Bab 21

287 21 0
                                    

Keesokan harinya, aku menemui Albert di Perpustakaan

"So, bagaimana? Apakah kamu ingin menikah dengannya atau tidak?"

'Astaga, tidak bisakah berbasa-basi sebentar?' batinku yang tak habis pikir dengan cara bicaranya

"Yuna?"

"Aku akan menerima pernikahan ini"

"Seriously?"

"Ya. Aku serius"

"Thank you Yuna!!" Ucapnya seraya memelukku

Kemudian ponselnya berdering dan ia melepaskan pelukkanku

"Give me a second" Ucapnya seraya mengangkat panggilan itu

"(Tunggu sebentar)"

Entah apa yang ia bicarakan. Namun, jika dilihat dari raut wajahnya ada masalah serius. Setelah selesai, ia menyimpan ponselnya di saku celananya

"Sepertinya, aku harus kembali lagi ke London. Ada masalah yang harus kuselesaikan di sana"

"Kamu ingin bertemu dengan Rion sebelum kembali ke London?"

"Tidak perlu. Rion pasti akan mengerti"

"Baiklah"

"Ini kartu namaku. Di situ ada alamat dan nomor whatssappku. Jika kau merindukan sepupumu. Kau bisa chat aku" Ucapnya seraya memberikan kartu namanya padaku

"Baik. Terima kasih"

"See you Yuna" Ucapnya seraya mencium keningku

"See you too Albert" 

Albert pun pergi dari perpustakaan

***Malam harinya***

"Di mana sepupumu itu Yuna?" Tanya Rion

"Dia sudah kembali ke London" Jawabku

"Hmmm..., jika dia sudah kembali. Berarti kamu sudah menjawabnya bukan?"

"Benar"

"Pantas saja. Dia tadi mengirimiku pesan untuk menjagamu dengan baik. Terima kasih"

"Terima kasih?"

"Iya. Terima kasih. Jika kau masih ada di sini, berarti kamu menerima pernikahan ini bukan? Albert sudah mengatakannya padaku. Jika kamu menolak pernikahan ini. Dia akan mengajakmu untuk tinggal di London. Tapi, melihatmu masih di sini..." Ucapannya yang tiba-tiba menggantung

Rion mendekati wajahnya ke wajahku

"Berarti kau ingin menikah denganku. Bukan begitu Yuna?"

Mendengar ucapannya itu membuatku kesal

"Hahaha..., tidak perlu seperti itu Yuna"

'Tuhan! andai aku bisa mengulang waktu tadi pagi! Aku akan menolaknya!'  Batinku kesal atas keputusanku 

"So, sekarang apa langkah selanjutnya? Nyonya William?" Tanyanya dengan wajah menggoda

"Huft!" Kesalku sembari memalingkan wajahku 

Kemudian pintu ruang makan terbuka, terlihat ada Paman Kai dan Paman Ram berjalan ke arah kami. Mereka berdua pun duduk bersama dengan kami

"Bagaimana keadaan di sana?" Tanya Rion dengan wajah datarnya

"Emmm... Rion, apakah tidak masalah membicarakan itu di sini?" Tanya Ram

 "Tidak apa-apa. Toh, cepat atau lambat Yuna akan menjadi Nyonya di rumah ini. Jadi biarkan dia mengetahuinya juga" Jawab Rion

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang