Bab 17

475 28 3
                                    

Malam harinya aku pun pulang ke rumah sendirian. Setibanya di rumah ternyata Yuna dan teman-temannya sedang berkumpul di ruang tamu. Aku berjalan menuju ke ruangan ku tanpa berniat menyapa mereka. Namun ternyata...

"Halo Pak. Rion" Ucap salah satu diantara mereka
"Oh, halo juga" Ucapku membalas sapaan mereka

Kemudian Yuna menghampiri ku

"Papah...."
"Iya Yuna? Ada apa?"
"Aku dan teman-teman ingin liburan ke puncak. Apa aku boleh ikut dengan mereka?"
"Puncak?"
"Iya Pah..."

Mendengar jawaban Yuna aku langsung melihat teman-temannya

"Hanya mereka saja kan?"
"Iya"
"Hah... Baiklah. Tapi hati-hati di jalan nya ya"
"Terimakasih" Ucapnya seraya memelukku

Aku hanya terdiam sembari mengusap pucuk kepalanya

"Memangnya kalian pergi ke puncaknya kapan?"
"Besok pagi. Papah mau ikut?"

Sejujurnya aku ingin ikut tetapi mengingat besok aku memiliki jadwal penting aku hanya bisa terdiam

"Bagaimana besok Papah nyuruh orang buat jaga kalian?" Usulku
"Nggak usah Pah. Kita ini kan pengen liburan ke puncak bukan ke tempat yang menyeramkan"
"Oke. Tapi ingat hati-hati"
"Siap Pah!"

***Keesokkan paginya***

BACK TO YUNA

"Semua udah ready kan?" Tanya Diana
"Sudah!" Jawab kami bertiga serentak
"Oke! Let's go!" Ucap Diana

Clory pun menancapkan gas mobil ini dan kami pun meninggalkan rumah Papah

POV RION

Saat ini kami sedang berada di perjalanan menuju salah satu kantor client. Entah mengapa sejak pagi tadi perasaan ku tidak enak, tepatnya ketika mobil yang di tumpangi Yuna pergi meninggalkan rumahku.

"Come on Rion. Mereka hanya pergi liburan saja kok. Nggak usah negative thinking" Ucap Kai yang masih menatap layar ponselnya
"Alright"

Mobil kami pun tiba di salah satu kantor client kami. Kami segera turun dari mobil, baru saja kami memasuki lobi kantor ini tiba-tiba saja ponselku berdering.

"Tunggu sebentar" Ucapku pada Kai

Mendengar ucapan ku Kai hanya mengangguk

Aku segera menerima panggilan itu

"Halo?"
"Iya betul. Ini dari mana ya?"
"Apa?! Yuna kecelakaan!!"
"Baiklah. Terimakasih"

Aku segera menutup panggilan itu

"Rion... Yuna??"
"Kai kamu urus meeting ini. Aku harus pergi sekarang"
"Oke. Hati-hati"

Aku hanya mengangguk dan segera pergi ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, aku segera pergi ke resepsionis untuk menanyakan keberadaan Yuna

"Pasien atas nama Yuna saat ini berada di ruang melati di lantai 2"
"Terimakasih"

Kemudian aku segera pergi ke ruang itu. Setibanya di depan ruang itu, salah satu dokter keluar dari ruangan itu.

"Dok! Bagaimana keadaan Yuna sekarang?!"
"Kondisi pasien saat ini sedang kritis akibat benturan keras yang ia terima di kepalanya"
"Apa saya boleh menemuinya?"
"Silahkan"

Aku masuk ke ruangan itu, terlihat Yuna sedang terbaring lemah di atas brankar ini. Aku berjalan menghampirinya dan menggenggam tangannya.

"Yuna. Kumohon. Sadarlah" Ucapku berharap

1 Minggu berlalu namun Yuna sampai saat ini belum juga sadar.

"Rion, sebaiknya kamu istirahat saja. Biar Yuna aku yang jaga" Ucap Kai kepadaku

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang