63

202K 38.8K 13.2K
                                    

“Zah,” Seseorang menepuk pundak Zahair dari belakang.

“Ha—”

Bugh

“Akh, shit!” Zahair mundur sambil memegang pipinya yang terkena pukulan keras. Kepalanya seketika pening. Dia berusaha mendongak untuk memarahi, namun melihat Sagara yang menatapnya dingin membuatnya kembali meringsut menjauh. “B-big Bos?”

“Ada nyamuk di pipi lo jadi gue bantu matiin.” ujar Sagara lalu merampas kresek di tangan Alwin.

Merasa sesuatu mengalir dari hidungnya, Zahair menyentuhnya. Tangannya tremor melihat sebercak darah di jarinya. Dia menatap Sagara, yang mengeluarkan sekotak bubur dari kresek, dengan horor.

“Win! Cepet panggil dokter! Gue keknya kena penyakit. Buktinya mimisan.”

“Amin.”

“Anjing lo!”

Berbeda dengan kedua laki-laki itu yang mulai beradu mulut, Sagara dengan sabar memegang sendok dan mengarahkannya ke bibir Skaya. “Ayo, aa....”

Sudut bibir Skaya berkedut. Dia menatap sesendok bubur di depan mulutnya lalu beralih pada Sagara. “Cuma kepala gue yang sakit, bukan tangan.”

“Gak usah alesan. Makan.” desak Sagara dengan kening bergelombang samar.

Tak bisa melawan, Skaya pada akhirnya memakan suapan demi suapan. Dia diam-diam mengamati ekspresi Sagara. Ada senyum kecil di bibir laki-laki itu jika diperhatikan dengan saksama. “Lo seneng suapin gue?”

“Hn?” Sagara mengangkat satu alisnya lalu senyumnya semakin nampak. “Kalo lo ijinin, gue mau layani lo lebih dari ini.”

“Brr... ngeri cuy,” bisik Zahair di belakang Alwin, diam-diam mengamati interaksi pasangan itu.

Alwin menyipitkan matanya. “Lo liat gak ada buih-buih kemerahan di sekitar mereka berdua? Kek komik-komik romansa yang bikin mual.”

“Panas, panas, panas badan ini!” Zahair menyanyi dengan ngegas sambil mempelototi Sagara serta Skaya yang berbicara seakan dunia milik berdua.

Siapa tahu Sagara tiba-tiba menoleh sambil memasang senyum datar. “Zahair, sini. Muka lo ada nyamuk lagi. Gue bantu matiin.”

“Hiii,” Zahair bergidik dan ngumpet di punggung Alwin.

“Lo berdua rusuh mulu, kapan waras?” tanya Skaya geli.

“Kapan-kapan, Bu Big Bos.” sahut Alwin sambil menyeringai nakal.

“Apa sih.”

Zahair tiba-tiba melompat ke luar dari belakang Alwin sambil mengarahkan jari telunjuknya ke Skaya. “Woe Skay! Tanggung jawab lo!”

“Apa?”

Dengan penuh perlindungan laki-laki itu memeluk badannya sendiri sambil memiringkan diri ke samping. “Lo udah ngintip badan sempurna gue. Padahal gue siapin khusus buat istri gue di masa depan. Gue gak mau tau, lo harus tanggung jawab!”

“TANGGUNG JAWAB APA?!” Pekikan cempreng itu terdengar dari ambang pintu. Sosok itu melihat banyaknya laki-laki di sana dan bergegas mendekat, menarik Skaya ke pelukannya. “Lo apain sahabat gue, hah?!”

“Eh, cecan anjir.” Alwin segera menyugar rambut merahnya sambil menggigit bibir— sok keren. “Kenalin, Gue Alwin Senjaya. Cowok ganteng nomor 2 setelah Big Bos. Keluarga gue punya ternak bebek, ayam, sapi, dan kambing. Dijamin kalo lo sama gue, gak bakal kekurangan makanan.”

Zahair menggeplak kepala Alwin. “Ye si anjir malah take me out di sini.” Lalu tatapannya berubah begitu mengarah pada Cici. “Hai cantik. Nama abang Zahair Adhlino, boleh dipanggil suami tapi jangan dipanggil bebeb. Soalnya abang bisa meninggoy dengan estetik saking menggemaskannya kamu.”

“Skay, mereka bukan pasien RSJ, kan?” tanya Cici khawatir sambil menunduk menatap Skaya yang berada dalam pelukannya.

Di sisi brankar yang lain, mata Sagara meredup melihat gadisnya berada di pelukan orang lain. “Lepasin cewek gue.”

“Gak mau, Skaya sahabat gue.” Cici mempelototi Sagara lalu memeluk Skaya lebih erat. “Ih Skay! Gue kangen berat sama lo sampe gak demen diajak date sama para buaya.”

“Aduh, kepala gue.” Ringis Skaya tidak bisa menahan sakit.

“Eh, sorry sorry. Gue kelewat excited.”

Sagara menarik Skaya lembut dari pelukan Cici dan membantunya bersandar tanpa banyak berbicara.

“Ha... enaknya Skaya direbutin banyak orang...” Alwin menghela napas panjang.

Di sisi lain Zahair mendekati brankar sambil memasang mimik lesu. “Skay, ada satu hal yang perlu lo ketahui.”

Mata Skaya mengerjap. “Apa?”

Zahair menggelengkan kepala, sedih. “Saudariku, harap bersabar karena sekarang lo botak.”

“HAH?!” Kali ini Skaya yang shock dan langsung memegang rambutnya. Dia telah menjalani kemoterapi selama berbulan-bulan, menyebabkan rambutnya rontok. Namun dia tidak ingin memangkas habis surainya tersebut. Mendengar Zahair mengatakan itu, jantungnya hampir melompat.

“Maksud gue, kepala lo kemaren bocor jadi dijahit sama dokter. Otomatis bagian kepala lo itu jadi botak.” Zahair kemudian terbahak. “Ciahh, panik gak? Panik gak?”

“Ngadi-ngadi ni anak.”

“Usir dia dari sini,” tutur Sagara datar.

“Eh, canda atuh Big Bos. Gak asik nih.” dengkus Zahair dengan cemberut.

“Skay, demi alek lo beneran cewek?” Alwin yang sejak tadi diam kembali bersuara.

“Gak, gue waria.” balas Skaya serius membuat Cici di sampingnya ngakak.

“WAH!” Zahair bertepuk tangan gempar.

“Seriusan ni gue.”

“Idih, sejak kapan lo bisa serius?” ejek Zahair membuat Alwin gatal ingin memukulnya.

Skaya terkekeh. “Hooh. Cewek gue. Mau bukti?”

Dilirik Sagara dengan dingin, Alwin langsung bergidik dan menggeleng berulang kali. “Gak, gak. Gue cuma mau nanya, kok bisa lo nyamarnya perfect banget?”

“Karena lo bego.” Skaya dan Sagara dengan kompak menjawab. Keduanya saling melirik, lalu tersenyum satu sama lain.

“Sumpah, gue setuju. Waktu lo mabok kok suara lo gak berubah jadi ciwi?” Zahair menimpali, teringat saat-saat mereka berada di club.

“Beneran?” Bukannya menjawab, Skaya malah bertanya antusias. “Gue sehebat itu?”

“Suer dah.”

Dengan buru-buru Skaya menggoyangkan tangan Sagara untuk meminta ponselnya, lalu perhatiannya tenggelam pada benda pipih itu.

Mereka semua menatapnya aneh. Zahair yang tidak bisa menahan diri langsung mengajukan pertanyaan, “Lo ngapain?”

Mendongak, Skaya memasang tatapan lugu. “Lagi nyari manajemen artis yang bagus. Siapa tau gue bisa jadi pemain sinetron.”

TBC

July 14, 2021.

Kangen momen mereka berempat.

Aku awalnya rencana up besok, karena badan lagi gak enak, pusing meriang merindukan kasih sayang #eak. Tapi kepikiran kalian nunggu cerita ini semaleman. Jadi lagi-lagi diurungkan.

Next part 10K komen yak! Siapa tau lama tercapainya. Hehe. Spam komen di sini.

Skaya & the Big Boss ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang