***Setibanya di rumah***
"Selamat datang Nona" Ucap Bibi menyambut kami berenam
"Terima kasih Bi"Kami pun masuk ke dalam dan aku menuju kamarku diikuti oleh teman-teman yang lainnya. Mereka semua saling memandang. Ku akui dulu ketika aku datang ke rumah ini sama seperti mereka. Setibanya di dalam kamar aku terkejut sebab ada laptop di atas meja belajarku serta mesin printer tepat di atas meja baru yang kulihat. Aku mendekati laptop itu dan terdapat surat
Laptop ini untuk menunjang belajarmu. Papah harap kamu menyukainya
Papah~
"Wah~~ Ada yang dapat laptop baru nih. Merk Apple pula" Ucap Wina
"Tapi... Sebenarnya, aku tidak tau cara menggunakan nya"
"Tenang aja di sini ada yg ahli dalam hal laptop kok" Ucap Yasmin seraya melirik ke arah Clory
"Gw sih gak masalah kalo lu mau gw ajarin"
"Terimakasih"
"Kalo gitu kita mulai yuk!"
"Ayo"Kami berenam duduk di atas karpet bulu putih, Clory segera membuka tasnya dan mengambil laptop tetapi ukurannya lebih kecil dari yang aku punya
"Clory?"
"Iya?"
"Memangnya laptop ukuran nya ada yang seperti itu ya?"Mendengar pertanyaanku mereka semua tertawa
"Wait-wait. Lu gak tau apapun masalah gadget ya?"
Mendengar pertanyaan Clory aku hanya bisa menggeleng
"So, yang gw punya adalah notebook. Secara fisik hampir mirip dengan laptop hanya saja ukuran nya saja yang berbeda"
"Ohhh..."
"Lu sini deket gw duduknya sambil perhatiin cara kerjanya. Supaya lu bisa pake laptop itu"
"Oke"***30 menit kemudian***
"Permisi Non" Ucap suara Bibi sembari mendorong troli yang berisikan camilan
"Silahkan Bi"
Bibi menaruh seluruh camilan itu di atas meja yang tak jauh dari tempat kami berkumpul
"Terimakasih Bi"
"Sama-sama Non" Balas Bibi ituBibi itu segera keluar dari kamar. Aku pun mengambil camilan itu dan menaruhnya di tengah-tengah di antara kami.
"Silahkan di makan"
"Wahhh.... Thanks Yuna" Ucap Kaila
"Sama-sama"Setelah beberapa saat
"Nah, udah selesai!" Ucap Clory sembari mengklik ikon save as
"Gimana Yuna. Lu udah paham?"
"Sudah kok. Makasih ya"
"Santai aja"Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar
"Tunggu sebentar ya"
Aku segera berdiri dan membuka pintu itu. Ternyata itu Bibi
"Ada apa Bi?"
"Non, waktunya makan malam"
"Ahh... Benar juga. Papah udah pulang Bi?"
"Saat ini Tuan sedang menuju pulang ke rumah Non"
"Baik kalo gitu Bi"
"Saya permisi dulu ya"
"Iya Bi"Bibi pun pergi dan aku menutup pintu
"Ada apa Yun?"
"Tadi Bibi ngasih tau kalo udah waktunya makan malam. Bagaimana kalo kita makan malam bareng?"
"Memangnya boleh nih?" Tanya Wina
"Boleh kok"
"Bukan apa-apa. Wajahnya Pak. Rion itu..."
"Tenang saja. Tadi pas telpon di sekolah kata Papah kalo selesainya pas jam makan malam suruh ajak kalian juga"
"Oke"Kami semua keluar dari kamar menuju ruang makan. Nasib baik meja makan di rumah ini muat untuk 10 orang. Setibanya disana terlihat makanan sudah di sajikan. Beberapa saat kemudian Papah datang.
"Wah-wah jarang sekali kedatangan tamu" Ucap Papah ramah
"Halo Pah"
"Halo juga sayang" Ucap Papah seraya mencium keningkuMelihat hal itu semua temanku pada terdiam
"Mengapa kalian terdiam?"
"Tidak Pak" Ucap Wina
"Kalo begitu, jangan sungkan. Habiskan makanannya ya"Mereka pun mulai mengambil makanan yang ada di meja
"Pah?"
"Ada apa?"
"Papah kenapa gak kasih tau bahwa sekolahan itu punya Papah?"
"Kamu tau itu darimana sayang?"
"Dari mereka"
"Ohhh..."
"Jadi yang Papah maksud tadi pagi itu. Sekolahan ya?"
"Iya sayang. Oh, ya. Kamu sudah lihat barang yang Papah kasih?"
"Sudah Pah. Makasih banget ya Pah"
"Nanti Papah ada urusan. Jadi kamu di sini ya di rumah"
"Baik Pah"***Skip Selesai Makan***
Kami sudah berada di kamar
"Thanks ya atas jamuan makannya"
"Kalo mau jangan berterima kasih sama aku tapi sama Papah aku" Ucapku
"Ahh... Iya ya"
"Kalian udah siapkan?" Tanya Clory
"Sudah dong"
"Yuna, kita pulang ya"
"Aku antar kalian sampai depan pintu ya"
"Boleh"Kami berjalan keluar dan di depan pintu rumah terdapat 5 mobil yang sudah terparkir.
"Makasih ya Yun"
"Sama-sama"Setelah mobil-mobil itu keluar dari gerbang aku segera masuk ke dalam rumah. Ketika aku masuk bersamaan pula Papah berjalan dengan dua orang pria kekar di belakangnya
"Papah..." Sapaku
"Halo sayang... Teman mu sudah pada pulang?"
"Sudah Pah. Papah memangnya mau ke mana? Setau aku sekolah itu kalo jam segini sudah tidak ada orang Pah"
"Malam ini Papah mau ketemu sama orang. Papah ada urusan dengan orang itu"
"Ohhhh... begitu. Baiklah. Hati-hati di jalan ya Pah"
"Iya sayang"
Aku berjalan kembali meninggalkan Papah dengan dua pria itu
POV RION
Setelah melihat Yuna sudah masuk ke dalam ruangannya aku segera pergi. Setelah membutuhkan waktu 2 Jam perjalanan akhirnya aku tiba di tempat ini. Kami keluar dan salah satu bodyguard membawa satu koper hitam
"Sesuai kesepakatan Rion"
"Tentu saja Roy"
Aku mengambil koper itu dari bodyguard dan memberikan tas itu pada Roy dan Roy memberikanku satu tas koper pula. Roy dan aku sama-sama membuka isi koper dan isinya sesuai dengan harapan kami
"Thanks bro. Lu gak pernah menghianati perjanjian ini"
"Santai saja. Kapan sih gw menghianati client gw"
"Oh, ya. Gw denger lu adopsi anak ya?"
"Lu tau berita itu dari mana?"
"Berita itu sudah tersebar di kalangan seperti kita Rion. Gw saranin lu harus jaga anak adopsi lu jangan sampai ada orang lain yang menggunakan anak lu sebagai taruhannya"
"Gw tau kok"
"Oke. See you" Ucap Roy yang segera pergi
Setelah itu kami bertiga masuk ke dalam mobil di perjalananku cek beberapa website dan ternyata benar yang di katakan Roy
"Ternyata ada penguntit rupanya" Ucapku sinis yang masih melihat berita tersebut
Aku mengambil handphone dan menelepon seseorang
"Cari yang menyebarkan berita mengenai putriku ini. Sekarang!"
Setelah mendengar responnya aku segera mematikan panggilan itu
***Setibanya di rumah***
Aku melihat ke kamar Yuna dan dia kini sedang tidur di tempat meja belajarnya dan terlihat laptopnya masih menyala menandakan anak ini baru tertidur. Dalam tampilan laptop sepertinya ia sedang belajar mengetik di word.
"Anak ini..." Segera aku menggendongnya dan menaruhnya di ranjangnya setelah itu aku menyelimutinya
Setelah memastikan Yuna tidur dengan nyenyak aku segera keluar dari kamar ini
"Perketat penjagaan lingkungannya sekarang!" ucapku seraya membenarkan kerah lengan kemejaku ini
"Baik bos!" ucap mereka berdua
"Good" ucapku tersenyum puas dan segera berjalan

KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MAFIA?
RomantikYuna adalah sosok gadis remaja polos yang tinggal di panti asuhan. Namun, kehidupannya berubah ketika dirinya tak sengaja membantu seorang pria yang mengalami kecelakaan mobil