PROLOG

750 28 10
                                    

"kamu tau setiap saat yang telah berlalu hanya akan mampu menjadi kenangan dan hanya akan dikenang. Sesuatu itu tak akan pernah terjadi lagi, sekalipun direncanakan agar sama, itu tak akan mungkin.  Sekalipun terlaksana suasananya akan berbeda, meski itu baru saja terjadi, entah itu 1 bulan yang lalu, sehari yang lalu atau bahkan 1 jam yang lalu. Semuanya tak akan bisa terulang, dan hanya akan dikenang."

Membuka jendela kamar, menatap jejeran pot-pot yang berisikan bunga-bunga cantik disamping kamarnya. Angin sepoi-sepoi berhempus, membuat rambut panjang itu menutupi sebagian wajah manisnya.

Cewek ini memejamkan matanya sejenak dan menarik nafas dalam-dalam menghirup udara segar yang ia rasakan setiap kali ia membuka jendela kamarnya.

Dia mulai beranjak dari jendela, menatap cermin. Lalu menuju kamar mandi, dan bersiap untuk kekampusnya.

Namanya Rahel Salshabila, 20 Tahun, mahasiswa dari salah satu Universitas terbaik di Malang. Sangat menyukai boba, dan akan luluh jika boba sudah didepan mata.

Rahel telah siap untuk menuju kekampusnya, dengan polesan sedikit make up dan rambut yang dikuncir kuda. Kemudian membuka ponselnya lalu mencari nama "Alfy" rahel menelponnya dengan ligat.

"Halo, al gue udah siap. Buruan ya gak pakek lama!"

Lalu mematikan ponselnya begitu saja tanpa menunggu jawaban dari alfy.

Sedangkan dilain sisi alfy hanya mengomel singkat saat sambungan ponselnya telah terputus. "hmm, kebiasaan"

Alfy Malik namanya, sahabat Rahel dari ia duduk dibangku sekolah dasar. Salah satu mahasiswa terpopuler dikampus, tampan, pintar bahkan jago bermain basket. Maka tak jarang banyak sekali wanita yang menyukainya.

Tak perlu menunggu lama, mobil alfy telah berada didepan halaman rumah Rahel.

"Udah? Yakin gak ada yang ketinggalan?" alfy memastikan kepada sahabatnya, rahel memang sangat pelupan terhadap barang-barangnya, maka tak heran jika rahel selalu memberitahu alfy keberadaan barang-barangnya atau apapun itu, Rahel pasti selalu menceritakannya kepada alfy.

Rahel mencoba mengingat kembali dan membuka lagi tasnya untuk memastikan, "buku semua udah, ini udah, lah dompet gue mana ya?"

"kebiasaan bener sih lo, udah sana masuk ambil di laci meja deket lemari" btw ini rumah siapa sih?

Rahel meringis dan berlari ke kamarnya untuk mengambil dompetny yang tertinggal.

Rahel kembali sembari memegangi sikunya.

"udah? Kenapa lagi itu tangan lo? Jatoh lagi?" lagi-lagi rahel hanya meringis dengan memegangi sikunya yang terasa sedikit perih. Ia terjatuh saat berlari mengambil dompetnya, sikunya bersenggolan dengan meja yang ada dikamarnya. Memberikan luka bagi sipemilik siku, atas kecerobohannya.

"sini" alfy menarik lengan rahel. Meniupi lukanya lalu menempelkan plester pada siku rahel.

Alfy selalu membawa kotak p3k di mobilnya, karna dia tau rahel pasti akan membutuhkan ini karna kecerobohannya.

"sorry" ucap rahel. Membuat alfy menatapnya, dia tak menjawab dan malah menoyor kepala rahel. "ih sakit bego" ujar rahel, dan tak mau kalah dengan menoyor kepala alfy sedikit keras.

***

Rahel masuk kedalam kelasnya dan menempati kursi dibagian pojok dekat pintu, dia selalu duduk dipojok pintu, baginya duduk dipojok memudahkannya untuk cepat keluar dari kelasnya jika mata kuliahnya telah selesai. Apalagi dapat memudahkannya beralasan keluar kelas untuk membeli boba.

"hel, lo mau ikut ga kelapangan basket? Ada pertandingan loh kampus kita sama kampus dari bandung" Kanaya mengajak rahel untuk melihat pertandingan basket.

Kanaya adalah teman sekelasnya rahel yang cukup dekat dengannya.

"gak ah gue males na" rahel menyandarkan kepalanya ketembok

"serius lo gak mau? Pasti bakal banyak cogan" ucap kanaya jahil, padahal kanaya tau bahwa rahel tak akan memperdulikan itu.

"dih apaan, ogah gue. Lo aja sana"

"yaudah kalo lo gak mau padahal gue mau traktir lo boba" sambil berjalan meninggalkan rahel.

"na tunggu, gue ikut deh"


Hallo semuanyaa,,,  jadi gimana dibagian prolog udah bikin gemeshhh belom wkwkw.

Oh iyaa maaf kalau nanti masih ada banyak typo ^-^

Boleh dong minta kritiknya dansarannya ya ehehe...

ENJOY YAAA.....

SALAM EVIOC !

ANALOGI GARIS WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang