Bab 31

268 15 0
                                    

POV RION

"Sesuai perintah anda Tuan. Saya sudah mengirim mata-mata ke sana dan sepertinya sesuai dugaan anda. Dia telah merencanakan sesuatu dan ini menyangkut keselamatan Nyonya" 

Mendengar ucapan Ken membuatku tersenyum

"Wait! keselamatan Nyonya? Maksudnya Yuna?" Tanya Clory yang belum paham situasinya

"Benar Clory" Jawabku

"What?! Kenapa Yuna bisa ke seret sih?"

Tak ingin membuang tenaga, aku pun menyuruh Ken untuk menceritakan segalanya pada Clory. Setelah mendengar penjelasan Ken itu terlihat ekspresi wajah Clory sangat marah, apalagi yang menjadi dalangnya adalah pernah menjadi teman kelasnya

"Jadi dia dalang di balik semua kejadian ini?"

"Benar dan kasus kematian Rama juga ulahnya dan keluarganya juga ikut adil dalam kasus kematiannya"

"Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Tanya Clory dengan gairahnya akan balas dendamnya itu

"Sabar, saat ini kita mesti ikuti permainan mereka. Setelah kita melihat celah, kita akan memberikan hadiah boomerang padanya"

"Jadi kita mesti ikuti permainan mereka hingga melihat celah? maksud pak Rion begitu? Jika mereka sudah membuat rencana apa mungkin ada celah?"

"Ingat kata pepatah ini? Sepandai-pandai tupai melompat pasti ia akan jatuh"

Mendengar ucapanku ini membuat Clory memahami situasi saat ini 

"Ken, bagaimana pasukan kita dan juga pasukan tambahan dari keluarga Camelion?"

"Semuanya sudah bersiap dan Tuan Albert juga memberikan pasukan tambahan serta senjata khusus untuk menghancurkan keluarga Alexander. Dia mengatakan tak ada siapa pun yang bisa mengusik kedamaian keluarga Camelion walaupun pemilik perusahaan besar ke 3"

"Albert? sesuai dengan sifatnya, dia akan melindungi keluarganya. Aku sangat iri dengan Yuna sekarang yang punya sepupu seperti Albert" Ucapku sedih yang masih mengingat mediang Kai 

Aku dan kai dulu adalah sahabat dekat sejak di sekolah dasar. Dia adalah satu-satunya teman yang ingin berbicara denganku. Entah kenapa semua siswa siswi enggan berbicara denganku. Aku pernah sekali bertanya pada mereka mengapa mereka menjauhiku dan mereka mengatakan bahwa aku merupakan keturunan dari pemimpin nazi yang pernah menyerang negara mereka. Aku akui, aku memang asli orang jerman. Tapi sejak aku lahir, aku sudah tinggal di negara ini dan untuk nama kakek moyangku entah mengapa bisa sama dengan pemimpin nazi itu. Walaupun begitu, hari-hariku tidak terlalu buruk karena ada Kai di dekatku. Bahkan ketika aku berada di usia waktunya bekerja, aku dan kai bekerja di perusahaan yang sama. Namun, kejadian seperti itu terulang lagi. Bahkan pemilik perusahaan itu ikut adil dalam mem-bullyku dengan cara mencari kesalahanku dalam bekerja. Hingga di suatu hari, emosiku yang sudah memuncak ini membuatku membunuh pemilik perusahaan itu serta keluarganya di malam harinya. Kai yang mengetahui hal itu, dengan sigap ia segera menghapus jejakku dan membuat surat pernyataan palsu mengenai harta yang saat ini kugenggam. Aku pernah bertanya padanya mengapa ia melindungiku dari hukum dan ia hanya menjawab kamu pantas mendapatkannya dan sekarang waktunya menundukkan pandangan orang-orang yang sudah berani meremehkanmu. Mendengar jawabannya itu membuatku memiliki tekad hingga saat ini.

"Tuan? Apa anda baik-baik saja? Sepertinya anda terlihat kurang sehat?" Tanya Ken yang menyadarkanku dari lamunan ini

"Aku baik-baik saja"

"Tapi wajah anda ..."

"Hah... aku ingin istirahat di kamar"

"Apa perlu saya antarkan anda ke kamar ?"

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang