#1

299 15 0
                                    


Rahel melangkahkan kakinya dengan malas, raut wajahnya ia paksakan untuk terlihat baik-baik saja, dia mencoba mengajak raganya untuk tidak egois. Meski nyatanya dia selalu gagal, meski nyatanya hatinya tetap akan perih pada akhirnya.

Dia mencoba untuk bersikap dewasa, mencoba belajar untuk segala hal agar dapat dihargai oleh keluarganya.

Dia menatap dirinya lekat didepan kaca kamarnya, menarik nafasnya lalu berkata pada diri sendiri "lo bisa hel, lo bisa!!,, liat sekarang lo udah gede mau sampek kapan lo dianggep gak becus ngapa-ngapain!!"

Seketika mata rahel memerah, sudah membendung air didalamnya seperti hujan yang siap membasahi bumi. Menarik nafas, mengangkat sedikit kepalanya keatas dibarengi dengan mengerjap-ngerjapkan matanya keatas agar jutaan hujan itu tak jadi terjatuh.

"Hel udah siap belum? Mama tunggu dimobil buruan ya" terdengar suara mamanya, yang telah siap mengajak rahel pergi.

"iyaa ma bentar lagi" saut rahel sembari mencoba membuat garis berbentuk bulan sabit dibibirnya. Kemudian berkata lirih "are you ready rahel shalsabila...." tersenyum, lalu pergi meningglkan kamarnya.

Rahel menghampiri Mama Lisa, Ya itulah nama dari mama rahel, yang sudah berada dimobil untuk bersama-sama pergi kerumah neneknya, hari ini rahel sedang libur karna tidak ada jadwal kuliah. Mereka pergi berdua saja karna papa rahel pergi keluar kota, ada pekerjaan kantor, sedangkan adik rahel bersekolah dijogja.

Di sisi lain alfy menuju ruang dosen yang berada dilantai 2 gedung jurusannya, mengenakan celana jeans hitam, kaos putih yang dibalut dengan kemeja putih yang tidak dikancingkan, plus dengan rambut jambul ciri khasnya.

Kebayang dong gantengnya gimana nih??

Dia sudah ada janji dengan dosen bimbingan basketnya, karna kampusnya masuk final dalam pertandingan basket. Mereka akan mempersiapkan tim basket kampusnya untuk pertandingan selanjutntya. Yang akan dilaksanakan 1 bulan lagi. Alfy mulai berbincang dengan pak sastro.

_____

Alfy keluar dari ruangan pak sastro lalu menuju kantin yang berada dilantai bawah sekaligus pulang pikirnya.

Memesan es teh lalu duduk, menyandarkan badannya kekursi, hari ini cukup menguras otaknya. Menyeruput es teh didalam gelas, sembari menatap ponselnya yang berkali-kali bergetar karna notif dari grup whatshapp [BASKET COMP].

Ia mengetik kegrup memberitahukan jadwal kumpul untuk memperbincangkan taktik dalam bermain sekaligus memberitahu hasil perbincangannya dengan pak sastro tadi.

Tanpa sadar es teh yang didalam gelas telah lenyap dia minum, alfy teringat rahel. Berencana ingin menemuinya dirumah, dia mengirim pesan di whatshapp memastikan apakah rahel sedang berada dirumah atau tidak.

"Hel lo dimana? gue kerumah ya masakin makanan. Gue laper, lagi males makan diluar. Gue beliin boba deh" SEND.

Alfy menyukai masakan rahel, meski menurut rahel hanya dia dan kanaya lah yang mau memuji masakannya enak. Bahkan setiap kali kerumah rahel, alfy selalu meminta rahel untuk masak makanan untuknya.

Setelah kurang lebih 30 menit alfy menunggu balasan whatshapp dari sahabatnya itu, yang tak kunjung dibalas. Dia mulai cemas, bahkan dia sudah mencoba menghubunginya lewat panggilan berkali-kali tetap saja tak ada jawaban.

"gila ni anak kemana sih, kenapa hp nya pakek gak aktif gini" dia memutuskan untuk langsung saja pergi kerumah rahel berencana memarahi sahabatnya itu karna sudah membuatnya merasa sedikit cemas.

Baru saja dia berjalan beberapa langkah seorang wanita cantik, bertubuh tinggi, bergingsul dan memakai dress navy selutut memanggilnya.

"Alfy??" membuat alfy menoleh mencari suara itu berasal, wanita itu melambaikan tangan, tersenyum kearahnya lalu berjalan mendekati alfy. Al sendiri menatapnya lekat, sehingga jarak mereka tak lagi jauh alfy membulatkan bola matanya, tampak sedikit kaget dengan wanita yang sekarang berdiri tepat dihadapannya .

"Kara" masih tetap menatap wanita itu

"lo apa kabar al?" ucap wanita itu manis. "gue baik ra, lo ngapain disini?"

"Gue pindah kesini al, dan gue lagi mau daftar dikampus ini. Lo ga berubah ya al malah makin cakep aja"

Kara Ferista, teman SMA alfy dia pindah saat kenaikan kelas 12 karna ikut orang tuanya ke Manado. Sejak SMA Kara sangat menyukai alfy.

"gue emang selalu cakep kali ra haha" ujarnya dengan kepedean tingkat dewa, "orang tua lo juga pindah kesini? Bagus deh kalo gitu" meneruskan. Namun tetap saja pikiran alfy masih tertuju kepada sahabatnya yang sejak tadi tidak bisa dia hubungi.

"Agak nyesel gini gue bilang lo makin cakep, iya sekarang gue udah jadi anak malang lagi hehe. Ngobrol disana yuk al sambil makan gue yang traktir deh" kara menawarinya, sebenarnya memang alfy sangat lapar tapi rasa laparnya hilang setelah kecemasan itu melandanya.

"sorry ra gue buru-buru nex time deh ya, gue duluan" Berjalan meninggalkan kara.

"iya al hati-hati" Kara masih berdiri menatapnya sampai punggung alfy tak lagi terlihat oleh matanya.



Gimana-gimana??? ehehe kira-kira Rahel kenapa ya??

Penasaran ga si gimana cakepnya Al? Aku bakal kasih cast nanti ya biar pada penasaran dulu sekarang eheh...

byee ketemu di capter #2

LANJUT!!!

ANALOGI GARIS WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang