#12

89 7 0
                                    


Alfy menghubungi Rahel dan tak ada jawaban, alfy menuju kelas Rahel setelah urusannya dengan Pak Sastro selesai. Dia tak menemukan sahabatnya disana, Al kembali menghubungi Rahel dan tetap tak ada jawaban. Al mencari Rahel, dengan nafas yang semakin tak beraturan.

"Gimana Dok keadaan teman saya?"

"Teman kamu nggak papa, dia hanya butuh banyak istirahat dan jangan terlalu banyak fikiran"

"Baik, terimakasih Dok"

Kanaya membawa Rahel ke Rumah Sakit, karna waktu Kanaya membawanya ke UKS Rahel tiba-tiba saja pingsan. Kanaya panik dan langsung membawanya tanpa memberitahu siapapun. Di lain sisi Al mencoba menghubungi Kanaya namun tak terhubung, karna heandphone Kanaya mati, sedangkan ponsel Rahel tertinggal di UKS.

"Gue udah coba cari lo kemana-mana Hel, lo dimana sih?!" menghembuskan nafas dengan berat.

Alfy mencari Rahel disekitar kampus, bittersweet, kosannya, dan tempat-tempat yang sering Rahel kunjungi. Ponsel Al berdering, ada panggilan masuk dari nomor yang tak bernama.

"Hallo al?"

"Hallo ini siapa"

"Al gue Kanaya, Rahel di Rumah Sakit sama gue"

"Yuadah gue kesana sekarang, lo share alamatnya ke gue sekarang"

"Oke"

Al langsung menuju Rumah Sakit...

"Na?" Suara Al terdengar berat "Kenapa Rahel?" lanjutnya

"Dia gak papa kok Al, kata Dokter dia cuman butuh banyak istirahat dan jangan terlalu banyak fikiran. Jujur gue gak tega liat Rahel kek gini Al"

"Gue nggak nyangka dia bakal separah ini Na"

Mereka berdua berbincang sembari menatap Rahel yang belum sadar, menatap gadis cantik yang selalu ceria kini berubah sangat muram.

"Hel lo udah sadar?" ujar Kanaya saat melihat Rahel membuka matanya

"Gue dimana Na?" Menemukan sosok Al disampingnya "Al?"

"Minum dulu hel" Ucap kanaya "Lo istirahat, jangan banyak tanya ntar gue traktir boba kalau lo udah sembuh" lanjutnya dengan nada jahil, meski batinnya tak tega melihat keadaan Rahel yang semakin kacau dan memburuk.

Sedangkan Al hanya diam dan menatap Rahel, menyembunyikan rasa cemas yang melandanya sejak tadi.

Rahel mengangguk menuruti, badannya masih sangat lemas kepalnya terasa sangat berat. Rahel menunduk, memikirkan apa yang sejak tadi mengganggu fikirannya.

"Al?" Ucap Rahel lirih,

"Hmm"

"Papa mau cerai sama Mama, dia lagi urus surat cerai sama hak asuh"

"Lo serius?" Al sedikit terkejut, tak menyangka keluarga Rahel akan berpisah seperti ini.

Rahel mengangguk, matanya mulai memanas. Ia tak mampu menyembunyikannya lagi dihadapan Alfy dan Kanaya. Nafasnya tercekik bukan main.

Perlahan air mata yang menggumpal itupun jatuh begitu deras, Kanaya memeluk Rahel dengan ligat. Alfy mengelus pucuk kepala Rahel dan memilih untuk keluar ruangan, dia tak sanggup melihat Rahel sehancur ini.

Beberapa hari sejak Rahel meninggalkan rumah, Papa Rahel menghubunginya, Rahel tak memberitahu apapun namun ternyata Papa Rahel telah mengetahuinya. Meski Rahel membenci Mamanya tapi dia tak ingin keluarganya berpisah seperti ini. Rasanya tak ada lagi harapan untuknya, semuanya sangat buram. Tak ada lagi senyum pagi yang menyapa seperti dulu. Tawa renyah yang terukir menghiasi keluarga kecilnya dulu.

Tak ada lagi meja dan susuan kursi dengan hidangan nasi goreng lengkap dengan telor mata sapi, sedikit sayuran, dan bawang goreng. Persis itu semua sudah berlalu 2 tahun yang lalu sebelum Papa ditugaskan ke jogja, bersama adik perempuan Rahel. Semuanya berubah, dan ini adalah titik terendah dalam hidup Rahel. KACAUUU!! BERANTAKAN!!! HANCURR!!!

***

"Vitaminnya diminum setiap hari ya Rahel, jangan terlalu banyak fikiran dan harus banyak istirahat" Ucap Dokter sebelum meninggalkan ruangan dan membolehkannya pulang.

"Makasih ya Dok" tersenyum.

Hari ini Rahel diperbolehkan pulang, seperti biasa Rahel diantar oleh sahabatnya Alfy Malik tapi kali ini Alfy tak sendiri, ia bersama Kanaya. Mereka berdua sudah memperbincangkan ini sebelumnya. Bahwa mereka akan menghibur Rahel setelah ia pulang dari Rumah Sakit.

"Silahkan masuk tuan putri" Ucap Al jahil

Rahel tersenyum, mencubit lengan Al.

"Na, lo masuk duluan aja ke mobil temenin Rahel, biar gue yang urus semuanya"

"Okee, gue masuk duluan ya"

Al mengangguk. Alfy mengurus segala administrasi Rumah Sakit dan lainnya.

___

"Loh ini kan bukan arah kekosan, kita mau kemana Al?" Tanyanya bingung

"Kita mau beli odading mang oleh hel" jawab Kanaya ngacok

Al hanya tersenyum dan tetap fokus menyetir. "Hari ini gue gak mau liat lo sedih hel, gue mau liat senyum lo lagi"..............





HAII SEMUA...

Semoga disetiap part kalian kebawa sama alur cerita yang saya buat ya


MAAF KARNA KATA YANG SAYA PAKAI MASIH BELUM RAPIH DAN TERBILANG BEBAS SEMAU SAYA.

MAKASIH BANYAK YANG SETIA BACA SETIAP PART 

.

.

.

.

Follow ig : @haii.kata

Spotify : Haii.Kata

YouTube : Haii Kata

ANALOGI GARIS WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang