Bab 25

233 20 1
                                    

"Hmmm... Begitu ya?" Ucap Rion yang paham setelah aku menjawab pertanyaan nya itu
"Sebelumnya, aku memang suka menyewa perempuan club. Tapi hanya untuk menemaniku bermain billiard dan minum saja" Jelasnya
"Hanya itu?" Tanyaku yang tak yakin
"Aku bersumpah" Jawabnya
"Sekarang kamu masih sewa perempuan seperti itu?"
"Kamu cemburu ya?" Tanya Rion seraya membuka kancing kemeja nya. Melihat tindakannya itu membuatku mengalihkan pandangan ku dari nya
"Siapa bilang?!"

Mendengar ucapan ku membuat ia tertawa dan ia pun mengganti pakaiannya dengan piyama

"Tenang saja. Jika kamu selalu mengikuti ku. Aku tidak akan menyewa perempuan-perempuan itu lagi" Ucapnya seraya mengusap pucuk kepala ku

Rion pun menatap dalam-dalam ke arah mataku

"Malam ini, kamu sungguh cantik" Ucapnya yang memberiku pujian

Seketika wajahku berubah menjadi merah akibat mendengar pujiannya

"Sebaiknya kita tidur sebelum hari berganti"

Mendengar ucapannya itu membuatku merebahkan diri di ranjang ini. Melihatku merebahkan diri di ranjang, Rion pun menundukkan badannya dan mendekati ke telingaku

"Good night" bisik nya sembari tersenyum

***Siang harinya***

Entah mengapa Rion tiba-tiba mengajakku keluar rumah.

"Sebenarnya kita mau kemana sih?" Tanyaku
"Ketemu teman" Jawabnya

Ketika lampu merah menyala, Rion memberhentikan mobilnya dan tepat di sebelah mobil kami ada seorang pria yang mengendarai mobilnya. Pria itu menatap ke arahku dan menggoda ku. Melihat hal itu membuat Rion kesal. Tepat lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, mobil di sebelah kami segera pergi dengan melaju kencang. Dengan rasa kesal yang sudah memuncak, Rion pun menginjak gas di dan mengikuti mobil itu

"Rion... Sudahlah..." Ucapku yang berusaha menenangkannya namun sepertinya tidak berhasil

Hingga di waktu yang tepat, Rion membuat mobil ini berada di depan mobil itu. Setelah berhasil, Rion pun memberhentikan mobilnya hingga mobil yang di belakang kami ikut berhenti mendadak. Setelah mobil berhenti, Rion pun keluar dari mobilnya dan ia pun mengetuk kaca di mobil belakangnya. Melihat aksi Rion itu membuat pria itu keluar dari mobilnya juga.

"Hey, bro! Ada apa?! Kenapa kau menghalangi jalanku?!" Tanya pria itu dengan nada kesal
"Ada apa?" Ucap Rion yang mengulangi inti perkataan pria itu. Lalu...

Brugh...

Tinju Rion melayang tepat ke arah perut pria itu

"Kau bilang ada apa?! Seharusnya aku yang mengatakan hal itu dasar br*ngs*k!"

Melihat situasi saat ini, aku pun segera keluar dari mobil ini dan menghampiri Rion

"Rion... Sudahlah... Kamu bilang tadi ingin bertemu dengan temanmu ya kan?" Ucapku seraya memeluknya dari belakang

Mendengar ucapan ku Rion hanya bisa menghela nafasnya

"Hari ini kamu selamat" Ucap Rion kepada pria itu dengan nada kesal

Rion pun segera menarik lenganku dan membawa ku masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu, ia pun menginjak gas dan segera membawa mobil ini melaju dengan cepat

"Lain kali jangan keluar dari tempat persembunyiannya mu. Paham?" Ucap Rion setelah beberapa saat terdiam

'Sepertinya dia marah? Tapi ya kali ngebiarin dia ngehajar orang di lokasi tadi? Bisa-bisa nanti dia juga yang kena masalah akibat perbuatannya itu' batinku

"Kita sudah sampai" Ucap Rion

Mendengar ucapannya itu, aku pun melihat dari balik kaca jendela mobil ini. Terlihat bangunan itu terdapat Papan nama yang namanya membuatku terkejut. Bagaimana tidak, Papan Nama itu bertuliskan Bar and Club

"Kita kesini?" Tanyaku untuk memastikan tempat yang kami tuju
"Benar" Jawabnya

Setelah menjawab pertanyaan ku, Ia pun keluar dari mobil.

"Rion! Tunggu!" Panggilku seraya keluar dari mobil

Setelah keluar dari mobil, Rion menggandeng tanganku dan masuk ke dalam gedung itu. Setibanya di dalam gedung itu, banyak sekali pemandangan yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Mulai dari minuman alkohol yang berjejer di tempat pemesanan, banyak wanita yang menggunakan pakaian seksi yang sedang duduk bermesraan dengan pria lain. Bahkan ada seorang wanita menari dengan pakaian seksinya dan begitupun seorang pria yang hanya menggunakan celana pendek menari di tengah-tengah kerumunan. Di tambah suara musik yang mengisi seluruh ruangan ini.

"Ayo" Ucap Rion sembari menarik tanganku untuk berjalan lebih ke dalam lagi.

Setelah melewati ruangan depan, kami pun di suguhkan dengan lorong dan di lorong itu banyak sekali pintu yang bertuliskan nomor. Hingga kami tiba di sebuah pintu yang bertuliskan VVIP. Rion pun membuka pintu itu dan terlihat ada beberapa pria dan wanita dengan pakaian seksi sedang bermain kartu di sana. Rion pun memegang tanganku lalu berbisik

"Kamu ingin aku berhenti menyewa perempuan bukan? Sekarang temani aku"

Mendengar bisikkan nya seketika membuatku bergidik ngeri

Akhirnya, kami berdua masuk ke dalam ruangan itu.

"What's up bro!" Ucap salah seorang pria di sini
"Baik"

Kemudian ada salah seorang pria mendekati ku

"Hey, cantik. Ingin bermain denganku?" Tanyanya seraya menyentuh tanganku

Melihat hal itu membuat Rion memukul tangan pria itu

"Hey!!! Mengapa kau memukul ku?!" Tanya pria itu tidak terima
"Siapa yang menyuruhmu untuk menyentuh dia? Sentuh saja j*l*ng mu itu dasar s**l*n"
"Come on Rion, calm down. bukannya kita sudah biasa bertukar bukan?" Tanya pria lain di ruangan ini
"Cih, sejak kapan?"

Mendengar pertanyaan Rion membuat mereka terdiam

"Sekali lagi ada yang menyentuhnya. Kalian akan ku buat pergi ke neraka" Ancam Rion kepada pria-pria di sini

Kemudian Rion menatapku dengan lembut

"Ayo duduk" Ajaknya

Kami berdua akhirnya duduk di tengah-tengah kerumunan ini. Kemudian salah seorang pria menuangkan dua cangkir minuman alkohol.

"Silahkan di minum" Ucap pria itu seraya menyodorkan minuman itu padaku
"Maaf, aku gak bisa minum" Jawabku dengan sopan

Kemudian dengan spontan Rion mengambil cangkir yang di sodorkan padaku dan meminumnya hingga habis

"Maaf, calon istriku tidak bisa minum alkohol seperti ini. Jadi, bisakah kamu tidak menyodorkan minuman seperti ini padanya?" Ucap Rion dengan tegas di setiap katanya

Mendengar kata calon istri membuat penghuni seluruh ruangan ini saling bertatapan dengan ekspresi terkejut

"Kau? serius? Dia calon istrimu?" Tanya salah seorang pria di sini
"Benar. Ada masalah?" Tanya Rion sembari tersenyum sinis seolah ia menantang pria itu
"Tidak. Hanya saja melihat reputasi mu saat ini. Ku pikir kau tidak tertarik dengan pernikahan"

Kemudian salah seorang wanita mendekati ku

"Sepertinya aku pernah melihat wajahmu di berita? Bukannya kamu anak dari perusahaan C yang hilang itu bukan?" Tanya wanita itu
"Ternyata disini ada yang suka baca berita juga" Ucap Rion pada wanita itu

"3 hari lagi datanglah ke acara pernikahan ku. Akan ku kirim surat undangan nya via email nanti" Ucapnya kembali

'What?! 3 hari?! Nikah?!' batinku terkejut

"Baiklah. Demi berita bahagia ini. Aku akan mentraktir kalian semua" Ucap salah seorang pria di sini

Mendengar hal itu, semua bersorak tak kecuali kami berdua

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang