Bab 28

218 15 0
                                    

POV RION

"Apa kamu sudah menemukan nya?" Tanyaku pada Ken
"Aku sudah mencari orang seperti Rama di website yang anda rekomendasikan. Tapi..."
"Tapi apa?"
"Account Rama masih aktif di website itu"
"Serius?!"
"Benar Tuan"

Mendengar pernyataan Ken membuatku sedikit tertarik

"Kamu chat account Rama itu dan coba ajak bertemu disini"
"Baik"

Setelah itu Ken pun keluar dari ruangan ini

"Siapa yang sudah menggunakan account nya ya? Apa mungkin orang iseng atau hacker yang sudah mengetahui aktivitas nya? Tapi..." Ucapku yang terhenti sebab mengingat setiap account ya selalu menggunakan password yang panjang melebihi dari nama orang
"Semoga aku bisa bertemu dengannya dan mengetahui niat nya yang menggunakan account orang kesayangan ku ini"

POV CLORY

"What?! Pengen ketemuan?! Di London?!" Teriak gw panik

Bagaimana nggak panik. Gw mencoba menggunakan account milik Rama di salah satu website yang biasa ia gunakan. Entah ia punya feeling mengenai keberadaan nya yang tidak lama lagi atau bagaimana. Tahun lalu, ia terus memaksa gw untuk belajar IT. Bahkan ia terus membanjiri email dengan video pembelajaran dari nya. Tidak hanya pembelajaran IT biasa tetapi ada video tentang berbagai macam hack mulai dari level rendah hingga level pro. Bahkan beberapa bulan yang lalu, ia secara terang-terangan mengirim pesan berupa username dan password yang ia biasa gunakan di website ini. Dan di akhir dengan pesan

Gw harap username ini dapat membantu lu suatu saat nanti

"Oke... Lu harus tenang... Tarik nafas.... Buang... "

Setelah mengatur nafas, gw pun membalas pesan nya ini. Tak lama ada balasan

Pihak kami akan mengurus semua penerbangan mu

'degh'

Kemudian datang pesan lagi

Bagaimana?

Seketika gw mengingat ucapan Rama. Ia pernah bilang kalo ketika ada seseorang yang mengirimkan pesan ke account nya ketika gw memakai account nya dan ia tampak tertarik. Kamu harus terima.

"Terima gak ya??? Ahhh!!!! Sudahlah gw terima aja" Teriak gw frustasi

Setelah gw membalas pesan itu kemudian ada pesan baru

Baik. Akan saya persiapkan penerbangan anda dan untuk masalah pasport dan visa. Anda bisa menunggu 4 hari lagi. Pasport dan visa akan dikirimkan melalu kurir.

Kemudian tak lama gw mendapatkan email masuk dan itu membuat gw syok. Bagaimana nggak syok. Email itu merupakan tiket online penerbangan ke London dan tanggal penerbangan nya seminggu dari sekarang.

"Apa gw batalin aja ya? Tapi gw butuh duit banget!!! Rama!!! Please!!!! Help me!!!!" Teriak gw berharap Rama masih hidup

***Seminggu kemudian***

Sekarang gw benar-benar berada di bandara dan ini merupakan pertama kalinya gw ke bandara. Untung saja, dulu Rama pernah nyeritain ke gw apa yang harus di lakukan ketika berada di bandara dan ternyata pelajaran yang ia berikan benar-benar bermanfaat. Dulu gw pikir, dia cerita karena hanya ingin menyombongkan diri. Sebab, sejak ia duduk di bangku SMA dia udah sering dapat panggilan ke luar negeri. Dia bilangnya sih dapat job dan mesti ke sana setiap beberapa bulan sekali.

POV RION

"Tuan, saat ini orang yang menggunakan account Rama sedang dalam perjalanan"
"Bagus. Omong-omong dia ngakunya dari negara mana?"
"Dia mengaku bahwa ia berasal dari Indonesia"
"Indonesia?"
"Benar"

Entah mengapa aku memikirkan yang akan datang adalah Clory. Sebab, Rama pernah mengatakan bahwa dia akan menyiapkan Clory sebagai pengganti nya bila ia meninggal dalam misinya nanti.

'Rama... Rama... Kamu benar-benar sepupu yang menyeramkan ya?' batinku tak habis pikir menyeret sepupunya ke dalam lembah yang tak ada jalan keluarnya ini

"Oke. Siapkan semua kebutuhan untuk tamu kita satu ini"
"Baik Tuan"

***Keesokkan harinya***

"Permisi Tuan. Tamu anda sudah tiba" Ucap Ken sembari membuka pintu

Lalu aku menatapnya dan ternyata benar dugaan ku

"Pak Rion?!" Teriaknya terkejut
"Hai Clory. Aku sudah menduganya bila yang datang itu kamu" Ucapku yang menyambut kehadirannya
"Silahkan duduk. Aku tau perjalanan ini sungguh melelahkan"

Setelah berkata seperti itu, Clory pun duduk di sofa ruangan ini dan Ken menyiapkan minuman nya.

"Jadi... Bagaimana perjalanan mu untuk pertama kalinya?" Tanyaku membuka topik santai
"Tidak ada yang istimewa"
"Benarkah?" Tanyaku namun ia terdiam
"Ayolah. Santai saja. Ku pikir kamu punya sikap seperti sepupumu itu"

Mendengar kata sepupumu membuat ia membulatkan matanya

"Kenapa reaksi mu seperti itu? Aku tau siapa sepupumu Clory. Sepupu mu adalah Rama. Benar bukan?"
"Ba-bapak tau sepupu saya?"
"Lebih tepatnya Rama bekerja dengan saya sejak ia masih SMA"
"Jadi... Bapak tau tentang kematian Rama?"
"Ya. Aku tau. Aku turut berduka cita atas meninggalnya Rama dan aku tau siapa yang membuat Rama meninggal"
"Siapa?!" Tanyanya menggebu-gebu
"Tapi aku butuh bantuan mu"
"Mengapa bapak membutuhkan bantuan ku? Bukannya melaporkan ke polisi?"
"Sayangnya tidak bisa"
"Jika bapak tidak bisa. Bapak bisa memberitahukan siapa pelakunya pada saya dan biar saya yang melaporkan pelaku itu pada polisi"
"Kamu? Ingin melaporkan polisi? Hahahaha!"
"Kenapa bapak tertawa?! Apa kematian Rama adalah lelucon buat bapak?!"
"Aku tidak berpikir kematian Rama adalah lelucon. Namun, aku tidak menyangka bahwa kamu lebih bodoh dalam bertindak daripada sepupumu itu"
"Maksud bapak?"
"Pikirkan baik-baik. Bagaimana polisi bisa memproses tuntutan mu itu jika kamu hanya warga negara asing. Di tambah pada saat kejadian itu tidak ada bukti bahwa kamu berada di tempat kejadian dan..."
"Dan?"
"Dan pelakunya itu memiliki kekuasaan di balik pemerintahan di negara ini"
"Jadi... Kematian Rama hanya dibiarkan saja?" Tanyanya putus asa
"Aku akan membantu membalaskan dendam mu. Tapi sebelum itu" Ucapku seraya memberikan dokumen kepadanya
"Kamu bisa menandatangani surat perjanjian ini dan aku akan membantu mu"
"Boleh saya baca dokumennya?"
"Silahkan"

Lalu Clory tampak membaca dengan teliti dan terlihat matanya sedikit membulat

"Bagaimana?"
"Jadi aku hanya melakukan pekerjaan ini saja?"
"Benar. Apa ada masalah?"
"Tidak. Hanya saja... Pekerjaan yang akan aku kerjakan sama seperti video Rama yang berikan kepadaku"
"Begitu ya?"

Namun ia hanya mengangguk

"Jadi, apa kamu setuju?"
"Aku setuju!"
"Oke. Kamu bisa tanda tangan di halaman terakhir ini" Arahku

Segera Clory menandatangani surat ini

"Selamat bekerja denganku Clory" Ucapku seraya berjabat tangan dengannya dan ia menerima jabatan tanganku
"Ken. Antarkan Clory ke kamarnya"
"Baik Tuan"
"Clory, sekarang kamu bisa beristirahat di kamar mu"
"Terimakasih pak. Sebelumnya aku ingin bertanya"
"Tanya tentang apa?"
"Dimana Yuna?"
"Ah... Yuna sedang pergi bersama sepupu iparnya. Sebentar lagi ia juga akan pulang"
"Hmmm... Kalo begitu saya izin keluar"
"Silahkan"

Clory dan Ken pun keluar dari ruangan ini

POV CLORY

Gw dan pria yang bernama Ken ini berjalan menyusuri koridor. Hingga kami bertemu dengan Yuna

"Clory???"

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang