"rentangkan tanganmu" suruh Jaemin.
Winter merentangkan tangannya, ia sungguh merasa sangat aneh tanpa atasan.
Jaemin mengambil shower dan mulai menyalakan showernya, setelah ia merasa air nya pas , tidak dingin dan tidak panas, Jaemin kembali menutup matanya.
Membalikkan badannya menghadap Winter dan mulai menyirami tubuh Winter seperti menyiram tanaman.
"apa airnya mengenai tubuhmu?"
"hm"
"tanganmu sudah diangkat kan?"
"hm"
Jaemin merasa frustasi. Ia tak tau harus bagaimana memandikan Winter jika begini.
Winter masih terus diam. Membiarkan air shower hanya membasahi area perutnya.
"maaf sepertinya jika begini tak akan selesai, aku janji tak akan menyakitimu" ujar Jaemin.
Winter mendongak menatap Jaemin yang masih menutup matanya menunggu persetujuan Winter.
"b-baiklah" Winter langsung menundukkan wajahnya setelah memberi Jaemin ijin.
Jaemin membuka matanya dan sekarang ia bisa melihat tubuh polos Winter, hanya bagian bawah saja yang masih tertutup dalamannya.
Sedikit mendekat dan menyirami tubuh Winter dari bahu, punggung dan paha Winter.
"maaf.... Bisa mendongak dulu? Aku harus membasahi rambutmu" suruh Jaemin, ia ingin mencuci rambut Winter tanpa mengenai luka di wajah Winter.
Dengan ragu Winter mengangkat wajahnya dan mendongak, wajahnya sudah seperti kepiting rebus saat ini. Winter bisa melihat Jaemin yang terlihat tenang tanpa ekspresi.
Winter merasa lega melihat wajah Jaemin tanpa ekspresi. Ia jadi semakin percaya Jaemin tak akan menyakitinya.
Jaemin fokus membasahi rambut Winter tanpa mengenai wajah Winter.
Ia menekan shampo secukupnya dan mulai menggosokkan shampo itu ke rambut Winter.
Beberapa menit kemudian, rambut Winter sudah dipenuhi busa, Jaemin segera membilas rambut Winter karna sepertinya gadis itu mulai kelihatan pegel pada lehernya.
Setelah membilas bersih rambut Winter, Jaemin menyeka rambut Winter.
Kemudian ia beralih menekan sabun cair, Jaemin menggosok sabun cair itu ditangannya dan mulai menyabuni tubuh Winter, mulai dari bahu, tangannya berhenti saat melihat ukiran tatto disana.
Jaemin merasa semakin bersalah saat melihat tatto itu. Winter sedikit melirik ke arah Jaemin yang berhenti.
Jantungnya berdetak tak karuan , Jaemin melihat jelas dada nya yang tak tertutup apapun. Winter ingin menangis rasanya saat ini. Winter menutup matanya seerat mungkin.
Tiba-tiba Jaemin kembali menggosokkan sabun pada area perut Winter, melewati area dada nya.
Setelah Jaemin juga menggosok bagian punggung. Jaemin menyiram tubuh Winter yang penuh busa.
Jaemin memasangkan bathrobe ke tubuh Winter saat tubuh Winter sudah bersih.
"kau bisa melepasnya sendiri?"
Winter mengangguk kecil, Jaemin membantu Winter berdiri dengan perlahan.
Jaemin keluar dari kamar mandi, Winter melepaskan dalaman bawahnya yang basah.
Ia melihat pantulan dirinya di cermin, wajah yang masih sedikit bengkak akibat tamparan Ryujin. Luka di sudut bibirnya mulai mengering dan terdapat bekas lebam di keningnya.
Winter masih tak menyangka dengan perbuatan mereka kemarin, sangat mengerikan dan tidak manusiawi.
Winter menyibak sedikit bathrobe nya dan melihat ukiran itu, buru-buru ia menutup kembali bathrobe nya.
"apa sudah selesai?" tanya Jaemin dari luar.
"sudah"
Jaemin kembali masuk kedalam lalu menggendong Winter keluar, mendudukkan Winter di tepi kasur dan menggosok rambut Winter menggunakan handuk kecil.
Lelaki itu juga mengganti perban di kaki Winter yang basah, untungnya luka di pergelangan kaki Winter tak separah di pergelangan tangan.
***
Jeno menatap ke arah bangku Winter, sudah 2 hari ini Winter tak masuk sekolah. Begitu juga dengan Jaemin. Bahkan tas gadis itu masih ada di markas.
"apa dia akan melaporkan kita?" tanya Chenle sedikit takut.
"dia tak akan berani melaporkan kita, tenang saja" ucap Ryujin terlihat santai.
Haechan juga ikut menatap ke arah bangku Winter yang kosong, ia terus dihantui rasa bersalah.
Jeno keluar dari kelas 1-1 , menabrak beberapa orang yang tak bersalah. Namun tak ada dari mereka yang berani memprotes.
Jeno menuju atap sekolah, ia membanting pintu atap dan membaringkan dirinya diatas kursi panjang. Menatap langit-langit yang mulai mendung.
Dirinya sungguh tak mengerti saat teringat wajah Winter yang menahan sakit. Seperti ada sesuatu yang menjanggal didalam hatinya.
Tahun lalu Jeno juga melukai salah satu murid beasiswa yang seangkatan dengannya. Bisa dibilang lebih parah dari ini, setelahnya murid itu langsung berhenti sekolah dan menghilang tanpa jejak.
Hujan mulai menetes dari langit, Jeno memejamkan matanya, membiarkan hujan membasahi tubuhnya. Ia kembali membolos pelajaran hari ini.
Es cendol.
![](https://img.wattpad.com/cover/273832219-288-k997832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Toy ( Winter x NCT Dream )
FanficApa yang akan terjadi jika 2 bayi yang baru saja terlahir di dunia ini ditukar? apakah keduanya akan menikmati hidup dengan baik atau hanya salah satu dari kedua bayi itu yang akan menikmati hidup dengan baik? ❄ Cast : - Kim/Shin Winter (Aespa) - L...