Lanjut yuk capther 21
Bacanya di resapi yaa, biar feel nya dapet hehehHappy Reading <3
Kara mulai masuk kedalam mobil Alfy, duduk di kursi belakang. Yang tentu saja duduk didepan bersama Alfy adalah Rahel. Meski pada dasarnya Rahel enggan sekali ikut hadir dalam acara ini. Kara yang menggunakan dress tercantiknya, berdandan lebih dari satu jam hanya demi mendapat pujian dari Alfy. Namun saat masuk didalam mobil Al, memalingkan wajah ke arah Kara pun tidak Alfy lakukan. Ia tetap fokus menghadap ke depan dengan sikap dinginnya.
"Wah, Kara cantik banget" puji Rahel yang menatap Kara sejak masuk kedalam mobil.
"Rahel bisa aja, hehe. Lo juga cantik kok" Jawab Kara dengan senyum seadanya.
Sedangkan Alfy masih tetap diam dan fokus mengendarai mobilnya."Malam Al?" Sapa Kara, yang sudah mulai kesal ingin membuka suara duluan.
"Malam" sahut Alfy dengan dingin.
Rahel yang melihat hal itu langsung menyenggol tubuh Alfy, memberi kode lewat matanya."Apasih" tanya Alfy dengan tingkah Rahel yang ia sama sekali tak mengerti.
Rahel mendengus sebal, "Kenapa ini cowok gak peka banget sih" ucap Rahel lirih.
Kara yang memperhatikan mereka berdua hanya tersenyum kelu.Tak lama mobil yang mereka kendarai telah sampai di Universitas Merah Putih. Kara turun dari dalam mobil di ikuti dengan Rahel dan Alfy.
"Thanks ya Al" ucap Kara yang kini berada di samping Alfy.
"Iyaa sama-sama Ra"
"Duhh gue mau ke toilet dulu, kalian duluan aja nanti gue nyusul" ujar Rahel, sembari memegangi perutnya.
"Mau gue temenin?" ujar Al dengan cepat
"Apaan sih gue berani kok, udah sana kalian duluan aja"Alfy dan Kara berjalan masuk ke dalam acara, banyak pasang mata yang heran pun terkesima melihat penampilan Alfy malam ini. Selalu berhasil menawan mata untuk betah menatapnya lama.
Yang membuat mereka bertanya adalah mengapa wanita yang kini datang bersama Alfy bukan Rahel? melainkan Kara.
"Mereka jadian?"
"Sumpah gak terima gue"
"Kara cakep sih, tapi gue ga rela aja"
"Kenapa bukan Rahel aja sih, tau gitu kan sama gue aja anjrit"
Banyak beberapa dari mereka yang memperhatikan saling mengumpat.Kanaya yang melihat pun turut heran, dan memilih bertanya langsung kepada mereka berdua.
"Cieee udah jadian nih?" tanya Kanaya
Alfy hanya menghela nafas, sedangkan Kara tersenyum malu "Enggak kok Na" jawab Kara.
"Iya juga gak papa lagi, pakek malu-malu segala itu" tambah Kanaya saat melihat mimik muka Kara yang tersipu malu.
"Btw Rahel mana Al?" lanjut Kanaya."Ke toilet tadi" jawab Al sembari terus menunggu kedatangan Rahel.
Namun tak lama setelah itu, Brian dan Dino datang menghampiri mereka.
"Widih udah pada ngumpul aja nih" ujar Brian
"Ehh ayangg Kanaya cakep banget ih ayang" tutur Dino yang kini berada disamping Kanaya.
"Dih najis apaan sih lo" sahut Kanaya.Sedangkan yang lain hanya bisa tersenyum geli melihat tingkah Dino yang selalu berusaha menggoda Kanaya.
"Ih jangan galak-galak dong ayangg" sembari menyenggol lengan Kanaya.
"Gila ya lo!" ucap Kanaya yang langsung memilih pergi meninggaalkan Dino.
"Parah banget lo No haha" ucap Brian ,
"Tau, payah banget lo" sambung Alfy.Kara memilih untuk ikut dengan Kanaya dan meninggalkan Dino dan yang lainnya,
"Gue susul Kanaya deh" ucap Kara
Alfy hanya mengangguk meng-iyakan.
"Loh kok malah pada cabut sih" Ujar Dino
"Makanya lah No, lo ganggu banget emang" Brian menoyor Dino.
"Salah lagi gue anjir"
"YA EMANG!!" Jawab Alfy dan Brian bersamaan.Di satu sisi Alfy yang masih menunggu Rahel pun mulai khawatir, karna Rahel tak kunjung kembali dari toilet.
"Gue ke toilet bentar ya, lo duluan aja nanti gue nyusul" ujar Alfy.
"Okee bos"Alfy berjalan meinggalakna Dino dan Brian.
Di sisi lain, didalam toilet Rahel masih mencoba mengatur nafasnya yang mulai tak beraturan, ia sangat takut. Keringat pun ikut turun, detak jantung Rahel berdetak tak beraturan. Sudah hampir 40 menit ia terkunci didalam toilet sendirian.Berteriak meminta tolongpun sudah ia lakukan, mencoba mencari cara untuk dapat membuka pintu toilet. Namun rasanya semua sia-sia, tak ada satu orangpun yang mendengar teriakan Rahel.
Ponselnya berhasil di ambil oleh seseorang yang mengunci Rahel di dalam toilet, yang mengenakan Hoodie hitam.
*klinggg... (Notif WhatsApp)
"Gue ada urusan sebentar, lo lajut aja ke acara jangan tunggu gue ya Al!"
Langkah kaki Al terhenti saat membuka notif di ponselnya dan membaca WhatsApp dari Rahel.
"Kemana lagi ini anak" ujar Alfy sembari mendengus kesal.Ponsel Alfy berdering*
"Hallo?" Ucap Al
"Hallo bro lo dimana? Bentar lagi acara pembukaan di mulai, gue sama anak-anak yang lain udah kumpul nih" Ujar Chiko dari sambungan telpon.
"Okee gue kesana sekarang"
"Oke bro ditunggu"
Terputus...Alfy berbalik arah dan segera menuju ke dalam acara. Menemui teman-temannya yang lain. Suara musik menghiasi acara malam ini, Suara sorak sorai para mahasiswa dan mahasiswi saling bersautan mengikuti irama.
***
"Al tolongin gue..." Suaranya kini terisak.
Rahel sudah sangat lemas, ia sangat takut. Teriakannya pun mulai tak bersuara. Tangisnya pecah, ia hanya bisa berharap ada seseorang yang membukakan pintu toilet.
"Tolong... siapapun tolongin gue" Rahel mendengar suara kaki berjalan menuju arah toilet.
Rahel berusaha berteriak sekuat tenaga yang tersisa.
"Tolongin gue, Tolong!!!...."
"Rahel??" suara dari balik pintu.Rahel mencoba berteriak kembali saat suara kaki yang ia dengar tadi menyebut Namanya dari balik pintu.
"Tolongin gue siapaun itu, gue kekunci didalem" Rahel mencoba mengingat suara itu. Tak asing bagi telinganya.
"Lo mundur dari pintu, gue coba dobrak" sahut suara dari balik pintu itu.
Rahel menuruti dan menjauh dari pintu, tubuhnya yang sangat lemas rasanya tak sanggup lagi berdiri dengan tegak. Beberapa kali ia menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.BRAKKKK!!!
Pintu toilet itu terbuka.
"Bagas??!" Rahel memeluk Bagas.
"Lo gak papa kan Rahel?" tanya Bagas.
Bagas mengelus rambut Rahel. "Gue takut" Ucap Rahel jujur, dengan nafas yang masih terdengar tak beraturan.
"It's okey, lo aman sekarang"..
.
.
.
Kenapa tiba-tiba ada Bagas yaaa??? Penasaran ga sii????
Tungguin terus update capther selanjutnya yaa prenddd<3
![](https://img.wattpad.com/cover/212553452-288-k688434.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANALOGI GARIS WAKTU
RomanceManusia hanya bisa menjalani apa yang terjadi dalam hidup. Mengisahkan banyak kisah, menunjukan banyak tantangan, membentuk emosi , tangis dan tawa yang terbentuk karna keadaan. Kisahnya tak bisa ditebak, datangnya bisa kapan saja. Hilangnyapun sama...