikan-bisikan keduanya menahan ketawa. Sedangkan Sagara tetap makan seolah tidak mendengarnya.

Setelah Alwin dan Zahair selesai mandi dan mengenakan seragam mereka, keempat orang itu keluar dari asrama. Tetapi ketika dalam perjalanan menuju gedung sekolah, mereka malah dicegat oleh tiga orang gadis.

“Sagara! Lo pasti belum sarapan, kan? Ini buat lo. Gue yang masak sendiri loh.”

“Sagara, aku juga buatin sarapan untuk kamu.”

“Ih apa sih lo ngomong aku-kamu. Sejak kapan lo pacaran sama Sagara?” Gadis ketiga itu mendelik kepada temannya lalu menatap Sagara dengan senyuman manis. “Sagara, terima punya gue aja. Buatan sendiri, dijamin lebih enak dari punya mereka.”

“Perasaan di asrama gak disediain dapur. Gimana mereka masak?” tanya Zahair kepada Alwin dan Skaya membuat ketiga gadis itu memelototinya ganas.

Zahair tersentak oleh tatapan mereka lalu bersembunyi di belakang Alwin. “Ampun mbak jago.”

Skaya terkekeh melihat tingkah Zahair.

“Sa—”

“Bacot. Minggir.” kata Sagara dingin membuat ketiga gadis itu terperanjat dan segera memberi jalan.

Skaya & the Big Boss ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang