[15] Chicago

10.1K 1.1K 28
                                    

Pagi menjelang, matahari mengintip dengan malu-malu melalui celah jendela kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi menjelang, matahari mengintip dengan malu-malu melalui celah jendela kamar. Di atas ranjang berukuran besar, sosok perempuan bersurai gelap melenguh, meregangkan tubuhnya dan membuka mata.

Hal pertama yang ia tangkap adalah atap kamar yang berwarna putih. Dia mengerjapkan mata masih berusaha mengumpulkan nyawa.

Beberapa saat kemudian Hinata bangun terduduk, dia melirik jam yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Dengan sedikit malas Hinata turun dari ranjang melangkah menuju kamar mandi guna mencuci wajah dan menggosok gigi.

Setelah selesai dia langsung melangkah keluar kamar menuju dapur.

Dia melihat apakah ada sesuatu yang bisa dimakan, tak ada makanan disini. Maksudnya sarapan mereka belum disiapkan atau memang mereka harus menyiapkannya sendiri ?

Hinata membuka lemari pendingin dan melongo melihat isinya ada begitu banyak jenis tomat didalam. Ada banyak juga jenis bahan masakan lain tapi tomat benar-benar memenuhi lemari pendingin.

Apa dia membuat sup tomat saja ? Oke mari bekerja.

Hinata menggulung lengan bajunya dan tak lupa mengikat rambutnya tinggi hingga memperlihatkan leher jenjangnya.

Wanita itu memulai aksi memasaknya. Hinata terlalu fokus, hingga tak menyadari keberadaan sang Uchiha bungsu yang berdiri diambang pintu dapur bersandar sembari memperhatikannya.

"Kau sudah sangat cocok menjadi nyonya Uchiha selanjutnya"

Hinata menoleh, menatap Sasuke sebentar. Walau baru bangun tidur dengan rambut yang sedikit berantakan, Uchiha Sasuke terlihat tampan dan sexy dimata Hinata.

Wanita itu mengalihkan pandang dan kembali fokus memasak. Beberapa saat berlalu Hinata dapat merasakan punggungnya yang memanas. Dia yakin itu karena tatapan tajam milik Uchiha bungsu.

"Duduklah, Sir. Saya akan memasakkan sarapan untuk anda"

Hinata berucap masih dengan melanjutkan aktivitas memasaknya. Sasuke mengangguk dalam diam dan melangkah menghampiri meja makan dan duduk di sana.

Dari sini dia dapat melihat kesibukan Hinata yang tengah memasak. Dari belakang saja wanita itu sudah terlihat sangat menarik. Jangan lupakan leher jenjangnya yang begitu menggoda. Oh shit, ini masih pagi.

Beberapa saat kemudian Hinata datang dengan membawa semangkuk sup tomat dan meletakkannya di atas meja makan. Tak lupa juga dengan beberapa masakan sederhana lainnya.

Setelah itu dia duduk tepat dihadapan Sasuke. Hinata dengan cekatan mengambilkan Sasuke semangkuk kecil nasi dan tak lupa mengisinya juga di mangkuknya.

"Selamat makan"

Hinata berseru pelan, mengabaikan tatapan mata Sasuke yang jelas-jelas mengarah kepadanya.

"Kau terlihat seperti seorang istri"

Sasuke terkekeh setelah mengucapkannya sedangkan Hinata mencoba mengabaikan ucapan lelaki raven itu walau tak bisa dipungkiri jantungnya berdebar kencang.

[M] Beautiful Revenge ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang