𝗦𝗵𝗼𝗿𝘁 𝗖𝗮𝗸𝗲 • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒

[28] Catch Me If You Can

CATCH ME IF YOU CAN

Chanrene!

Romance, Drama

Park Chanyeol X Bae Irene

Other Cast : Nakamoto Yuta, Jung Jaehyun,

 Oh Sehun, Lucas Wong, Yuqi Gidle and more

-

-

-

Di sebuah unit hunian mewah kawasan UN Village, pagi hari yang tampak mendung dan kacau dari seorang wanita. 

Setelan blazer yang kini menyisakan kemeja atas dan bawahan linen dengan noda basah samar. Pemilik wajah cantik itu diwarnai rona pucat setelah memuntahkan isi perutnya yang hanya berisi cairan bening.

Ia memegang kepalanya merasakan denyut yang mengganggu. Sementara gadis muda disampingnya menatap cemas seusai menyodorkan segelas air putih. Ia menyadari tremor dari Bae Irene ketika jari jemari lentik itu mencengkeram permukaan gelas. Omelet dan salad yang menjadi menu sarapannya pagi ini tidak tersentuh di sisi meja.

"Nona, kenapa saya dilarang menelepon Dokter Shin?"

Lagi-lagi Irene tak mampu menjelaskan , hanya menggeleng lemah, merubah arah pandangnya sekilas dari penanggalan kalender yang terletak di sisi nakas. Ingatan pada peristiwa malam itu seolah membombardirnya tanpa henti.

Kapan mens terakhirnya? Mendadak jantungnya berpacu lebih cepat. Tanpa sadar,wanita berparas cantik itu memeluk pelan permukaan perut dengan raut pias yang semakin menjadi.

Tidak mungkin. Ia membatin seraya menyingkirkan pemikiran buruk yang semakin membuat kepalanya bergelanyut berat.

"Nona, anda pucat sekali. Kita harus ke rumah sakit sekarang. Saya akan memanggil Paman Kim."

"Seol-a-" Panggilnya lemah menghentikan sang gadis, Irene menggeleng seraya memposisikan diri untuk berbaring pada sisi ranjang. Ia memutuskan untuk tak memaksakan diri menghadari meeting pagi ini.

"Aku akan beristirahat saja. Bisakah kau pergi untuk membelikan sesuatu untukku?"

-

-

"Jadi, bagaimana?"

Bariton menuntut baru saja terucap dari seorang pria yang menyandang gelar CEO dari sebuah perusahaan IT ternama. Ia masih bergeming menghadap cakrawala luas yang terhampar dari ruangannya di lantai 69.

"Wanita itu hamil, Tuan."

Seketika itu juga, Park Chanyeol- mengalihkan atensi, menatap penuh pada sosok pria yang merupakan orang kepercayaannya.

Sudut bibir itu terangkat membentuk seringai. "Bagus." Ucapnya lagi.

"Segera amankan CCTV pada malam itu."

"Saya sudah melakukannya sejak hari itu, Tuan." Membuat Chanyeol bereaksi puas dan kembali pada kursi kebesarannya.

"Kau memang selalu bisa kuandalkan, Wong Yukhei." Pujian yang tak lantas membuat pria bermarga Wong itu melambung ke atas.
Sebaliknya satu pertanyaan mewakili kecemasannya.

"Anda yakin hal ini akan berhasil, Tuan?"

"Kau tahu jawabannya kan,." Ucapnya  menjeda, netra kelam menajam sekilas pada papan akrilik yang terukir dihadapannya.

"Apa kau sedang meragukan seorang Park, Yukhei?"

Hanya dengan itu Yukhei tahu bahwa berkata tidak lah yang akan menyelamatkan nyawanya.