Bab 11

765 43 0
                                    

***Sore harinya***

Aku dan Ratih sudah berada di ruangan meeting. Tak berlangsung lama dua orang masuk ke dalam ruangan ini dan membuatku terkejut adalah orang itu ternyata Martin dan seorang perempuan.

"Wah-wah... ternyata kita bertemu secepat ini ya sayang" Ucap Martin
"Aku juga tidak menduga hal ini Martin dan sebaiknya jangan mengucapkan kata itu. Aku tidak ingin ada kesalah pahaman diantara pegawai kita"
"Alright..."

Martin dan perempuan yang disamping nya duduk berhadapan denganku. Tak lama perempuan itu memberikan berkas dan ia pun mulai menjelaskan isi dari berkas itu.

"Menarik bukan?" Tanya Martin
"Ini sungguh menarik. Tapi apakah perusahaan mu tidak rugi melihat persentase keuntungan untuk perusahaan ku jauh lebih besar dari perusahaan dirimu?"
"Tentu saja tidak. Terutama untuk dirimu. Aku bisa melakukan apapun"
"Sebenarnya, apa yang kamu inginkan Martin?"
"Tidak ada" Jawabnya
"Jangan berbohong. Kamu pasti punya niat tertentu bukan?"
"Dirimu sekarang persis seperti Mr. Rion ya" Jawabnya tersenyum

Mendengar hal itu aku hanya terdiam

"Kamu benar. Aku disini punya niat lain" Ucapnya kembali seraya berdiri dan berjalan ke arahku

Martin pun menatap wajahku sangat dekat

"Do you want marry me?" Ucapnya yang membuatku terkejut

"Hahaha... Sepertinya pernyataan ku ini kurang tepat untuk situasi seperti ini" Ucapnya kembali dan ia pun menjauhkan wajahnya dari wajahku

"So, bagaimana dengan kerjasama ini?" Tanyanya kembali seraya berjalan ke tempat duduknya
"Aku setuju"
"Ok. Senang berbisnis dengan anda Nona" Ucapnya

Kami pun berjabat tangan dan setelah itu Martin dan sekretaris nya pergi. Namun ketika di ambang pintu Martin terdiam sejenak dan ia pun menoleh ke arahku

"Aku harap kamu memikirkan pernyataan ku tadi" Ucapnya yang dihias dengan senyuman sebelum ia benar-benar pergi dari ruangan ini

'Dia benar-benar mengatakan hal itu?' Batinku

Setelah memastikan tidak ada berkas yang tertinggal kami pergi menuju ruanganku. Di sepanjang koridor kantor aku hanya termenung

"Sepertinya hari ini adalah hari sejarah bagiku Bu. Mengingat untuk pertama kalinya seorang client melamar Ibu di tengah-tengah meeting tadi"
"Entahlah. Aku juga tidak tau apa yang dipikirkan pria itu"

***Beberapa bulan kemudian***

Sejak kejadian itu, Martin selalu mengirimkan aku bunga setiap hari. Bahkan tak jarang ia mengirimkan makanan di jam makan  siang.

"Masuk"

Kemudian salah satu OB masuk dan memberikan bungkusan yang pasti berisikan makanan mengingat ini sudah jam makan siang.

"Maaf, Bu. Ini ada kiriman dari Martin Alexander untuk Ibu"
"Ya. taruh saja di meja ini"

OB itu menaruh bungkusan itu di meja

"Kalau begitu saya permisi dulu"
"Silahkan"

OB itu pun keluar dari ruangan ini. Beberapa saat kemudian ada pesan masuk dari Papah

Yuna sayang. Bagaimana kabarmu? Maafkan Papah karena Papah tidak menepati janji Papah untuk pulang minggu ini. Papah harus pergi ke Jerman hari ini dan sekarang lagi di bandara. Kamu harus jaga kesehatan ya. Papah sayang Yuna ♡

Melihat isi pesan itu aku hanya tersenyum. Kemudian aku meletakkan handphone ku di meja dan membuka bungkusan ini. Setelah melihat isinya aku mengambil gambar makanan itu dan langsung mengirimkannya pesan. Setelah itu aku memakan makanan itu.

POV MARTIN

Tiba-tiba saja handphone ku berbunyi dan terlihat dari notifikasi bahwa itu pesan dari Yuna. Aku pun membacanya.

Terimakasih :)

Terlihat Yuna mengirimkan gambar makanan itu

"Dari siapa bro?"
"Kayaknya dari ceweknya deh"
"Coba liat!!!" Ucap salah satu dari mereka yang langsung merebut handphone ku

Setelah beberapa saat ekspresi mereka terlihat terkejut

"Lu chat sama anak kepala sekolah?" Tanya mereka serentak
"Kenapa?"
"Ekhemm... Nggak kenapa-kenapa sih" Ucap Bram
"Sini balikin handphone gw" Ucapku yang langsung merebut handphone ku dari mereka
"Lu hebat juga ya bisa ngedeketin anak kepala sekolah. Setau gw Yuna memang ramah tapi dia tidak terlalu bersikap lebih kepada pria"
"Hahaha... Mungkin gw beruntung" Ucapku

BACK TO YUNA

Hari sudah sore dan aku sudah berada di mobil.

"Bagaimana keadaan Non Yuna di perusahaan?" Tanya Pak supir
"Semuanya berjalan baik"
"Syukurlah. Pasti Tuan Rion senang jika mendengar nya"
"Sepertinya... "

Setibanya di rumah terlihat ada satu mobil yang terparkir di halaman rumahku. Segera aku masuk ke dalam rumah ternyata di dalam ada teman-teman ku.

"Kalian?"
"Hi Yuna..." Ucap mereka
"Kenapa kalian kesini?"
"Kami kangen loh sama kamu. Sudah beberapa bulan ini kamu tidak masuk sekolah dan kami dengar dari Martin kamu homeschooling. So, kami langsung ke rumah kamu. Tapi ketika sampai disini ternyata kamu sedang tidak ada di rumah" Ucap Yasmin
"Memangnya ada masalah apa sampai kamu homeschooling?" Tanya Diana
"Aku tidak tau. Ini keputusan Papah" Jawabku
"Yuna dilihat-lihat kamu seperti orang habis pulang kerja" Ucap Clory
"Ah... Soal itu... "

Tiba-tiba saja handphone ku berdering

"Sebentar ya... "

POV CLORY

"Sepertinya dia benar-benar sibuk" Ucap gw kepada yang lainnya
"Apa yang di bilang Martin benar?" Tanya Kaila

Yuna pun terlihat menutup panggilan nya dan segera menghampiri kami

"Sorry ya, kalian jadi nunggu lama"
"It's okay Yun. Kita tau kamu tuh lagi sibuk banget" Ucap Wina
"Karena kalian sudah disini. Bagaimana kita makan malam bersama?" Ajaknya

Mendengar hal itu kami saling bertatapan

"Sudahlah, anggap saja kita reunian setelah beberapa bulan tidak bertemu" Ucapnya kembali seraya menggandeng salah satu dari kami

Kami pun akhirnya mengikuti Yuna.

***Di ruang makan***

"Bagaimana keadaan di sekolah?" Tanya Yuna
"Ku pikir tidak ada yang istimewa" Ucap Diana
"Begitu ya..."
"Oh, ya. Sejak kamu nggak sekolah. Kami semua tidak pernah liat Pak Rion" Tanya Kaila
"Papah ada urusan di luar jadi nggak pernah ada di sekolah"
"Begitu ya"

Tak berselang waktu lama, seorang perempuan paruh baya datang membawa makanan.

"Silahkan menikmati teman-teman" Ucap Yuna ramah

Setelah Yuna berkata seperti itu terlihat seorang pria kekar masuk ke dalam ruangan ini. Dia pun berbisik kepada Yuna

"Sedang apa dia datang kemari?" Tanya Yuna yang bingung kepada pria itu

Tiba-tiba saja pintu terbuka terlihat Martin datang.

"Hi guys"

Melihat Martin datang kami semua terkejut

"Sepertinya ini adalah alasan mu untuk menolak undanganku tadi siang" Ucap Martin
"Bukan urusan mu Martin" Ucap Yuna

Terlihat dari energi yang mereka keluarkan kurang bersahabat

"Ahhh... Kalo begitu biarkan aku bergabung dengan kalian"

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang