Bab 23

282 19 2
                                    

***NEXT WEEK***

"Barang-barang mu sudah siap?" Tanya Rion

"Sudah"

Mobil ini segera pergi meninggalkan rumah ini menuju bandara. Di perjalanan suasana di dalam mobil benar-benar sunyi. Hanya ada beberapa kali notifikasi dari ponsel saja. Kemudian, tangan Rion mengusap kepalaku

"Sepertinya kamu banyak pikiran sejak kemarin? Ada apa?"

"Entahlah. Aku juga gak tau. Mungkin ini pertama kalinya aku akan pergi menggunakan pesawat"

"Tidak apa-apa, sayang. Kita akan baik-baik saja. Aku janji"

Mendengar ucapannya aku hanya mengangguk pelan. Melihatku yang seperti ini, spontan membuat Rion memelukku

"Kamu tau, kamu ini benar-benar imut sekali" Ucapnya sembari mencubit pipiku

"Kyaaa!" Teriakku kesakitan

Mendengar jeritanku membuat Rion tertawa

Setibanya di bandara, kami berdua keluar dari mobil dan Rion mengambil koper kami. Setelah itu, mobil ini pergi meninggalkan bandara

"Alright. Sebaiknya kita masuk ke dalam sebelum kita ketinggalan penerbangannya"

"Oke!"

Kami pun berjalan masuk ke dalam seraya menarik koper kami masing-masing. Entah apa yang di pikirkan oleh Rion. Tetapi hanya membawa dua pakaian saja untuk perjalanan dua minggu saja menurutku ini terlalu sedikit. Namun, ia bilang bahwa di sana akan ada pakaian juga yang bisa kupakai.

Setelah melewati pemeriksaan yang begitu ketat, akhirnya kami berada di ruang tunggu sebab pesawat akan tiba dalam 30 menit lagi. Tak lama, terdengar suara dari speaker mengenai pesawat yang akan kami gunakan sudah tiba di landasan.

"Hurry up!" Ucapnya seraya menarik tanganku

Mendengar hal itu, aku segera berdiri dan menarik koperku ini. Kami pun berjalan menuju pesawat dan hingga akhirnya kami sudah berada di dalam pesawat. melihat tempat duduk kosong, aku pun segera duduk. Namun, Rion menahanku

"Aku ingin duduk Rion"

"Ini bukan tempat kita" Ucapnya

Akhirnya Rion menarik tanganku dan pergi menuju tempat yang bertuliskan 'Business Class' terlihat disana tempat duduknya sangat berbeda dari tempat duduk sebelumnya. Kemudian, Rion menaruh koper kami di atas dan duduk di salah satu kursi

"Ayo duduk" Ucapnya seraya menepuk kursi kosong yang berada di sebelahnya

Melihat hal itu, aku segera duduk dan betapa nyamannya kursi ini. ketimbang kursi sebelumnya, ini benar-benar nyaman

"Jika kamu ingin tidur, tidur saja. Nanti jika sudah tiba, aku akan membangunkan mu"

"Tidak. Aku ingin melihat pemandangan dari balik jendela ini" Ucapku

"Baiklah"

Aku benar-benar takjub dengan fasilitas di ruangan ini. Ada tv kecil dan meja kecil di hadapanku serta terdapat penompang kaki di kursiku ini. Kemudian, aku merasakan pesawat ini sepertinya sudah mulai menaik dan benar saja. Ketika aku lihat dari balik jendela terlihat bangunan-bangunan kota menjadi kecil. Tak lama, terdapat pramugari membawa troli dan memberikan kami makanan dalam bentuk box dengan senyuman.

Selama di dalam pesawat aku hanya menghabiskan waktu menonton tv dan memakan makanan yang diberikan kepada pramugari. Hingga kami melakukan transit sebanyak tiga kali. Mulai dari transit ke Amsterdam kemudian ke Milan dan baru kami ke London. Sebanyak itu juga Rion mengajakku makan untuk mencoba beberapa makanan khas di sana. Menurutnya, menunggu penerbangan yang hampir 4 jam itu adalah waktu yang sangat lama.

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang