POV RION
Sudah beberapa hari ini Yuna tidak keluar dari kamarnya. Bahkan di jam makan bersama pun dia tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga makanannya di antar ke kamarnya. Kali ini aku yang mengantarkan makanannya. Di depan pintu kamarnya terlihat sunyi. Aku mengetuk pintu kamarnya, namun tidak ada suara dari dalam kamar ini.
"Yuna? Ini aku Rion. Apa kamu di dalam?" Tanyaku namun tidak ada jawaban
"Aku membawakan mu makanan. Setidaknya bukalah pintunya"
Kemudian pintu pun terbuka sedikit
"Aku tidak butuh makanan mu" ucapnya
"What happened with you huh?!" Tanyaku kesal
"Kenapa? Kamu tanya aku kenapa?"
"Menyebalkan" Lirihnya seraya menutup pintu kamarnya"Hmmm..."
Aku menaruh nampan berisi makanan ini di atas meja dan segera membuka pintu kamar ini.
"Mengapa kamu masuk?" Tanya Yuna terkejut
"Kenapa? Ini kan rumahku" Jawabku santai
"Aku tidak ingin melihat wajahmu, PAPAH" Ucapnya yang menekan di kata Papah
"Sepertinya kamu belum memaafkanku ya?"
"Memangnya kapan kamu meminta maaf?" Tanyanya tanpa memandangku
"Baiklah. Aku tidak akan memaksamu untuk memaafkanku. Tapi setidaknya makan makanan yang kubawakan. Perhatikan kondisimu juga. Jangan sampai kamu kelaparan karena kamu membenciku"Kemudian terdengar suara dari perut Yuna dan terlihat wajah Yuna memerah karena malu
"Baik-baik! Aku akan makan. Sekarang mana makananku?"
Mendengar ucapannya, aku segera mengambil nampan itu dan memberikannya pada Yuna. Terlihat Yuna sangat lapar ketika melihat makanan yang berada di nampan itu.
"Kemarin, aku mendapatkan email dan ternyata dia adalah sepupumu"
Mendengar ucapanku, seketika Yuna tersedak.
"Apa?! Jadi aku punya sepupu?"
"Benar. Dia mendapatkan informasi bahwa kamu berada di rumahku dan dia akan kemari 2 hari lagi"
"Perempuan atau laki-laki?"
"Kamu juga akan tau nanti" Ucapku seraya keluar dari kamarnyaKemudian ponselku berdering
"Hello? Yeah? I already told her. See you tomorrow"
"(Hello? Ya? Aku sudah memberitahukannya. Sampai jumpa esok)"
Setelah panggilan itu berakhir aku segera menaruh ponselku di saku celanaku.
***2 Hari Kemudian***
"Where my cousin? I want meet her" Ucapnya yang sudah tiba di rumahku
"(Dimana sepupuku? Aku ingin bertemu dengannya)"
"Calm down, Albert. She still in the her room. But I just wanna remember. She doesn't speak english fluently"
"(Tenang, Albert. Dia masih berada di ruangannya. Tapi aku ingin mengingatkan, dia tidak bisa berbahasa Inggris dengan lancar)"
"Hahaha. It's okay. I had learn speak bahasa Indonesia before come to here"
"(Hahaha. Tidak apa-apa. Aku sudah belajar berbicara bahasa Indonesia sebelum datang ke sini)"
Kemudian. Yuna datang dengan pakaian casualnya.
"Sebelumnya, aku ingin memperkenalkan padamu Yuna. Dia Albert. Dia adalah sepupumu dari London"
"Nice to meet you Albert" Sapa Yuna
"(Senang bertemu denganmu Albert)"
"Oh My Gosh! You are more mature now! The last time I saw you was a baby and I was 5 years old!" Ucapnya yang tidak percaya seraya memeluk Yuna
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MAFIA?
RomantikYuna adalah sosok gadis remaja polos yang tinggal di panti asuhan. Namun, kehidupannya berubah ketika dirinya tak sengaja membantu seorang pria yang mengalami kecelakaan mobil