ChanRene!
Idol- LifeBuka draft ternyata udah ketulis disini, part lama yang belum sempet kupublish ini 😅 aku lupa ini ketulis gegara moment apaan 🤔
Ini gaje pendek bgt tapi semoga suka
Vote & Comment ya 💕
-
-
-Chanyeol datang tanpa pemberitahuan apapun. Saat pintu terbuka dan Irene tau bahwa pemuda itu juga mengetahui seluk beluk apartemen miliknya.
Irene terengah dibawah kungkungan Chanyeol, sementara sebelah lengannya beradu kasar dengan dinding dibelakang.
Pria Park itu datang dengan raut wajah datar ketika menyingkap masker dan membuang topi dengan asal. Ekspresinya tampak sayu dan sorot mata itu seperti menekan luka dan kecewa. Ada keletihan luar biasa yang baru saja dilaluinya. Tetapi menjadikan Irene sebagai alasan sepertinya bukan satu-satunya jalan yang harus ia lakukan.
Tanpa aba-aba kepalanya tertunduk menubruk wajah Irene menyambar kedua belah bibir mungil dengan lumatan yang semakin kasar. Ada hasrat yang Irene tak mengerti.
Saat pemuda itu semakin menekan lumatannya berubah menjadi nafsu dan kemarahan yang tampaknya sulit terbendung dan mencapai klimaks. Dusta besar jika Irene tak merindukan aroma khas yang dimiliki Chanyeol.
Keduanya terengah ketika Irene mendorong paksa dada Chanyeol agar menjauh. Nafasnya terasa sesak dan Irene memanfaatkan itu untuk menghirup nafas sebanyak-banyaknya kemudian beralih pada konter dapur untuk meneguk air dingin.
Sepasang lengan kekar dan panjang melingkari perutnya. Menundukkan kepalanya dan terpejam dengan hembusan nafas berat terhela. Terasa menggelitik bagi Irene.
Pria itu tak mau pergi namun justru melancarkan kecupan kasar diseputar leher milik gadis Bae. Sampai Irene terpojok, menggeliat dan tanpa sengaja memekikkan satu erangan ketika ciuman Chanyeol berubah menjadi gigitan yang sudah pasti meninggalkan jejak kemerahan disana.
Merasakan atmosfir yang semakin tak mengenakkan, Irene meremang ketika Chanyeol membalik tubuhnya memaksa berhadapan, tatapan Chanyeol menyorot penuh gairah, reaksi dari suara desah dari bibir sewarna cherry yang dimiliki Irene.
Chanyeol yang sedang letih benar-benar tidak baik dan perpaduan keletihan sekaligus emosi yang sempat beradu akan kedatangannya di bandara tadi dapat dikatakan sebagai salah satu hal buruk tentang pria tinggi itu.
"Akhhhh! Lepp-assh-Chan!"
Irene meronta saat tubuh mungilnya didekap tanpa persetujuan, Chanyeol pernah mengatakan bahwa dirinya terlalu mungil untuk gadis seusianya Irene mengakui.
Kedua kaki itu menendang-nendang udara kosong yang lantas percuma karena Chanyeol membopongnya dengan mudah meski gadis itu memukul sekuat tenaga.
Irene tau dimana ia dibawa saat tubuhnya terbaring bebas dengan ranjang empuk dibawah. Dan Chanyeol dihadapannya masih dengan sorot tajam khas Chanyeol-nya, Chanyeol yang marah dan sulit mengungkapkan memilih untuk meluapkannya dengan membiarkan Irene dibawah penguasaannya.
Hela nafas yang dihembus kasar dan siluet wajah lelah itu terpantul cahaya temaram yang berasal dari penerangan dikedua sisi.
Detak jantung Irene mulai berdetak normal kala dekapan Chanyeol merenggang dan pria itu benar-benar menyingkir dari atas tubuhnya.
Sorot terluka itu sempat tertangkap oleh kedua netra milik Irene sebelum kemudian pria tingginya berbalik, mendudukkan diri dipinggir ranjang. Terdengar desah frustasi, kebiasaannya ialah menyugar surai kelamnya kemudian menutup mata erat melampiaskan segala beban.
"Chan..."
Itu Irene yang berinisiatif bangkit melingkarkan kedua lengan mungil dibalik tubuh seorang Park Chanyeol. Ada ketegangan yang Irene rasakan dengan jelas saat ia melabuhkan kepalanya pada bahu lebar milik Chanyeol-nya.
Sepuluh detik berlalu dengan keterdiaman, hanya disinari pencahayaan seadanya, keadaan kamar yang gelap itu, dan kedua lengan Irene melingkar semakin erat. Ada rasa sakit yang keduanya enggan untuk mengungkapkan. Irene tau itu. Dia sendiri benci bagaimana media memberitakan spekulasi tentang dirinya.
Semua hal tentang kehidupan pribadinya selalu berhasil membuat mood memburuk. Dan Irene lebih memahami lagi bagaimana sensitifnya seorang Chanyeol yang sudah lama ia kenal bahkan ketika pria itu baru pertama kali menginjakkan kaki di gedung SM untuk meniti cita-citanya.
Irene terlalu banyak berpikir sampai ia tak sadar bahwa Chanyeol berbalik menopang tubuhnya karena merasakan punggungnya basah. Irene menangis.
"Hei. Ada apa?"
Jemari-jemari besar itu menyeka cairan asin yang menuruni pipi pucat Irene. Terasa kasar memang. Tapi Irene menyukainya. Selalu. Dan untuk itu, Irene merespon dengan gelengan pelan.
Gadis itu beringsut untuk duduk disisi Chanyeol dan tepat saat itu juga Chanyeol mendekap tubuh mungilnya, mendaratkan satu kecupan didahi yang terasa begitu hangat.
"Maafkan apa yang kulakukan barusan."
Chanyeol menunduk demi menemukan wajah Irene yang murung, kembali menggeleng, mendongak dan gadis itu tersenyum lagi.
"Maafkan aku Irene. Tolong percaya padaku."
Chanyeol mendekap Irene lebih erat dan gadis itu tidak menyia-nyiakan lagi untuk bersembunyi di dadanya, menumpahkan semua tangisnya.
"Aku yang seharusnya meminta maaf Chanyeol-ah. Kau pasti sudah melihat foto itu, berita tentangku, dan itu.. itu bukan.."
"Sssst." Chanyeol menghusap punggung sempit Irene dan lagi-lagi menghujani pucuk kepala gadis itu dengan kecupan-kecupan hangat.
"Jha . Bae Irene selamanya milik Park Chanyeol. Ingat?"
.
.
.
.
Fin
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗵𝗼𝗿𝘁 𝗖𝗮𝗸𝗲 • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒
Short StoryChanRene ! Kumpulan cerita pendek ChanRene satu kali gigitan 🍰 Highest rank in Short Story and ChanRene #1 in ChanRene 28/9/18 #3 in ChanRene 13/7/19 Start Update : 3/12/2017 Finish : 23/11/2019