🌺Posssessive Man

737 127 12
                                    

Bulan Kelima

Hari ini adalah jadwal Joohyun untuk pemeriksaan kandungan.

Chanyeol sudah berangkat kerja setelah membuatkannya segelas susu untuk sarapan pagi. Chanyeol tidak menolak permintaannya kala itu. Secara rutin menemani Joohyun menghabiskan susunya.

Joohyun mematut dirinya di depan cermin yang mengenakan dress merah muda longgar semata kaki.

Ada rasa sepi yang mengganggu semenjak Yoona bepergian memenuhi tugas pelatihan ikatan dokter. Biasanya, dokter cantik itu berkunjung ke mansion untuk memeriksa kesehatan Joohyun sembari menemaninya mengobrol seputar tips kecantikan.

Joohyun ingat ketika dokter Yoona memekik senang saat mengetahui Joohyun tengah mengandung. Dokter dengan surai sebahu itu bahkan dengan galak memperingatkan Chanyeol untuk tidak menyakiti Joohyun. Chanyeol yang seketika memasang wajah muram membuat Yoona tersenyum puas sembari mengelus perut Joohyun dimana calon penerus Park sedang dikandung.

Dan sekarang ini tentu saja Joohyun merasa sepi.
Ia tidak bisa bercakap dengan Seulgi karena statusnya. Wanita dengan bingkai eyeliner tegas itu ialah pegawai yang sangat menjaga profesionalitas. Seulgi tidak pernah sekalipun mencoba mendobrak dinding batasan dirinya dengan Joohyun, sekalipun nyonya muda Park tersebut memintanya untuk bersikap akrab layaknya sesama wanita.

Joohyun menghela nafas, Seulgi membantunya menuju mobil yang dikemudi oleh Jaejoong. Joohyun baru saja akan memasuki SUV keluaran tahun lalu itu ketika seseorang mengejutkan dirinya.

"Joohyun noona!"

Sesosok pemuda remaja dengan senyum sumringah tiba-tiba datang menyapanya. Darimana datangnya pemuda ini?
Joohyun baru ingin menanyakan tentang hal ini kepada Jaejoong, namun sepertinya bodyguard kepercayaan suaminya itu sudah mengerti bahwa pemuda dihadapan mereka bukanlah suatu masalah.

"Anyeonghaseyo noona, Taeyong imnida."

"Taeyong?"

Joohyun menilik pada Seulgi dan pelayan itu hanya tersenyum tipis. Dirinya justru dengan dibantu Taeyong membimbing Joohyun memasuki mobil.

"Aaah, noona pasti tidak mengenalku."

Pemuda yang mengaku bernama Taeyong itu sejenak kikuk dan menggaruk tengkuk belakang. Mobil mulai berjalan dengan Taeyong yang turut mengisi kursi di sisi sebelah Joohyun.

"Maafkan aku Noona, aku tidak sempat menghadiri pernikahan Chanyeol hyungnim dan Noona karena ujian akhir sekolahku di Kanada. Perkenalkan, namaku Park Taeyong. Adik angkat dari Chanyeol hyung."

Joohyun sedikit terkesima saat mengetahui siapa sesungguhnya pemuda bernama Taeyong ini. Dia tidak pernah tahu jika Chanyeol mempunyai adik angkat. Yang dirinya tahu, Chanyeol adalah seorang anak tunggal.

Sepanjang perjalanan Taeyong dengan semangat menceritakan bahwa saat ia berusia 17 tahun dulu dia ialah seorang berandalan yang pernah mencopet dompet seorang CEO yang tak lain ialah Park Chanyeol.

Taeyong terpaksa melakukan itu untuk menghidupi dirinya yang yatim piatu dan membayar tagihan flat yang hampir habis masa sewa.

Taeyong saat itu sudah pasrah ketika bodyguard-bodyguard Park Chanyeol berhasil menangkapnya, Taeyong berpikir dirinya akan membusuk di penjara menghabiskan sisa hidup.

Saat mengetahui flat Taeyong yang kumuh bahkan didepan pintunya telah ditunggu oleh preman berbadan kekar sewaan pemilik flat, kekesalan Chanyeol berubah menjadi iba. Chanyeol membayarkan semua tagihan Taeyong dan bahkan tanpa pernah ada dalam bayangannya Chanyeol mengangkatnya sebagai adik.

Sebagai gantinya Chanyeol meminta Taeyong untuk belajar keras. Taeyong kembali dapat mencicipi bangku sekolah dan Chanyeol mengirimnya ke Amerika untuk itu.

Kisah panjang yang membuat Joohyun terperangah. Dirinya tidak pernah mengira bahwa di balik sikap kaku dan terkesan dingin, ternyata Park Chanyeol suaminya memiliki hati yang berbanding terbalik dari apa yang terlihat dari luar.

"Chanyeol hyungnim itu sebenarnya orang yang sangat baik Noona."

Taeyong tersenyum dengan kebanggaan, remaja yang baru memasuki tahun pertama bangku kuliah itu menatap Joohyun dengan sorot kagum.

Chanyeol hyung pantas mendapatkan istri secantik Joohyun noona. Pikirnya.

"Dan aku ke Korea untuk melihat calon keponakanku. Oh, apakah dia ada di dalam sini?"

Tangan Taeyong terulur di udara bermaksud menyentuh perut buncit Joohyun. Kandungannya kini berusia 5 bulan. Taeyong tanpa ragu menghusap pelan setelah mendapat anggukan dari Joohyun.

"Aigoo... sebentar lagi aku akan menjadi paman. Noona tenang saja, aku akan berada di sini selama beberapa hari sebelum kembali ke Kanada. Aku akan menghusap calon keponakanku setiap hari seperti ini dan mengajaknya mengobrol. Boleh kan Noona?"

Bola mata Joohyun membulat dengan sikap polos Taeyong yang begitu antusias dengan kandungannya. Hatinya terhibur, bibirnya tak henti-henti mencipta kurva. Sesekali tergelak dengan candaan Taeyong dan tingkahnya yang mencoba berkomunikasi dengan calon bayinya di dalam sana.

Sepertinya ia akan melewati hari yang menyenangkan untuk beberapa hari ke depan.

FIN.

Siapa kemarin yg nebak Taeyong? Jalan ceritaku kok gampang bgt y ketebak 😁

Udah ah Posesif Man sampe sini aja ya gaes kan capek ngetik sampe hamil bulan 9 lagian Chanyeol gak peduli ma Joohyun tuh 😆
-
Plz VOTE&COMMENT
Thanks atas segala apresiasi dari kalian! 😙😙

Salam sayang Yeolbae00.

17 Agustus 2018

DIRGAHAYU INDONESIA
MERDEKA !!

𝗦𝗵𝗼𝗿𝘁 𝗖𝗮𝗸𝗲 • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang