Bab 2

3.9K 177 3
                                    

***Setibanya di rumah***

Yuna hanya memandang takjub rumahku ini

"Ini beneran rumah Papah??"

"Bener dong"

Tak lama salah seorang Bibi datang menghampiri kami berdua

"Ada yang bisa saya bantu Tuan?"

"Antarkan Yuna ke kamar yang sudah saya pesan tadi"

"Baik Tuan"

Bibi pun berdiri sejajar dengan Yuna

"Mari Non Yuna ikut Bibi ke Kamar" Ajak Bibi itu

"Baik Bi"

Yuna memandang ke arahku

"Pah. Aku pergi sama Bibi ya"

"Iyaa, sayang"

Setelah itu mereka berdua pergi. Kemudian bodyguard datang menghampiriku sembari berbisik

"Kita ke sana sekarang!"

"Baik Bos!"

Back To Yuna

"Ini kamarnya Non" ucap Bibi itu seraya membuka kamar ini

Bagiku kamar ini begitu luas. Bahkan sepertinya 3x dari ukuran kamar di panti

"Terima Kasih Bi"

"Sama-sama Non"

"Oh ya Bi. Nama Bibi siapa ya?"

"Nama Bibi adalah Indah Non"

"Bi Indah makasih ya" Ucapku berterima kasih kembali 

"Tidak perlu sungkan Non. Sebaiknya Non sekarang mandi, nanti setelah selesai Non pergi ke ruang makan untuk makan malam"

"Baik Bi"

"Saya permisi dulu ya"

"Iya"

Bibi itu pergi dan aku menutup pintu kamar ini. Aku menatap takjub kamar ini

"Sebenarnya Papah kerjanya apa ya? Kok rumahnya besar banget"

Aku baru ingin membuka lemari dan berniat menaruh pakaianku. Ternyata lemari itu sudah terisi penuh oleh pakaian dan ketika aku mengecek pakaian itu. Ukurannya sama dengan tubuhku. Kemudian terlihat ada sepucuk surat di sana. Aku membuka surat itu dan surat itu bertuliskan

Ini semua pakaian baru untukmu. Kamu bisa menggunakan pakaian itu setelah mandi nanti. Dan bila Papah tidak ada di rumah berarti Papah ada urusan penting. Papah harap kamu jangan terlalu sering keluar rumah. Jika ingin keluar rumah mintalah salah satu Bibi di sini untuk menemani mu atau perlu ajak penjaga rumah juga ya. Papah sayang Yuna

Papah~

Membaca surat itu membuat air mataku terjatuh. Baru kali ini aku merasakan kasih sayang yang penuh terhadapku. Bu. Oliv memanglah Ibu yang baik. Namun terkadang aku tidak ingin merepotkannya hingga aku berusaha mandiri dalam semua urusanku. Aku pun menatap salah satu pintu yang terdapat di kamar ini dan ternyata itu adalah kamar mandi. Tetapi yang berbeda adalah terdapat bak yang sangat besar tetapi tidak ada airnya. Sedangkan di rumah Bu. Oliv yang memiliki Bak kecil namun terdapat air. Tak jauh dari tempatku berdiri terdapat sepucuk surat lagi. Aku membuka surat itu.

Yuna, jika kamu menemukan surat ini pasti kamu sedang berada di Kamar mandi? Papah tau kamar mandi ini agak jauh berbeda dengan kamar mandi mu di Bu. Oliv. Bak besar yang kamu lihat adalah Tempat berendam dan untuk itu kamu harus mengisi bak itu dengan cara kamu putar kran yang terdapat di bak itu. Lalu untuk Sabun dan Shampoo nya berada di lemari kecil yang tak jauh dari Bak itu. Jika sudah selesai menggunakan bak itu, kamu bisa membuka penutup yang berada di dasar bak itu dan biarkan air itu mengalir dengan sendirinya. Jika kamu ingin menyikat gigi. Tak jauh dari situ terdapat cermin serta keran yang berada di washtafel. di cermin itu kamu bisa membukanya persis seperti lemari pakaian. Di dalam cermin itu terdapat peralatan sikat gigi serta peralatan lainnya yang bisa kamu gunakan. Oh, ya. untuk handuknya terdapat di atas lemari kecil ya.

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang