❄ INAT 17

3.1K 424 34
                                    

Jeno menyantap bubur yang Winter beli, sesekali ia menatap ke arah Winter yang menyusun bajunya kedalam tas.

"mau kemana?" tanya Jeno.

"aku akan ke panti selama beberapa hari Sunbae" jawab Winter.

"apa kau akan datang ke acara ulang tahun Ryujin?" tanya Jeno kembali sembari menyuap bubur yang terasa sangat enak.

"tidak...."

Jeno mengangguk paham, ia yakin sekali pasti Ryujin tidak mengundang Winter.

"apa kau akan kembali sebelum pergantian tahun?"

Winter merasa aneh karna Jeno terlihat sangat berbeda saat ini. Dari cara bicaranya dan cara ia terus bertanya pada Winter.

"aku akan kembali tanggal 1 Sunbae" ucap Winter, mengingat ia akan merayakan ulangtahunnya di panti.

Jeno menyerahkan mangkuk yang sudah bersih pada Winter.

"bisa pesankan taxi?"

Winter mengambil mangkuk kosong di tangan Jeno dan mengangguk cepat.

***

Winter memastikan hingga Jeno masuk kedalam Taxi, setelah Taxi yang Jeno tumpangi meninggalkan area rumah susun Winter, Gadis itu kembali ke kamarnya.

Winter merogoh saku nya saat merasa benda pesergi disana bergetar.

"Halo Jaemin Sunbae"

"apa terjadi sesuatu? Aku baru bangun dan melihat panggilanmu semalam" tanya suara disebrang sana, terdengar nada panik yang terselip.

"tidak Sunbae, aku tidak sengaja menelfon Sunbae semalam" balas Winter berbohong.

Winter menteng tas nya, membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali.

"kau mau pergi kemana?" tanya Jaemin saat mendengar suara pintu ditutup.

"aku akan kembali ke panti beberapa hari Sunbae" sahut Winter sembari menahan handphone diantara telinga dan bahunya, lalu mengunci pintu kamarnya.

"aku akan mengantarmu. Tunggu aku" Jaemin langsung memutuskan sambungan telfonnya.

Winter menatap ke arah layarnya yang sudah gelap, Jaemin selalu saja membantunya tanpa meminta balasan sedikitpun.

Begitu juga dengan Mark, tetapi beberapa hari ini Winter tidak bertemu dengan Mark karna pria itu tengah sibuk dengan tugas-tugasnya, mengingat sebentar lagi ia akan masuk ke perguruan tinggi.

Meski Mark cucu dari pemilik Universitas National Seoul, ia tak memanfaatkan hal itu, ia tetap belajar keras dan bersaing secara adil.

***

Jaemin memarkirkan mobilnya di perkarangan panti. Ia tak menyangka panti yang Winter tinggal berada tak jauh dibelakang rumah sakit Ayahnya.

Anak-anak di panti langsung berhambur ke pelukkan Winter saat melihat siapa yang baru saja turun dari mobil.

Winter menyambut pelukkan adik-adiknya dengan perasaan bahagia dan terharu.

"Winter" panggil Ibu panti. Winter langsung memeluk Ibu panti.

"maaf aku baru berkunjung sekarang Ibu"

"tidak apa, Ibu mengerti kau pasti sibuk sekali" ucap Ibu panti sembari mengelus rambut Winter.

"siapa pemuda itu?" tanya Ibu panti, melepaskan pelukkannya sembari menatap ke arah Jaemin dengan lembut.

"ah ini Sunbae ku di sekolah Ibu. Namanya Jaemin" ucap Winter.

"selamat siang Ahjumma, saya Na Jaemin" Jaemin membungkukkan badannya sekilas pada Ibu panti.

"Na? Anak Dokter Na?" tanya Ibu panti mengingat marga Na sangat jarang sekali ditemukan.

"Nde Ahjumma" jawab Jaemin dengan tenang.

"tampan sekali, Ahjumma tidak menyangka kau akan berteman Winter" ucap Ibu panti, Winter tersenyum canggung dengan situasi ini. Sedangkan Jaemin hanya terseyum tipis menanggapinya.

"ayo masuk , Ibu akan memasak untuk kalian"

"biar ku bantu Bu"

"tidak tidak, kau temani nak Jaemin" tolak Ibu panti.

Jaemin berjalan menuju bagian belakang mobil, membuka penutup bagasinya dan mengeluarkan sebuah kotak besar yang berisikan coklat, permen, beserta snack ringan.

"ada yang mau coklat?" teriak Jaemin hingga membuat anak-anak disana berbaris untuk mendapat coklat dari Jaemin.

Jaemin tersenyum lebar hingga menampakkan deretan gigi putihnya, ia membagikan cemilan manis itu pada anak-anak disana.

Winter yang melihatnya pun ikut tersenyum bahagia sekaligus merasa sangat berterimakasih pada Jaemin.









Team Jaemin, Jeno atau Mark?

Gua team Haechan :v

I'm Not A Toy ( Winter x NCT Dream )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang