Bab 32

345 19 0
                                    

Mobil ini pun berhenti di rumah yang sangat megah dan kami bertiga beranjak dari mobil ini. Di depan pintu rumah ini terdapat dua orang penjaga yang menyambut kami dan penjaga itu juga yang membukakan pintunya. Melihat gw yang masih terdiam membuat Pak. Rion ber-dekham dan itu membuat gw tersadar dari lamunan gw.  

"Hi..." Sapa Martin kepada kami bertiga dengan senyum ramahnya itu

Melihat Martin membuat emosi gw memuncak

"Hi, Clory. Gak nyangka ya kita bisa bertemu di sini" Sapanya

"Ya, suatu kebetulan sekali" Jawab gw

"Gw turut berduka cita atas kematian sepupu lu ya"

'Dia tau sepupu gw meninggal?' batin gw curiga

"Terimakasih atas bela sungkawa nya"

"Tidak masalah. By the way, kalian berdua malam ini sangat cantik sekali. Terutama gaun yang Yuna pakai"

"Makasih atas pujiannya. Ini semua berkat Clory"

"Itu bukan apa-apa kok"

"Clory punya selera yang bagus ya" Puji Martin dengan senyumannya itu

Siapa pun yang melihat Martin mungkin menganggap Martin seperti malaikat yang baik hati, tapi bagi gw dia adalah malaikat pencabut nyawa yang tega membuat sepupu gw tewas di tangan anak buahnya itu.

"Sepertinya aku terlalu menahan kalian di sini, silahkan nikmati acara ini" Ucapnya sebelum pergi meninggalkan kami berdua menuju ke tamu lain

'Sebenarnya berapa banyak topeng yang ia punya?' Batin gw yang mempertanyakan sikap Martin

"Clory? Ayo" Ajak Yuna

Mendengar ajakkannya itu membuat gw tersadar dan mengikuti Yuna di sampingnya. Lalu ada seorang pelayan yang tak sengaja menabrak Yuna hingga nampan yang berisi minuman itu tumpah mengenai gaun Yuna. Sontak membuat pelayan itu mengambil sapu tangannya dan berusaha membersihkan gaun Yuna sembari minta maaf.

"Clory, aku ke toilet dulu ya"

"Mau ku temani?"

"Tidak perlu"

"Kamu yakin? Masalahnya kan?"

"Masalahnya apa? Apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu?"

"Menyembunyikan sesuatu? Tentu saja tidak!"

"Kalo begitu kamu di sini saja ya"

"Oke. Jangan lama ya!"

BACK TO YUNA

Setelah bertanya kepada salah satu pelayan akhirnya aku menemukan toilet. Aku pun membersihkan gaunku di wastafel. Lalu pintu toilet ini terbuka dan ada seseorang di belakangku.

"Sebentar ya, aku sedang membersihkan gaunku dahulu" Ucapku tanpa memperhatikan orang itu

Kemudian orang itu membekapku, aku berusaha teriak namun semuanya berubah menjadi gelap

POV CLORY

Sudah 1 Jam Yuna nggak kembali dari toilet dan itu membuat gw gelisah. Gw pun segera bertanya kepada pelayan dimana letak toilet berada. Namun, setibanya di toilet Yuna gak ada di sana. Kemudian ponsel gw berdering dan ternyata yang menelpon gw adalah Pak. Rion

***CLORY AND PAK RION ON THE CALL***

"Yuna di mana?"

"Maaf, Pak. Yuna menghilang"

"Kalo begitu, kita segera pulang dan susun rencana untuk menyelamatkan Yuna"

"Baik!"

***CLORY AND PAK RION END THE CALL***

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang