[M] Beautiful Revenge ✔

[9] Obsesion

Sasuke meniup asap rokoknya ke udara. Lelaki bersurai gelap itu duduk disudut kamar dengan mata tajam nan kelamnya yang memperhatikan sosok wanita yang masih tertidur pulas di atas ranjangnya.

Hyuga Hinata, wanita yang baru saja melewati malam yang panas dengan Sasuke.

Sasuke memiliki dua appartemen, sebut saja appartemen pribadi dan appartement kedua.

Seluruh keluarga, Sakura atau orang-orang terdekat Sasuke hanya tahu appartemen Sasuke yang ke dua.

Tak ada yang tahu Sasuke juga memiliki appartemen lain yang menjadi tempat istirahatnya saat tak ingin di ganggu.

Disinilah appartemen pribadi Sasuke itu, sekarang mungkin bukan Sasuke saja yang mengetahui karena wanita yang tengah terbaring pulas di atas ranjangnya itu juga sudah tahu mengenai appartemen pribadi Sasuke ini.

Sejak awal saat Hinata mengantar Sasuke mabuk gadis itu membawanya ke appartemen pribadi yang sekarang mereka tempati ini.

Yah, Sasuke sendiri tak keberatan Hinata tahu tentang appartemen pribadi miliknya.

Ini malah bagus, karena akan buruk jika salah satu keluarga atau Sakura melihat Hinata di appartemennya yang lain.

Jadi biarkan appartemen pribadinya ini menjadi tempat atau saksi hubungannya dengan Hinata.

Hubungan ? Hahaha Sasuke rasa hanya dia yang menggap seperti itu. Hinata jelas masih ragu dengan status hubungan mereka.

Sasuke yakin Hinata juga tertarik kepadanya, hanya saja mungkin ada hal yang membuat Hinata enggan mengakui perasaan dan meresmikan hubungan mereka.

Tapi tenang saja, Sasuke pasti akan membuat Hinata benar-benar takluk. Dia akan menaklukkan wanita bermata bulan itu. Hinata pasti akan jatuh pada pesona Uchiha Sasuke, dia yakin.

Sasuke bangkit dari duduknya dan membuang sepuntung rokok di atas asbak. Setelah itu lelaki bertubuh jangkung itu melangkah menuju dinding kaca appartemennya yang membuat ia bisa melihat keadaan luar.

Ah malam memang selalu indah, Sasuke tak terlalu suka terang. Dia lebih suka kegelapaan, itulah mengapa dia jarang menghidupkan lampu kamarnya karena Sasuke memang benar-benar lebih nyaman bersantai dalam kegelapan.

Suara ranjang yang berderit membuat Sasuke menoleh, menatap sosok wanita yang sudah bangun terduduk sembari mengusap kedua matanya.

Sasuke bersandar di dinding kaca dan memilih memperhatikan dengan seksama bagaimana Hinata masih berusaha mengumpulkan nyawa.

Hingga pada akhirnya tatapan keduanya bertemu. Tatapan kelan nan tajam milih Sasuke dan tatapan tak terbaca milik Hinata.

Keheningan melanda, malam yang terlelap bersama sunyi. Belum ada yang mencoba untuk memutuskan kontak mata yang terjadi antara kedua makhluk ciptaan tuhan yang indah itu.