"Hangatnya" gumanku
Aku pun meraba yang ada di hadapanku ini dan ketika sudah mencapai ujung benda yang di hadapanku ini. Sontak membuat ku terbangun
"Ternyata tanganmu itu benar-benar nakal ya?" Tanyanya dengan menggoda
"Kyaaa!!!" Teriakku yang langsung berdiri menjauh darinyaMelihat reaksi ku ini membuatnya tertawa. Melihat reaksinya itu membuat ku melihat kondisi tubuhku dan tidak ada sehelai pakaianku yang hilang.
"A-apa yang kamu lakukan?"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kenapa kamu memeluk dan meraba tubuhku?"'Jadi yang tadi itu badannya?' batinku terkejut
"I-itu... Ku pikir kamu itu guling tau! Jadi aku memeluknya"
"Hmmm... Begitu ya?" Ucapnya yang terlihat tidak percaya
"Terserah kamu aja! Aku mau mandi!" Teriakku seraya berjalan ke arah kamar mandi
"Silahkan" Ucapnya"Hah... Hah..." Nafasku yang masih terengah-engah
Aku pun duduk di lantai tepat di balik pintu kamar mandi ini
"Tadi apa yang ku lakukan???"
Seketika aku mengingat kejadian tadi dan sontak membuatku teriak sebab malu memikirkannya
"Yuna?! Kamu kenapa?" Tanya Rion setelah mendengar ku teriak
"Hah?! Nggak kok tadi ada kecoa" Jawabku asal
"Kecoa?" Tanyanya yang tidak percaya"Hah, kalo gitu sebaiknya kamu cepetan. Sebentar lagi waktunya makan siang"
"Baik!"
"Aku tunggu kamu di depan pintu kamar ya" UcapnyaSetelah mengucapkan kata seperti itu terdengar langkah kaki mulai menjauh
***Selesai mandi***
Setelah mengenakan pakaian ku, aku pun keluar dari kamar ini dan terlihat Rion sedang menungguku di depan kamar ini.
"Ayo!" Ajaknya seraya menggenggam tanganku
Rion menggenggam tangaku di sepanjang lorong ini hingga tiba di ruang makan. Di ruang makan aku sangat terkejut dengan interior di dalam ruangan ini. Bagaimana tidak, meja ini sangat panjang dan hanya terdapat dua kursi di setiap ujung meja ini. Di setiap kursi terdapat seorang dan aku duduk di kursi yang ada perempuannya sedangkan Rion duduk yang di dampingi seorang pria.
***
Note : karena di scene ini mulai banyak percakapan bahasa Inggris. Demi kenyamanan para pembaca. Saya sebagai author akan menulis nya dalam bentuk 100% Indonesia-Terimakasih-
***Perempuan yang berada di sampingku ini mulai menyediakan makanan dan minuman di hadapanku. Jujur saja tindakan nya ini membuatku sedikit risih.
"Terimakasih"
Perempuan itu hanya mengangguk seraya tersenyum ramah
"Yuna. Mulai hari ini dia akan bertanggung jawab atas keperluan mu di kota ini dan perkenalkan ini adalah Ken dia adalah kepala pelayan di rumah ini"
"Senang bertemu dengan anda Nyonya" Sapa Ken
"Terimakasih. Senang bertemu denganmu Ken""Oh, ya! Kapan kita ke rumah Albert?"
"Nanti malam. Siang ini aku harus kontrol ke salah satu pabrik disini. Kamu mau ikut?"
"Apa gak masalah aku ikut ke sana?"
"Nggak kok. Jika kamu mau ikut, boleh aja"
"Terimakasih"Setelah selesai makan siang, kami pun pergi menggunakan mobil sedan. Aku pikir hanya kami berdua yang pergi ternyata perempuan ini ikut pergi bersama kami.
"Namamu siapa?" Tanyaku padanya
"Maaf saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Rose Nyonya"
"Tidak apa-apa Rose" Ucapku ramah
"Terimakasih Nyonya"
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MAFIA?
RomantikYuna adalah sosok gadis remaja polos yang tinggal di panti asuhan. Namun, kehidupannya berubah ketika dirinya tak sengaja membantu seorang pria yang mengalami kecelakaan mobil