Bab 30

267 13 0
                                    

"Bagaimana tidurmu? Apa kamu tidur nyenyak disini?"
"Hahaha... Tenang saja Yun. Gw tidur nyenyak kok semalam"
"Syukurlah. Oh, ya! Aku bawakan makanan untuk mu" Ucap nya seraya memberikan nampan itu pada gw
"Thank you Yun" Ucap gw seraya menerima pemberian Yuna

"Clory, aku mau tanya sesuatu padamu. Kenapa kamu bisa kesini? Apa kamu benar-benar ingin bertemu denganku saja atau ada kaitannya dengan Rama?"
"Emmm... Soal itu..." Ucap gw ragu-ragu

Tiba-tiba saja ponsel gw berdering dan terlihat nama pemanggilnya adalah Chris

"Sebentar"

***CLORY AND CHRIS ON THE CALL***
"Halo?"
"Clory! Lu dimana sekarang?!"
"Tumben-tumbenan lu nanya kabar gw?"
"Jawab dulu pertanyaan gw! Lu dimana sekarang?!"
"Gw dimana pun juga bukan urusan lu kak! Sejak kapan lu peduli sama gw?!"
"Gw ini kakak lu dan gw ada hak buat nanya keberadaan lu!"
"Dulu lu kemana aja?! Tiba-tiba ninggalin gw sama ibu yang kesusahan?!"
"Ya gw nyari uang lah! Lu pikir gw keluar dari rumah ngapain?!"
"Seriously?! Kalo lu beneran nyari duit, kenapa lu gak pernah ngirim duit buat ibu?!"
"..."
"Kok gak jawab?! Oh, atau lu ngasih duit ke pacar lu yang br*ngs*k itu?"
"Jaga omongan lu ya!"
"Jaga omongan? Nggak salah kak? Yang harus jaga omongan itu pacar lu! Pacar lu dengan seenaknya dateng ke rumah buat minta duit gegara lu berhenti ngirim dia duit. Lu mau tau, dia minta duit ke Ibu depan banyak orang!"
"Oke. Gw ngaku salah. Masalah itu gw udah bicara sama ibu dan pacar gw beberapa hari lalu. Tapi sekarang, Ibu nyariin lu"
"Oh ya? Yakin?"
"Iya"
"Sebelum gw pergi, gw udah pamit kok sama ibu mau pergi kemana. Atau ini cuma akal-akalan lu doang buat nahan gw di rumah lu. Biar lu dapat harta Rama yang jadi milik gw. Ya kan? Lu gak usah munafik dah! Gw tau lu belum minta maaf sama ibu dan satu hal lagi. Lu itu udah nggak di anggap oleh Ibu. Yang Ibu tau anaknya itu hanya gw dan Rama. So, stop nelpon gw lagi. Tanpa lu, hidup gw dan Ibu udah tenang. Paham?"
***CLORY AND CHRIS END THE CALL*"*

"Sorry, ya. Gw jadi marah-marah depan lu"
"Nggak masalah kok. Yang harusnya minta maaf itu aku karena udah denger pembicaraan kalian"
"Itu bukan masalah kok. Temen yang kenal sama gw udah tau bahwa kakak gw br*ngs*k"

Gw pun menghela nafas sebelum menceritakan masa lalu gw

"Sebelumnya kakak gw adalah sosok kebanggaan orang tua gw. Tapi sejak ayah gw meninggal, kakak gw tiba-tiba ninggalin gw dan Ibu. Padahal pada saat itu hanya dia yang bisa diandalkan dalam keluarga gw. Tapi pada saat itu, Rama mengajukan diri untuk menafkahi Ibu dan gw. Ya... Walaupun awalnya ibu gw curiga Rama dapat uang darimana karena pada saat itu dia masih duduk di bangku SMA dan dia sudah menjadi yatim piatu pada saat itu. Tapi setelah Rama menjelaskan bahwa ia bekerja sebagai freelance di bidang IT. Akhirnya Ibu menyetujui Rama untuk menafkahi kami berdua. Lalu beberapa bulan kemudian, kakak gw tau bahwa Rama menafkahi kami berdua dan ia pun mulai sering minta uang ke Ibu dan itu membuat Rama marah. Bahkan Rama pernah menyeret tindakannya ke jalur hukum dengan kasus penipuan"
"Kasus penipuan?"
"Iya. Entah gimana ceritanya. Rama punya bukti pendukung untuk menjebloskan nya ke penjara. Ya, walaupun di pidana 1 tahun tapi setidaknya kami berdua bisa hidup tenang untuk sementara waktu"
"Di balik itu semua, kamu masih beruntung punya orang baik seperti Rama"
"Lu bener Yun. Maka dari itu, mulai sekarang gw yang akan menghidupi kebutuhan ibu gw dan perjuangan Rama nggak akan sia-sia"
"Oh,ya. Kamu belum jawab pertanyaan ku tadi. Kamu kesini hanya ingin bertemu denganku atau Pak Rion yang memanggil mu untuk kesini?"

'deg!'

"Soalnya kamu tadi keluar dari lorong ruang kerja Pak Rion. Apa ini benar-benar ada kaitannya dengan kematian Rama? Kalo kamu jujur mungkin aku bisa bantu buat mencari tau siapa dalang di balik kejadian ini"

'Apa gw bilang aja ya?'

"Gw kesini emang penasaran kenapa Rama bisa meninggal dengan tragis. Makanya gw kesini setelah Pak. Rion memberikan alamat rumah ini"
"Kalo gitu. Dia udah ngasih tau siapa dalangnya?"
"Sayangnya belum. Pak Rion bilang bakal percuma kalo ngasih tau siapa dalangnya"
"Apa aku nanya aja ya ke dia langsung? Tapi gak ada jaminannya sih bakal di kasih tahu atau nggak nya. Kecuali..."
"Kecuali apa?"
"Kecuali kamu bisa melacak aktivitas terakhir Rama di gadgetnya. Bisa aja dia gak sengaja fitur GPS nya nyala dan kamu bisa nyari siapa dalangnya dari lokasi itu" usulnya

'Benar juga. Apalagi sekarang gw sudah memegang gadgetnya' batin gw terpukau akan kecerdasannya yang sekarang

"Lu bener Yun. By the way, kok lu tambah cerdas mengenai teknologi ya?"
"Sebenarnya, Rama sendiri yang ngajarin sih. Dia ngajarin nya dasar-dasar tentang gadget dan itu ngebantu banget" jawabnya

Kemudian terdengar suara ketukan dari balik pintu kamar ini.

"Sebentar"

Setelah itu gw pun bergegas membuka pintu kamar ini dan ternyata orang yang mengetuk itu adalah Ken

"Anda disuruh ke ruang bawah tanah oleh Tuan Rion"
"Baik"

Tiba-tiba

"Ada apa ini? Oh, Ken. Ada apa?"
"Saya kesini untuk memberitahukan Anda bahwa Rose sudah pulang dari rumah sakit"
"Benarkah?"
"Benar dan Rose sudah menunggu anda di ruangan Anda"
"Kalo begitu, Clory aku pergi dulu ya"
"Iya Yun. Hati-hati"

***

"Sebenarnya saya dipanggil kesini untuk apa ya?" Tanya gw pada Ken
"Tuan Rion menyuruh saya untuk mengajarkan anda menggunakan senjata untuk perlindungan diri bila keadaan mendesak"

'menggunakan senjata?'

Ken pun membuka salah satu lemari yang ada di ruangan ini dan itu membuat gw terkejut. Gimana nggak terkejut. Di lemari besar itu ada banyak senjata, baik senjata api, alat memanah dan beberapa bilah pedang yang tersusun rapih di lemari itu.

"Silahkan anda memilih ingin menggunakan senjata apa"

Gw pun mendekat dan mengambil alat memanah. Yap, alasan gw milih senjata ini karena gw pernah belajar memanah sama Rama.

"Baiklah. Sebelumnya, apa anda mengetahui dasar-dasar memanah?"
"Sudah"
"Bagus. Kalo begitu sekarang waktunya mempelajari tekniknya"
"Baik!"

'Siapapun musuh kak Rama. Akan gw balas! Lihat saja nanti!' Batin gw penuh amarah

POV MARTIN

"Bagaimana?"
"Semuanya sudah berjalan dengan baik Tuan"
"Good job" Ucap gw puas sembari menepuk pundaknya

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang