Bab 6

1.8K 76 0
                                    

BACK TO YUNA

Saat ini aku sudah berada di ruangan basement bersama 5 orang Bibi. Aku tidak menyangka bahwa rumah ini terdapat ruangan basement yang sangat lengkap dengan beberapa furnitur. Namun tiba-tiba saja listrik padam. Sontak membuatku teriak

"Tenang... Nona. Ada kami disini"

POV KEADAAN DILUAR

Beberapa bodyguard melawan sekumpulan pria asing yang berasal dari mobil van itu hingga terjadi tembak menembak di dalam rumah itu. Akibat dari tembakkan itu salah satu kabel listrik terputus dan membuat listrik padam. Namun, aksi tembak menembak itu tidak berhenti.

POV RION

Setibanya di rumah pagar pintu terhalang oleh mobil Van hitam dan aku segera turun dari mobil dengan dilengkapi senapan di pinggang dan satu senapan lagi yang ku genggam. Keadaan rumah sangat gelap namun terdapat kilatan cahaya di dalam rumah. Segera aku masuk ke dalam rumah dan menembak para bedebah itu hingga tak tersisa. Setelah memastikan para bedebah itu tidak bernyawa. Aku segera pergi ke basement melalui tangga dan menerangi anak tangga tersebut menggunakan senter dari handphone. Aku pun tiba di sebuah pintu dan membuka pintu tersebut. Terlihat Yuna bersama semua pembantu sedang duduk disana. Yuna yang melihatku segera bangun dan berlari kearahku lalu memelukku

"Pah... Aku takut... " Lirihnya
"It's okay... Sekarang sudah aman"

Kemudian lampu menyala kembali. Yuna pun tampak terkejut melihat pakaianku sedikit bernoda darah dan memegang senapan.

"Papah???"
"Jangan khawatir, Ini bukan darah Papah kok" Ucapku

Kami semua segera keluar dari ruangan ini dan di lantai atas para mayat itu sudah tidak ada.

"Papah baik-baik saja kan? Papah gak terluka kan?"
"Nggak sayang. Papah baik-baik saja. Sebaiknya kamu pergi ke kamar dan segera beristirahat ya"
"Baiklah... "

Yuna pun pergi ke kamarnya

"Aku ingin rumah ini lebih di perketat lagi. Paham semuanya?!"
"Paham Bos!"

Aku mengambil handphone di saku dan segera menelpon seseorang

"Kumpul di tempat biasa"

Setelah berkata seperti itu aku segera menutup panggilan tersebut dan bergegas pergi

***Setibanya di tempat itu***

"Tidak biasanya kamu minta meeting mendadak Rion?" Tanya Kai
"Apa ini karena putri angkat mu itu?" Tanya Ram
"Ini tidak bisa di biarkan! Cepat atau lambat identitas kita akan terbongkar" Ucapku
"Untuk apa pusing. Kita tinggal..." Ucap Kai dengan memberikan kode membunuh
"Memangnya untuk minggu ini kamu sudah membunuh berapa orang?" Tanya Ram
"26" Jawabku singkat

Mendengar hal itu mereka berdua terkejut

"26? Minggu ini??" Tanya Ram tidak percaya
"Aku tidak masalah harus membunuh puluhan tikus itu. Tetapi masalah ini sudah menyangkut putriku dan itu tidak akan ku biarkan"
"Sebaiknya kita cari dalang di balik semua kejadian ini. Jika dalangnya sudah kita habisi, maka kita bisa hidup tenang untuk sesaat" Usul Kai
"Untuk mencari dalangnya biar aku saja. Jika sudah ada informasi, aku akan memberitahu kalian berdua" Ucap Ram mengusulkan dirinya sendiri
"Baik kalo gitu dan untuk saat ini kamu tidak bisa meninggalkan putrimu sendirian Rion" Ucap Kai

Mendengar hal itu aku hanya bisa tersenyum sinis

"Alright! Ram bertugas untuk mencari dalang dan kita berdua akan menghabisi tikus itu" Ucap Kai mengakhiri meeting ini

BACK TO YUNA

Aku membuka mataku dan terkejut melihat dua orang pria berbadan tegap berdiri di kamarku.

HE IS  MAFIA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang