Bab 7

1.4K 64 0
                                    

Sejak hari itu hubungan aku dengan Martin semakin dekat. Bahkan Papah secara langsung memanggilnya untuk mengajarkan bahasa Inggris kepadaku.

"So, do you understand for this session?" Tanya Martin
"Yes Martin"
"Alright. This is homework for you" Ucapnya sembari mengeluarkan selembaran yang berisikan soal dan memberikannya padaku
"Martin?"
"What happened Yun?" Tanyanya
"Kamu tau gak sih alasan mengapa Papah menyuruh kamu mengajarkan aku bahasa Inggris ini?"
"Mungkin untuk mempersiapkan masa depan dirimu Yun"
"Hmmm..."
"Why you not ask him for explains anything with you?" Tanyanya
"Sudah beberapa hari ini dia tidak ada di rumah"

Martin mulai mengenggam tanganku

"Yuna... You are beautifully today"
"What??"
"Do you wanna marriage with me?"
"Huh? Martin kamu bercanda ya?"
"No Yuna. I'm serious"
"Sepertinya aku harus pergi ke kamar ku" Ucapku yang langsung membereskan semua buku-buku ini dan berniat meninggalkan ruangan perpustakaan ini namun tanganku di tahan olehnya
"Do you no love me?"
"Sepertinya hari ini kamu sakit Martin. Mau ku antarkan kamu ke rumah sakit?"
"Jawab pertanyaan ku. Apakah kamu tidak mencintaiku?"
"A-aku..." Ucapku yang terbata-bata karena Martin mendekati wajahku dan menatapku dalam-dalam
"Yes or No" Ucapnya menekankan setiap perkataan nya

Segera aku memalingkan wajahku ke arah lain untuk menormalkan detakkan jantung ini. Sungguh jantung ini tidak berdetak dengan normal

"Yuna???" Panggilnya

Aku menarik nafasku sembari memikirkan ucapannya itu

"Aku butuh jawabanmu Yuna" Ucapnya kembali
"Yes"
"Really?" Tanyanya dengan nada tidak percaya
"Yes Martin"
"Look at me and repeat your answer"

Aku menatap wajahnya dan terlihat Martin masih menatapku dengan intens

"Yes Martin"

Mendengar jawabanku dia langsung memelukku dan mencium keningku

"I love you so much" Ucapnya lirih

"Ekhm!!!"

Mendengar itu Martin langsung melepaskan pelukannya. Aku pun melihat pria itu yang tak lain adalah Papahku sendiri

"Hai Pah..." Sapaku ramah
"Seingatku, aku menyuruhmu untuk mengajarkan Yuna bukan memeluknya Martin?" Ucap Papah dengan tatapan yang tidak senang
"Sorry, Sir. But I really love her and Yuna love me too" Ucap Martin seketika Papah menatapku
"Apa benar begitu Yuna?" Tanya Papah
"I-itu... Aku bisa jelaskan ke Papah"
"Yuna... Kamu ingat kata Bu. Oliv? Beliau mengatakan kamu harus menuruti kata Papah dan berarti Yuna harus jawab pertanyaan Papah"
"Baik. Yuna memang menyukainya Pah" Ucapku yang pasrah harus menjawab pertanyaan Papah ini

Mendengar ucapan ku Papah tampak menghela nafas

"I'm promise with you sir. I will protect her like I'm protect my self"
"I'm take your promise. If you lie on me, I will kill you"
"I will not betray you, sir" Ucap Martin tertunduk hormat

Terlihat wajah Papah sedikit kesal dan segera pergi dari perpustakaan.

"Papah??"

Segera aku membereskan buku dan pergi dari ruangan ini. Terlihat Papah masuk ke kamarnya. Aku pun mengetuk pintu kamar Papah dan pintu kamar pun terbuka.

"Papah, apakah Papah tidak suka?" Tanyaku

Papah tidak menjawab dan Papah ingin menutup pintu kamar namun terhalang oleh tangan

"Papah?? Jika Papah tidak mengijinkan, aku tidak akan berhubungan dengan lelaki manapun"

Mendengar hal itu Papah langsung membuka lebar pintu

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang