Hari ini, tanggal tiga belas mei, langit terlihat begitu cerah seakan sedang mengekspresikan kebahagiaan yang tengah dirasakan sepasang calon pengantin itu.
Hinata berdiri termenung disebuah ruangan tempat dimana dia didandani saat itu, semuanya sudah selesai. Gaun pengantin membalut tubuhnya dengan indah, riasan sederhana namun nampak elegant itu membuat Hinata terlihat sangat cantik.
Dua orang yang meriasnya saja sedari tadi sudah lebih dari sepuluh kali memuji Hinata mengatakan dirinya begitu cantik. Ditangan Hinata terdapat sebuah buket bunga, dia menunggu dengan gugup. Disisinya terdapat Kuro--ayah Toneri yang dengan sukarela menawarkan diri menjadi wali Hinata.
"Kau gugup, Nak ?"
Hinata menoleh memandang Kuro yang tengah tersenyum lembut pada Hinata, tatapannya seperti tatapan seorang ayah kepada anak dan itu membuat Hinata terhenyuh. Wanita itu tersenyum tipis dan mengangguk.
"Tak apa, aku mengerti perasaanmu. Ini adalah acara paling penting seumur hidupmu. Semangat!"
Kuro memberikan senyum hangatnya pada Hinata dan membuat Hinata kini merasa lebih tenang.
"Terima kasih, Paman"
Ada banyak hal yang ingin Hinata sampaikan kepada Kuro, dia ingin berterima kasih karena lelaki itu begitu baik menawarkan diri menjadi wali Hinata, aura Kuro seperti aura seorang ayah bagi Hinata dan itu membuat Hinata yang tak pernah mengingat pernah mendapat kasih sayang dari sang ayah merasa terharu, sedih dan juga senang. Namun semuanya harus tertahan ditenggorokan kala saat dimana Hinata harus berjalan di altar dimulai.
Hinata menggandeng lengan Kuro dan menghela nafas gugup. Perlahan pintu besar di depannya terbuka menampilkan ruangan yang akan menjadi saksi pernikahannya dengan Sasuke. Ada cukup banyak tamu di dalam, duduk dan tengah memandang ke arahnya menunggu Hinata untuk berjalan menuju altar.
Jantung Hinata berdegup kencang kala pandangannya bertemu dengan Sasuke. Lelaki itu disana, berdiri di atas altar dengan begitu menawan, tuxedo hitam membalut tubuhnya dengan begitu pas. Hinata bersumpah, saat ini Sasuke terlihat begitu berbeda, auranya lebih menguar.
Kuro menuntun Hinata untuk melangkah di atas karpet merah yang sudah tersedia disana. Saat mereka berjalan, semua pasang mata tertuju pada Hinata. Diam-diam mengagumi betapa cantiknya, calon nyonya Uchiha muda itu. Genggaman Hinata pada buket bunganya menguat, telapak tangannya terasa basah menadakan betapa gugupnya wanita itu sekarang.
Hinata mungkin tidak menyadari, betapa Uchiha Sasuke mampu dibuat terpesona oleh kecantikan Hinata, dibuat terpesona oleh penampilan wanita itu. Hinata seperti sesosok bidadari bagi Sasuke. Nampak begitu cantik, menawan dan memesona.
Senyum tipis terpantri di wajahnya kala Hinata sudah dekat dengan posisinya berdiri. Sasuke mengulurkan tangan menanti Hinata untuk menyambutnya yang tentu saja langsung disambut oleh Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Beautiful Revenge ✔
Romance[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Tentang Hyuga Hinata dan balas dendam indahnya. Hinata membenci Sakura karena sudah menjadi alasan utama tabrakan beruntun yang menewaskan sang kakak. Dan hal yang lebih membuat Hinata marah adalah gadis Haruno itu mengadakan p...