46

231K 37.6K 2.9K
                                    

“Skar, jangan lupa buah.”

Skaya berhenti mendorong troli lalu menatap Zahair dan Alwin yang tengah mengambil berbagai snack. “Lo pada ngambil sebanyak itu? Awas aja Big Bos ngamuk.”

Zahair dengan santai menyimpan semua snack yang berada dipelukannya ke troli sebelum tersenyum lebar. Memang sejak tadi wajah kedua laki-laki itu berseri-seri karena bisa berbelanja sepuasnya. “Big Bos gak peduli, percaya deh. Lo tuh yang waspada, punya lo cuma sayur sama buah.”

Mendengar ledekan laki-laki itu, Skaya jadi cemberut. Sejak beberapa hari yang lalu Sagara ketat soal makanannya. Dia tidak diperbolehkan lagi menyentuh makanan cepat saji serta minuman bersoda dan menggantinya dengan jus buah serta sayur-sayuran segar.

Dengan sebal Skaya mendorong troli menuju letak buah dan sayuran berada. Dia menatap hamparan buah-buahan dengan tidak minat.

“Etdah, tomatnya besar banget.” seru Zahair sambil mengangkat salah satu tomat.

Skaya memandangnya aneh. Zahair seperti tidak pernah melihatnya saja. Mengabaikan Zahair yang masih terpesona pada tomat, Skaya mengambil apel, anggur dan jeruk.

“Skar, tau gak rahasia terbesar Big Bos?” bisik Zahair membuat Skaya menatapnya dengan satu alis yang terangkat.

Rahasia Sagara? Jangan bilang dia sekarang lebih kaya dan sebagainya. Skaya bosan mendengar kelebihan laki-laki tampan itu.

Melihat sekeliling seolah takut ada yang mendengarnya, Zahair semakin mendekatkan wajahnya dan berbicara dengan suara pelan, “Big Bos paling benci tomat, anjir.”

Mata Skaya terbelalak. Dia menatap tomat di tangan Zahair sambil menunjuknya. “Tomat itu maksud lo? Bukan tomat jadi-jadian?”

“Ya iyalah! Kalo gak percaya noh tanya Alwin! Eh sat, sini jadi saksi dulu biar Skara percaya.” panggil Zahair melihat Alwin yang datang dengan tumpukan kotak es krim di tangan.

“Ape?”

“Big Bos gak suka tomat, kan?”

Mendengarnya, Alwin jadi terbahak seolah bahagia mengingat kekurangan Sagara. “Gue hampir lupa. Asli gue gak nyangka waktu itu Big Bos sampe muntah-muntah gegara makan irisan tomat.”

Skaya jadi tercengang. Entah kenapa dia juga jadi bersemangat. “Terus terus?!”

“Hm... terus...” Zahair mengelus dagunya sembari berpikir.

“Kagak ingat lo kalo Big Bos nemuin brokoli selalu gak dimakan?” sahut Alwin membongkar semua ketidaksukaan Sagara.

“Nah iya. Walau gak keliatan amat sih, gak sampe kek tomat. Kalo liat tomat mah muka Big Bos auto jijik.” timpal Zahair sambil terkekeh dan meletakkan kembali tomat yang dia pegang ditempatnya.

Mulut Skaya terbuka sedikit, kaget dengan semua informasi baru ini. Melihat troli penuh dengan buah dan sayur, dia menggertakkan gigi. Sagara memaksanya memakan sayuran mentah seperti kambing namun ternyata dia juga tidak menyukai beberapa diantaranya? Benar-benar keterlaluan!

Melirik tomat besar dan merah yang nampak sangat segar itu, mata Skaya jadi bersinar dengan bibir terangkat membentuk senyuman miring.

***

Di rooftop yang sepi dengan angin berembus cukup kencang, Sagara terlihat sedang selonjoran di atas kursi kayu yang terletak didekat tembok pembatas. Dipangkuannya terdapat Macbook yang mengambil atensinya sejak tadi. Kadang sepuluh jemari tangannya dengan lincah bergerak menekan keyboard disertai kening berkerut samar.

Tatkala Skaya menutup pintu sambil menenteng kresek di tangannya, pemandangan itulah yang memasuki matanya. Dia terdiam sejenak, memandang betapa fokusnya laki-laki itu sehingga tidak menyadari eksistensinya.

Skaya & the Big Boss ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang