"kau akan kembali sekarang?" tanya Ibu panti dengan mata berkaca-kaca.
"nde Ibu. Aku akan kembali berkunjung lagi nanti" jawab Winter, berusaha tersenyum.
"hati-hati dijalan" Ibu panti memeluk Winter sebentar.
Setelah merayakan ulangtahun bersama adik-adiknya dan Ibu panti, Winter pamit untuk kembali ke rumah susun nya.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam saat Winter tiba di tempat tinggalnya. Gadis itu segera membersihkan kamarnya yang sedikit berdebu selama ditinggal beberapa hari.
Setelah selesai membersihkan kamar dan dirinya. Winter membaringkan tubuhnya diatas kasur.
Matanya terdiam menatap ke arah langit-langit, setiap tahunnya selalu sama, Winter melewati ulangtahunnya bersama keluarga panti nya.
Ia penasaran , jika Eomma nya tak mengantarnya ke panti. Bagaimana rasanya jika ia merayakan ulangtahun bersama Eomma nya.
Sejak umur satu tahun hingga 6 tahun, Winter tak pernah merayakan ulangtahun bersama sang Eomma.
Winter terduduk dan meraih kotak makan yang ada di meja nya. Ia membuka sisa kue yang tadi siang, memakan kue itu perlahan. Tanpa sadar air matanya menetes dari kedua mata indahnya.
Buru-buru Winter menghapus air mata nya dan kembali memakan kue dihadapannya.
***
Disatu sisi, rumah mewah Ryujin sudah terisi banyak tamu. Ntah itu teman-temannya, rekan bisnis orangtua nya dan keluarga besar Kim.
Para anak muda tengah berkumpul di dekat kolam renang saat ini. Menikmati hidangan disana dan berkumpul bersama.
"putri Eomma cantik sekali" Ny.Kim mencium kening anaknya dengan lembut.
Saat ini Ryujin memakai dress putih selutut, dress yang ditaburi berlian dibagian atas, mahkota yang terpasang dikepala nya menambah kesan mewah dan elegan.
"putri Appa sudah besar, ini hadiah untukmu" sang Appa menyerahkan sekotak kecil hadiah pada Ryujin.
"kau boleh membukanya saat akhir acara nanti" sambung sang Appa sembari tersenyum pada putrinya.
Tanpa di buka pun orang-orang sudah tau apa hadiahnya, apa lagi kalau bukan mobil.
"aigooo adik Oppa, selalu cantik seperti biasa" Jungwoo mencubit hidung Ryujin hingga membuat gadis itu menggeram pada kakak nya.
"Oppa! Nanti make up ku berantakan!" gerutu Ryujin dengan wajah sebal.
"adik Oppa tetap akan terlihat cantik" ucap Jungwoo.
"Kakek!" Ryujin berlari girang saat melihat Kakeknya menuju ke area kolam renang.
***
Jaemin melirik ke arah jam tangannya sesekali. Terlihat sekali pemuda bersurai merah muda itu ingin pergi dari sana.
"ada apa Jaemin?" tanya Mark yang duduk disamping Jaemin.
"tidak Hyung" jawab Jaemin seadanya.
Meski Mark, Jaemin, Jeno, Haechan, Renjun dan Chenle duduk di satu meja. Mark hanya akan berbicara pada Jaemin. Begitu juga sebaliknya.
Hingga saat ini pertemanan mereka masih belum membaik, hanya saja terkadang Mark berbicara pada Haechan karna Lelaki itu sudah memberi Winter pekerjaan meski diam-diam.
"shh.... Setiap kali aku melihat Taeyon Ahjumma. Ntah kenapa wajahnya mirip sekali dengan Winter" bisik Haechan pada Jeno disampingnya.
Jeno terdiam, ternyata bukan hanya dirinya yang berpikir seperti itu.
"jika dilihat-lihat, Jungwoo Hyung sangat mirip dengan Taemin Ahjussi. Tapi kenapa Ryujin tidak mirip dengan siapapun?" bisik Haechan kembali pada Jeno.
Pertanyaan yang sama setiap tahunnya saat ulangtahun Ryujin, ketika melihat keluarga Kim berkumpul, Haechan selalu mempertanyakan hal itu.
"diamlah Lee Haechan" sahut Jeno, Lelaki itu mengambil segelas soda dihadapannya.
Setelah dua jam berlalu, akhirnya acara ulangtahun Ryujin selesai.
"aku pulang dulu" pamit Jaemin. Ia langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri keluarga Kim.
"Ahjussi, Ahjumma. Aku pamit dulu, aku sedang ada urusan mendadak" pamit Jaemin sembari membungkukkan sebentar badannya.
"baiklah. Hati-hati dijalan" ucap Eomma Ryujin dengan lembut.
"terimakasih sudah datang nak" Appa Ryujin menepuk pelan pundak Jaemin.
Jaemin mengangguk sekilas sebagai jawaban dan melenggang pergi dari sana.
Jaemin selalu bingung, padahal Appa, Eomma dan Oppa Ryujin orang yang lembut, tapi ntah kenapa hanya Ryujin sendiri yang selalu berperilaku kasar. Apa karna ia cucu perempuan satu-satu nya?.
***
Tak lama setelah Jaemin pergi, Jeno ikut beranjak dari duduknya, ia mengambil jas yang ia letakkan disamping kursi.
"kau sudah mau pulang?" tanya Haechan basa-basi.
"hm"
"cepat sekali? Tidak biasanya" ucap Renjun, mengingat biasanya mereka akan berkumpul hingga para tamu pergi semua.
"ada urusan" setelah mengatakan itu, Jeno langsung keluar dari area kolam renang yang masih ramai.
"Jeno Oppa mau kemana?" tanya Ryujin menghampiri mereka sambil menatap ke arah Jeno yang baru saja keluar.
"pulang" jawab Chenle sembari memasukkan 2 buah cherry kedalam mulutnya.
"Jaemin Oppa?"
"pulang juga" sahut Renjun.
Haechan melirik ke arah jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. "astaga! Kucingku belum makan! Aku pergi dulu, selamat ulang tahun Ryujin!" pamit Haechan.
Ryujin menatap kepergian Haechan dengan sebal, ia menatap ke arah 3 Lelaki dihadapannya dengan wajah kesal.
"siapa lagi yang mau pergi?!" tanya Ryujin.
Mark langsung beranjak dari duduknya dan berlalu meninggalkan Ryujin.
Ryujin menatap sinis ke arah Renjun dan Chenle.
"aku tetap disini" ucap Chenle dengan tenang sembari memakan cherry nya.
"aku juga"
Ryujin berdecak ke arah mereka berdua, dengan kesal ia melangkahkan kaki nya ke salah satu pengawal disana. Membiskkan sesuatu pada pengawal itu.
Sate.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not A Toy ( Winter x NCT Dream )
Fiksi PenggemarApa yang akan terjadi jika 2 bayi yang baru saja terlahir di dunia ini ditukar? apakah keduanya akan menikmati hidup dengan baik atau hanya salah satu dari kedua bayi itu yang akan menikmati hidup dengan baik? ❄ Cast : - Kim/Shin Winter (Aespa) - L...