#16

79 5 0
                                    

Sebelum kebawah yuk bisa yuk kasih vote and comment <3

Enjoy yaaa semoga suka!!! makasihh banyak lup u pollll....

***

"Lo ngapain sih Al nelponin gue?" ujar Rahel sembari mendengus kesal

"Dih kok marah-marah. Tadi ada titipan dari bokap lo, gue kekosan lo nya gaada" jelasnya panjang.

"HAH? Bokap?" Rahel sedikit terkejut mendengar pernyataan Al di ponsel.

"Oke nanti gue hubungin lagi ya, gua lagi jalan sama Bagas"

Tutt....

Terputus.

Rahel kembali menuju ke meja.

"Sorry ya Gas" ucap Rahel tak enak hati.

"It's okey, yaudah makan dulu ya. Gue nggak maksa lo buat jawab sekarang kok. Seenggaknya gue udah omongin perasaan gue ke lo, selebihnya itu hak lo." Rahel mengangguk.

Padahal dalam hati Rahel ia menyukai Bagas, tapi ia juga tidak mau terburu-buru untuk menerima Bagas sebagai pacarnya.

"Kalungnya gue pasangin ya, gue harap lu mau tetep pakek kalung dari gue"

"T-apiii..."

"Ini buat lo hel" Bagas menatap Rahel dengan tetepan yang amat dalam.

"Hmm,, okey. Thank you Bagas" Bagas memasangkan kalung itu di leher Rahel.

___

"Nih dari bokap lo" Al menyodorkan sebuah bingkisan yang tertuliskan (To : Rahel Salshabilla)

"Thanks, umm btw ini beneran dari bokap gue?. Ada angin apa, masih inget dia sama gue" ujar Rahel dengan memasang mimik kesal.

"Buka aja dulu"

"Okedeh"

Rahel membuka perlahan bingkisan dari sang Papa. Membukanya dengan hati-hati. Ia menemukan selembar surat yang bertuliskan pena.

Dear Kakak.

Selamat ulang tahun Rahel anak Papa.

Maaf papa gak bisa jadi orangtua yang baik buat kakak. Tapi disini papa selalu doain yang terbaik buat kakak. Papa tau Rahel anak yang kuat, papa yakin kakak bisa lewatin ini semua. Maafin papa ya nak, jika kakak berkenan kakak boleh kerumah Papa libur kuliah nanti. Adek juga kangen banget sama kakak. Tapi maaf papa gak bisa kesana buat jenguk kakak.

Salam sayang

Papa dan Adek.

Alfy merangkul pudak Rahel, saat melihat Rahel mulai menangis membaca pesan singkat dari surat yang diberikan oleh sang Papa.

"Gue kangen sama Papa sama adek gue Al" keluh Rahel

"I know, it's okey. Nanti kita ke jogja selesai UAS ya?"

"HAH?! Are you seriously?"

Al mengangguk mengiyakan.

"Alfyyyy!!!" Rahel memeluk Alfy dengan erat. Tangisnya pecah dalam pelukan Alfy.

"Makasih ya Al"

"Yeah..."

Kini Rahel melihat album foto yang diberikan oleh sang Papa kepadanya sebagai kado ulang tahunnya kali ini.

Melihat-lihat isi album foto.

"Gue dulu gemeshh amat"

"Iya, kalo sekarang amit-amit"

ANALOGI GARIS WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang