🌺Possessive Man [pre final]

821 115 14
                                    

POSESIF MAN [FINAL]

vote& comment plz !

-

-

Chanyeol bersandar lelah pada kursi BMW keluaran terbaru yang dikemudi oleh Jaejoong. Jemari-jemarinya dengan tidak sabaran melonggarkan dasi yang terasa melilit pernapasannya. Pria itu tampak tak terlalu antusias saat Jaejoong menuturkan mengenai pemeriksaan kandungan Joohyun pagi tadi. Pandangan setajam elang lelaki Park berkelana secara random pada pemandangan gedung-gedung pencakar langit di luar jendela, tidak lagi menimbulkan keheranan pada Jaejoong. Kondisi lelah sudah terlanjur menguasai Tuannya, lagipula pembawaannya memang terlampau tak peduli. Terlihat dari kaca dasbor Chanyeol memeriksa arloji yang menunjukkan pukul 9 malam diiringi hembusan nafas lelah dan mata tajam yang terkatup sejenak. Meskipun begitu, memberikan laporan tentang Nyonya Muda Park adalah kewajiban mutlak yang harus ia laksanakan. Jaejoong menegaskan pandangan pada sisi depan, menaikkan kecepatan mobil yang dikemudikannya menembus lalu lintas malam dan gemerlap Seoul.

-

Chanyeol hampir jatuh tertidur jika Jaejoong tak menepuk pundaknya. Ia menoleh ke sisi kanan dan pintu mansion mewahnya terbuka lebar dengan dua orang maid yang bersiaga. Chanyeol sedikit merasakan penat dan sempoyongan ketika melangkah. Kelopak mata tajam itu mengerjap, memicing sejenak dan jemarinya membawa untuk memijat pangkal hidung. Mansionnya terasa lengang seperti biasa. Seulgi menyambut dan mengatakan air panas untuknya telah dipersiapkan. Pria Park itu sedikit tertegun, adalah perkataan Seulgi yang kemudian membuat konsentrasinya sedikit meningkat.

"Nyonya Park sudah mempersiapkan air mandi Anda, Tuan." Seulgi mengulang kalimatnya.

Chanyeol melangkah pada sayap kiri mansionnya menuju ruang kerja modern yang berukuran nyaris sama dengan kamar utama. Kebiasaanya saat pulang kerja larut malam adalah membersihkan diri di kamar mandi pada ruang kerja pribadinya.

"Apa Joohyun mengeluh lagi?"

Chanyeol sudah sepenuhnya menghadap meja kerja, Seulgi menghentikan langkah di ambang pintu. Wanita bermata kucing itu menjawab dengan anggukan. " Ya, Nyonya Park mengatakan kakinya sering terasa pegal dan saya-"

"Bagus, kau boleh pergi sekarang."

Chanyeol berbalik memunggungi Seulgi, jemari-jemari panjangnya mulai menari menanggalkan kancing kemeja putih. Seulgi membungkuk di tempatnya sebelum menutup pintu ruang kerja Tuan Besar tanpa menimbulkan suara.

-
Chanyeol berpikir bahwa Joohyun sudah menghafal kebiasaannya sepulang kerja untuk berendam di ruangan kamar mandi ruangannya sendiri. Selama berendam air hangat itu juga pikiran Chanyeol terpaku pada ucapan Oh Sehun. Sabahatnya itu memang benar-benar...

Bagaimana mungkin aku malah melepas kondom itu ?

Chanyeol beralih dibawah guyuran shower dan mendesah gusar. Aliran air berlomba-lomba menelusuri setiap inchi tubuh atletisnya. Chanyeol ingat dengan pasti bahwa sebelumnya dia memang berniat memasuki Irene. Tapi diluar kebiasaannya Chanyeol mengabaikan menggunakan pengaman.

Aku menginginkan anak? Tidak mungkin. Sesudahnya ia mendengus, menyudahi acara mandinya. Pria tampan itu keluar dengan kimono Gucci sembari mengeringkan surai dengan sebuah handuk kecil.

Di atas meja kerja Chanyeol menemukan sebuah botol minuman energi, ada sticky notes bertanda tangan 'Taeyong' disana. Bibir Chanyeol tertarik sedikit membaca tulisan penyemangat dari adiknya. Bocah itu mungkin sedang bermain game dikamar sekarang.

Kemudian ia beralih pada secarik kertas lain yang mengisi sudut meja kerjanya secara rutin-berkas pemeriksaan kehamilan Joohyun. Entah kenapa sejak awal, Chanyeol selalu menghindari untuk membuka berkas berlapis amplop putih itu. Saat membuka laci, disana tersimpan rapi jenis amplop yang sama. Chanyeol menatap sebentar amplop baru yang bertuliskan tanggal hari ini sebelum turut menyatukannya dengan yang lain, lelaki itu kembali menutup lacinya dengan rapat sama seperti sebelum-sebelumnya.

𝗦𝗵𝗼𝗿𝘁 𝗖𝗮𝗸𝗲 • 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑅𝑒𝑛𝑒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang