Bab 26

259 21 0
                                    

Ke esok kan harinya Rion sudah tidak ada di rumah begitu pun dengan Ken, entah ke mana mereka berdua pergi sedangkan aku berada di taman belakang memandang taman bunga yang sangat indah ini. 

"Akhirnya saya menemukan Nyonya di sini" Ucap Rose dari belakang

"Ada apa Rose?"

"Tidak ada apa-apa Nyonya. Saya hanya ingin memastikan keberadaan anda saja" Jawabnya

"Oh, ya! Kamu tau Rion pergi ke mana?"

"Saya kurang tau mengenai hal itu Nyonya. Untuk kegiatan apa pun mengenai Tuan, hanya Ken saja yang mengetahui semua kegiatan tuan di sini"

"Begitu ya"

Aku yang terus memandang taman ini, seketika mengingat kejadianku di masa lalu. Sebelum bertemu dengan Rion, aku hanya seorang gadis yang hidup di panti asuhan. Kehidupanku dulu memang tidak seperti sekarang ini. Namun, setidaknya ada kata damai di kehidupanku dulu. Setelah aku bertemu dengan Rion yang sebagai orang tua angkatku, sepertinya tidak ada kata damai dan tenang. Aku terus memikirkan apakah aku bisa merasakan kedamaian lagi seperti kehidupanku sebelumnya atau tidak

"Rose, tolong ambilkan aku minum" 

"Baik Nyonya" Ucap Rose sebelum ia pergi dari tempat ini

Setelah Rose pergi, terdengar suara tembakkan dari arah depan pagar rumah ini. Mendengar suara itu, aku pun bergegas mengecek ke arah depan. Setibanya di depan, terlihat penjaga rumah ini sedang menembak balik belasan orang yang berada di pagar rumah. Bahkan, salah satu penjaga rumah ini ada yang tewas akibat terkena tembakkan di kepalanya. Melihat hal itu membuatku syok. Kemudian datang sepuluh orang penjaga lagi dan berdiri di hadapanku sembari menembak orang yang tidak di kenal itu.

"Sebaiknya anda bersembunyi Nyonya. Sebelum semuanya terlambat" Ucap salah seorang penjaga

"Baiklah. Hati-hati" 

"Serahkan semua ini pada kami Nyonya" 

Mendengar ucapan mereka itu, aku pun bergegas pergi dari tempat ini. Belum sampai ke pintu belakang rumah. Aku di hadang oleh pria asing

"Halo, Nona manis" Sapa pria itu
"Siapa kamu?!" Tanyaku seraya berjalan mundur
"Kamu nggak perlu takut"
"Siapapun tolong!!!!" Teriakku
"Hahahaha..., Percuma saja nona manis. Mereka semua sudah tewas. Mereka tidak akan mendengar teriakkan mu itu" Ucapnya seraya berjalan ke arahku
"Tidak! Berhenti!" Teriakku yang masih berjalan mundur
"Come on, aku tidak akan menyakiti mu"

"Merunduk!!" Teriak seseorang dari belakang sontak membuatku mengikut teriakkan itu

Dan...

Brugh...

Pria asing itu tumbang dengan bersimbah darah

"Huft... hampir saja" Ucap seseorang

Aku mencari asal suara itu dan ternyata ia adalah Ken

"Ken?"
"Anda baik-baik saja Nyonya?" Tanyanya padaku dari balik jendela lantai atas namun aku tidak menjawab pertanyaannya melainkan memandang pria yang sudah bersimbah darah ini

Kemudian, Ken pun turun menghampiriku.

"Maafkan atas keterlambatan saya Nyonya"

Entah mengapa pandangan ku sedikit kabur

"Nyonya?"

Brugh

Tiba-tiba saja ke sadaranku menghilang

***

"Yuna..." Panggil seseorang

Mendengar namaku di panggil membuatku membuka mataku. Terlihat aku sudah berada di kamar dan juga Rion berada di sampingku

"Panggil dokter itu sekarang" Titah Rion pada Ken
"Baik Tuan"

Kemudian Ken pun keluar dari kamar ini. Tak membutuhkan waktu lama, Ken kembali dengan seorang pria yang mengenakan pakaian dokter

"Permisi..."

Dokter ini pun memeriksa kondisi tubuhku

"Dia baik-baik saja. Pasien hanya membutuhkan vitamin serta istirahat yang cukup" Ucap dokter itu setelah memeriksa kondisiku

"Kalau begitu saya permisi dahulu" Ucap dokter itu kembali
"Mari saya antarkan" Ucap Ken

Mereka berdua pun keluar dari kamar ini

"Maaf. Jika aku hari ini tidak pergi, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi" Ucapnya
"Ini bukan kesalahan mu Rion" Ucapku seraya memegang tangannya

Kemudian pintu kamar ini terbuka dan ternyata itu adalah Kai dan Ram

"Paman? Kalian berdua disini?" Tanyaku bingung
"Hai, Yuna" Sapa Ram dengan ramah
"Kalian sudah menemukan lokasi mereka?" Tanya Rion tanpa melihat mereka
"Sudah" Jawab Kai
"Good"
"Lokasi mereka? Apa yang kalian bertiga bicarakan?" Tanyaku bingung
"Bukan apa-apa Yuna. Hanya masalah kecil" Jawab Rion dengan senyuman yang terukir di wajahnya
"Masalah kecil?"
"Benar sayang. Aku pamit dulu, besok sore aku akan pulang" Ucapnya seraya mencium keningku

Setelah mencium keningku, Rion pun bergegas pergi dari kamar ini

"Hati-hati" lirihku pada mereka yang sudah tidak ada di kamar ini lagi

POV RION

Sebelum berangkat, kami seperti biasa berkumpul di ruangan pribadiku

"Ken" panggilku
"Iya Tuan?"
"Aku ingin kamu tetap disini. Jaga Yuna dan rumah ini dengan baik"
"Baik Tuan"
"Oke kalo begitu. Kita berangkat sekarang"

'Alexander, time to play' batinku murka

Kami pun pergi dari ruangan ini menuju ke pintu depan. Setibanya di pintu depan terlihat semuanya sudah bersiap.

"Semuanya sudah siap?!"
"Siap!"
"Good"

Setelah memastikan semua peralatan yang kami butuhkan telah siap. Kami pun pergi meninggalkan rumah ini menuju lokasi persembunyian mereka.

BACK TO YUNA

"Permisi..." Ucap seseorang dari balik pintu
"Silahkan"

Kemudian pintu terbuka dan ternyata ia adalah Ken

"Ken?"
"Sudah saat nya minum obat Nyonya" Ucapnya sembari berjalan ke arahku
"Dimana Rose?"
"Saat ini Rose sedang menjalani perawatan akibat serangan yang ia terima tadi siang"

'benar juga' batinku mengingat kejadian tadi siang

"Nyonya ingin makan di kamar atau ruang makan?"
"Di ruang makan saja. Aku sedikit jenuh di dalam kamar terus"
"Baiklah, akan saya siapkan" Ucapnya

Kemudian ia keluar dari kamar ini. Setelah merapikan pakaian ku, aku pun keluar dari kamar. Ketika aku membuka pintu rumah ini terasa sangat sepi dan ketika aku berjalan menuju ruang makan ada beberapa pajangan yang hilang dari tempatnya.

'Keadaan rumah ini benar-benar kacau'

Setibanya di ruang makan, terlihat Ken sudah berada di sana beserta makanan yang sudah tertata rapi di atas meja

"Silahkan Nyonya" Ucapnya sembari menggeser kursi yang biasa aku tempati
"Terimakasih" Ucapku seraya duduk di kursi itu

Kemudian Ken mempersiapkan makanan dan minumanku

"Mereka semua dimana?" Tanyaku
"Maaf Nyonya?"
"Para pelayan dan penjaga"
"Mereka semua dirawat Nyonya"
"Semuanya?"
"Benar Nyonya"
"Lalu bagaimana kamu bisa tau kalo ada yang menyerang disini?"
"Rose menelponku, namun ketika aku menanyakan ada apa kemudian ia berteriak dan setelah itu tidak ada suara lagi. Mendengar suara teriakkan nya sudah pasti ada masalah di rumah ini"
"Rose? Dia menelpon mu?"
"Benar Nyonya"
"Apa kalian punya hubungan khusus?"
"Rose adalah adik kandungku Nyonya" Jawabnya

Mendengar jawabannya membuatku terkejut

"Aku minta maaf karena aku tidak tahu dia adalah adikmu dan aku turut prihatin atas musibah yang menimpa nya" Ucapku prihatin
"Tidak masalah Nyonya, yang terpenting anda selamat" Ucapnya tersenyum senang

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang