❄ INAT 36

6.1K 404 74
                                    

Winter mengerjapkan matanya perlahan saat merasakan sebuah tangan kekar menelusup kedalam piyama nya, tangan kekar itu mengelus perutnya dan merambat naik hingga area dada Winter.

"bangun Na Winter, kita harus ke bandara siang ini" bisik Jaemin seduktif , meremas pelan dada Winter yang tak tertutup apapun.

"enghh....O-Oppa..." eluh Winter sembari menyingkirkan tangan Jaemin hingga membuat pria itu tertawa kecil.

"aku tidak sabar rasanya" bisik Jaemin kembali sambil mengecup pipi Winter berkali-kali.

Keduanya hanya melakukan sentuhan ringan semalam, tidak sampai hubungan intim karna mereka akan melakukan perjalanan ke Paris hari ini. Lebih tepatnya Honeymoon.

Winter menangkup pipi Jaemin dengan sebelah tangannya dan tersenyum manis menatap suami nya.

Jaemin ikut tersenyum manis menatap wajah istrinya, memberikan kecupan ringan di atas bibir sang istri.

Jaemin menghentikan kecupannya saat mendengar bunyi bel dari luar kamar samar-samar.

"sebentar" Jaemin mengecup kening Winter sebelum turun dari kasur.

Winter menatap punggung lebar Jaemin yang terbalut kaos putih dipadu celana training berwana hitam.

Senyuman manis masih tercetak jelas di bibirnya, hingga saat ini ia masih belum percaya dirinya sudah menjadi seorang istri.

***

Setelah membersihkan kasur, Winter turun ke bawah dan mendapati Mark, Jeno, Haechan, Renjun, Chenle , Ryujin dan Karina yang tengah duduk di sofa ruang tengah.

"Tokoh utama akhirnya turun" sapa Haechan.

Jaemin buru-buru menarik istrinya kembali ke kamar, untungnya Winter menggunakan piyama yang cukup besar hingga dada gadis itu tak tercetak.

"maaf...kupikir tidak ada orang" ucap Winter dengan polos.

"astaga untung tak ada yang menyadarinya" sahut Jaemin sembari mencubit gemas pipi istrinya.

Setelah Winter mengenakan dalaman, keduanya kembali ke bawah menghampiri teman-teman mereka.

"jadi bagaimana rasanya malam pertama?" tanya Haechan sembari tersenyum usil.

"yak! Cepat nikahi Giselle jika kau ingin tau rasa nya" sahut Jeno.

"sialan! Kau sendiri juga cepat nikahi Karina" balas Haechan.

"aku tidak penasaran dengan rasanya" Karina langsung mencubit-cubit pinggang Jeno agar kekasihnya diam.

"Aakkk! Iya iya ampun" ujar Jeno sembari menghindari cubitan Karina.

"kalian akan berangkat jam berapa?" tanya Ryujin.

"tiga jam lagi kami akan ke bandara" jawab Winter saat melihat ke arah jam dinding.

"ini untukmu, gunakan nanti malam" ucap Ryujin sambil menyerahkan sebuah kotak pada Winter.

"terimakasih" Winter hendak membuka kotak itu, namun Karina dan Ryujin menahannya bersamaan.

"Jangan dibuka!"

"ah... Nde" Winter mengurungkan niatnya dan meletakkan kotak itu disampingnya.

I'm Not A Toy ( Winter x NCT Dream )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang