[13] Friends With Benefits

1.2K 116 7
                                        

ChanRene!

-

-

Katakanlah Irene beruntung menjadi pendamping seorang Park Chanyeol pada pesta perayaan pernikahan sang kakak. Mengingat kedekatan mereka yang baru seumur jagung, rasanya terlalu berlebihan untuk membawa seorang wanita di acara sakral keluarga. Tetapi ini adalah Park Chanyeol, magnet yang memikat banyak wanita, ia mudah dekat dan didekati oleh siapapun. Jika wanita-wanita sebelumnya sempat mendampingi Chanyeol untuk acara bisnis maupun undangan pernikahan kolega-koleganya, bisa dibilang moment malam ini adalah moment yang paling diharapkan.

Irene sendiri menanggapi dengan santai. Dengan pembawaannya yang tenang dan anggun, sudah tentu kehadirannya dengan menggandeng lengan seorang Park Chanyeol, telah mengundang decak iri sekaligus kagum. Wanita muda itu sudah mengantisipasi berbagai pertanyaan menggoda yang kebanyakan dilemparkan oleh para kerabat Chanyeol.

Irene turut tersenyum menyaksikan bagaimana lembutnya suara bass itu mengalunkan nada Everglow milik Coldplay. Detik itu juga semakin ia sadari sisi lain dari seorang Park Chanyeol yang baru ia ketahui. Ia tetaplah bocah, si bungsu yang tidak rela ditinggal menikah oleh kakak terkasihnya. Irene bersumpah akan menertawakan Chanyeol habis-habisan sesudah ini. Tak lupa mengabadikan melalui ponsel betapa sendunya wajah yang biasanya berekspresi tegas.

Semua tenggelam dalam suasana khidmat perayaan. Irene tak henti memuji berbagai kudapan yang gadis itu cicipi. Definisi sempurna yang semakin lengkap dengan mempelai wanita, Park Yoora yang begitu menawan tampaknya berhasil membius setiap pasang mata. Pandangan Irene bergulir menyapu cepat ballroom ruangan yang didesain sedemikian mewah dan classy. Jujur saja dia belum berpikir untuk bermimpi berada dalam posisi seperti ini. Yah, mungkin suatu hari nanti. Tidak dalam waktu dekat.

Iringan nada berganti pada tempo yang lebih tenang menyudahi lantunan Everglow. Irene merasakan tautan ditangannya semakin mengerat. Pria Park itu meenuruni panggung menyudahi hadiah teruntuk noona-nya. Ketika semua orang diruangan ini bahkan menyatukan fokus pada sepasang pengantin di tengah sana. Tetapi lelaki yang menggenggam erat tangan disebelahnya justru mendesah, menundukkan kepala, sebisa mungkin mengalihkan pandang.

 Tetapi lelaki yang menggenggam erat tangan disebelahnya justru mendesah, menundukkan kepala, sebisa mungkin mengalihkan pandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Irene paham. Dan ia terkekeh kecil untuk ekspresi Chanyeol itu.

"Kau kenapa, Yeol?" Godanya sambil menyikut pelan.

"Aku tidak tahan Rene-ah. Kita lekas pulang sesudah ini"

"Kalau aku tidak mau?" Irene tersenyum bak aktris yang memerankan peran licik kala mendengar geraman Chanyeol yang kesal. Cekalan Chanyeol berubah meregang lembut saat Irene lekas mengangguk pada Nyonya Park yang melambaikan tangan meminta mendekat.

"Sepertinya ini akan lama Park. Ibu mertua memanggilku" bisik Irene sebelum berlalu dan meninggalkan kecupan ringan di rahang Chanyeol.
-
-
Ini pukul 3 pagi dan Chanyeol berbaring dengan wajah tertekuk mendekap sesosok wanita bermarga Bae di ranjangnya. Rasanya waktu berubah menjadi cepat dibanding menunggu waktu dinner keluarga dengan dirinya yang menyematkan Irene sebagai teman wanita. Entahlah, mereka sepakat menjawab sebagai hubungan 'teman dekat'.

𝗦𝗵𝗼𝗿𝘁 𝗖𝗮𝗸𝗲 • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang