Cuaca kali ini begitu cerah, memberi kesan yang indah bagi Hinata. Kedua kelopak matanga tertutup tenang. Hinata sampai tidak dapat mengingat kapan terakhir kalinya ia bisa menghirup udara segar tanpa setitik beban yang menghampiri. Perlahan, hembusan napas terhela dari celah bibir ranum itu, diikuti oleh semilir angin sejuk sore hari yang tentram.
Saat ini Hinata berada disebuah villa yang ia sewa untuk beberapa hari kedepan. Villa ini berada disebuah tempat yang begitu indah, dikelilingi oleh alam-alam yang menyejukkan hati dan pikiran Hinata.
Diam-diam Hinata merasa semakin senang ketika ia mendapati tidak ada seorang pun yang dapat mengganggunya di sini. Halaman belakang Villa merupakan sebuah taman dan juga kolam yang ditata dengan begitu indah. Ini adalah tempat yang tepat untuk menenangkan diri.
Sudah sekitar tiga hari Hinata menginap di villa ini, setidaknya selama tiga hari ini Hati dan pikirannya terasa lebih baik. Disamping villa ini ada sebuah sungai kecil. Sayup-sayup gemercik air sungai disela bebatuan terdengar begitu sepadan dengan kicauan beberapa burung yang terbang bebas pada langit biru di atas sana.
Hinata duduk dengan anggun disebuah kursi yang diletakkan diluar halaman Villa. Darisini Hinata dapat melihat pemandangan depan villa yang begitu indah, sebuah danau yang jarang dijangkau manusia sehingga alam lebih menguasai meninggalkan kesan indah dimata Hinata.
Hinata menyesap secangkir tehnya dengan perlahan, begitu menikmati bagaimana rasa manis dan hangat itu menyentuh tenggorokannnya. Hawa terasa lebih dingin sore ini, namun kendati demikian, Hinata enggan untuk masuk. Dia masih ingin menikmati suasana luar Villa yang memanjakan mata.
Ini bukan kali pertama Hinata menginap disebuah Villa, dulu dia juga pernah di ajak berlibur oleh Neji. Mereka menginap di villa yang berada di puncak. Selama berlibur itu Neji selalu membuat Hinata tertawa bahagia, apapun akan Neji lakukan untuk Hinata, adik tercintanya. Namun sekarang, Neji tak ada dan Hinata hanya berlibur sendiri.
Mengingat hal itu membuat Hinata menjadi muram, Sampai sekarang dadanya terasa sakit jika mengingat tentang Neji. Mimpi tentang Neji masih menghantuinya, kecuali jika ia meminum obat penenang dan tidur didalam pelukan Sasuke, mimpi-mimpi menyakitkan itu tak akan datang.
Membicarakan Sasuke, Hinata masih tak tahu kabar lelaki itu. Sudah lima hari semenjak dia pergi dengan derai air mata dari Mansion Uchiha. Akh Hinata tidak ingin mengingat moment itu, hanya akan membuat Hinata merasa sakit juga sesak.
Tentang Sakura, dari yang Hinata dengar dari Kiba, wanita bersurai pink itu sudah keluar dari rumah sakit. Hanya saja kondisi kesehatan mental Sakura semakin memburuk. Lontaran kebencian masih dilemparkan oleh publik pada mantan model cantik itu.
Perekonomian keluarga Haruno juga mengalami krisis, perusahaan Hr.Grup yang menjadi penghasilan utama mereka kini sudah benar-benar bangkrut. Penghasilan mereka kini hanya dari butik milik Mebuki yang saat ini juga semakin sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Beautiful Revenge ✔
Storie d'amore[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Tentang Hyuga Hinata dan balas dendam indahnya. Hinata membenci Sakura karena sudah menjadi alasan utama tabrakan beruntun yang menewaskan sang kakak. Dan hal yang lebih membuat Hinata marah adalah gadis Haruno itu mengadakan p...