#14

91 6 0
                                    

Hi udah lama ya nggak publish capther baru, akhirnya setelah sekian lama!

Makasih ya buat yang masih mau setia baca cerita ini, love u more!<3

Kasih vote and comment yeah..

***

"Kayaknya berenang asik ya Al, terus abis itu nggak perlu nongol lagi deh haha" ucap Rahel sambil terkikik.

"Lo udah nggak waras ya? Ngajak kesini mau bunuh diri?" suara Al masih terdengar tenang.

"Al, kalau gue mati lo sedih nggak?"

"Maunya gue sedih apa nggak?"

"Ishh Alfy kok malah nanya balik sih!" dengus Rahel kesal. "Udah ah, gue mau nyebur aja!!" tegas Rahel sambil berjalan mendekat pinggiran pantai, namun baru beberapa langkah tangan Rahel berhasil di raih kebelakang oleh Alfy, hingga kepala Rahel menabrak dada bidang Alfy.

Aroma tubuh Alfy begitu terasa, membuat Rahel sedikit tenang saat berada didekapan Alfy. "Masih mau nekat?" ucap Alfy lirih. "Tuh kan lo nggak rela, lo takut kehilangan gue ya?" Tanya Rahel dengan manatap ke wajah Alfy yang berada lebih tinggi dari wajahnya, membuat Rahel harus mengangkat kepalanya.

"Lo kebanyakan nonton drama, udah gila!" menoyor jidat Rahel.

Mereka berjalan dipinggir pantai menikmati setiap deru ombak dan pasir putihnya, Rahel berlari pelan menikmati suasana pantai. Sesekali memejamkan matanya, dan bahkan ia sesekali mengembangkan senyum manisnya. Angin yang membuat helai demi helai rambut rahel bergerak membuat Rahel tampak begitu manis.

Alfy hanya memperhatikan setiap hal yang dilakukan Rahel, tersenyum tipis saat melihat tingkah Rahel yang membuatnya terlihat begitu manis. Alfy membiarkan Rahel melakukan hal yang dia suka. Al hanya memperhatikan Rahel menari bak mengikuti iringan deru ombak yang terus bergerak.

"Alfy gue laper" Teriak Rahel, Alfy tersenyum lebih lebar.

Gantengnya makin keliatan gila lo Al, meleleh banget.

"Alfy?!!!" Teriak Rahel semakin kencang, Alfy berjalan mendekat ke arah Rahel berdiri.

Setelah sampai tepat di hadapan Rahel, Alfy hanya diam memperhatikan wajah Rahel, yang kelaparan.

"Al, gue laper" Ucapnya lagi, "Al gue laper kenapa malah ngeliatin gue kayak gitu sih!" ujar Rahel yang semakin kesal. "Terus?" sahut Alfy sembari mendekatkan suaranya ke telinga Rahel dengan sangat dekat. "Dih, lo tega liat sahabat lo yang cantik jelita ini kelaperan kayak gini. Lo mau gue sakit gara-gara jalan sama lo tapi gak lo kasih makan hah?! Lo tega banget sama gue Al" ucap Rahel panjang, Alfy masih tetap diam mendengar ocehan Rahel.

"Ini namanya menyiksa anak manusia tau Al" lanjutnya. Alfy menghela nafas, "Bawel banget si ikan koi, tunggu sini!" Alfy berjalan meninggalkan Rahel. "Heh kok ikan koi sih Al?" omel Rahel kepada Alfy yang kini sudah berjalan meninggalkan dirinya.

___

Layar Ponsel

Kanaya : Besok ada tugas dari pak Burhan, jangan lupa kerjain. Awas aja lo kena hukum terus pingsan, nyusahin gue tau ngga?!

Rahel : typing....

Rahel memang akhir-akhir ini tidak fokus dengan tugas-tugas kuliahnya, bahkan dengan kesehatannya pun sudah tidak lagi ia perdulikan.

Rahel : Haha... iya Na, gue juga bosen lo mulu yang bantuin gue kalo pingsan.

Kanaya : Kampret lo...!

Read.

Rahel tersenyum membaca pesan dari Kanaya yang sepertinya mulai muak dengan kelakuan Rahel akhir-akhir ini, yang selalu tidak mengerjakan tugas, dihukum, bolos, dan sering sekali sakit. Sebenarnya Rahel juga tak menginginkan dirinya yang seperti ini, tapi mungkin Rahel memang butuh waktu untuk menerima semua keadaan keluarganya sekarang.

ANALOGI GARIS WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang