Minggu ke tiga, dan Hinata tak kunjung membuka matanya. Sasuke kalut, berfikir mimpi apa yang sedang wanita itu selami hingga membuat nya tak kunjung terbangun. Mimpi apa yang membuat Hinata betah memejamkan mata dan meninggalkan Sasuke dalam kekosongan.
Angin berhembus pelan masuk melalui jendela yang terbuka. Uchiha Sasuke duduk--seperti biasa--disisi ranjang, tangannya menggenggam tangan ringkih nan dingin Hinata. Mengusapnya lembut menyalurkan kehangatan yang tak ketara.
Selang infus masih terpasang ditubuh Hinata. Nafas wanita itu begitu teratur, wajahnya pucat terutama dibagian bibir. Matanya terpejam begitu tenang, seolah enggan untuk kembali memperlihatkan netra bulannya yang begitu memikat.
Sunyi menyapa, Sasuke mengamati wajah pucat pujaan hatinya dalam diam. Selama tiga minggu ini, Sasuke tak pernah absen walau satu hari pun untuk menjenguk dan menemani Hinata. Tak peduli sesibuk apapun dirinya, Sasuke selalu menyempatkan diri untuk menemani wanita pujaan hatinya itu.
Bahkan terkadang Sasuke akan membawa pekerjaannya kerumah sakit dan mengerjakannya disini agar dia juga bisa menemani Hinata-nya. Ah, Sasuke sangat penasaran, seindah apa mimpi yang Hinata selami ? Dia tak kunjung membuka mata. Apakah dunia sangat menakutkan hingga Hinata enggan untuk kembali melibatkan kesadaran dalam dunia yang fana ini ?
Tapi bagaimana dengan Sasuke ? Apa Hinata tidak mencintai Sasuke ? Hinata pernah mengatakan bahwa dia menyayangi Sasuke kan, kalau begitu bangunlah dan temani Sasuke. Sasuke begitu kesepian dan merasa kosong disini. Tidakkah Hinata merasa kasihan ?.
Tidak ada sembarang orang yang Sasuke beri ijin masuk ke kamar inap Hinata ini. Hanya dirinya, Kiba dan beberapa orang yang Sasuke ijinkan untuk datang. Orangtuanya hendak menjenguk tapi tak Sasuke beri ijin, Sasuke masih merasa marah dan kecewa pada kedua orangtuanya.
Sasuke menyentuh tangan Hinata yang masih terasa dingin, semakin lama Sasuke dibuat semakin takut oleh Hinata yang tak kunjung membuka mata. Bahkan terkadang Sasuke takut dengan suara dari monitor detak jantung Hinata.
•Beautifull Revenge•
Toneri sudah mendengar mengenai kecelakaan yang menimpa Hinata, dia sudah pernah ingin menjenguk ke rumah sakit beberapa hari lalu tapi ternyata pawang Hinata sangatlah amat posesif. Awalnya Sasuke selalu melarangnya untuk masuk tapi setelah dua bulan semenjak tidak sadarnya Hinata, Toneri sudah benar-benar kehilangan kesabaran. Toneri tak tahu Uchiha Sasuke akan seposesif ini, padahal Toneri menjenguk bukan bermaksud apa-apa tapi hanya ingin melihat keadaan Hinata.
Dengan jengah Toneri menatap Uchiha Sasuke yang tengah berdiri didepan kamar inap Hinata dengan angkuhnya. Tatapannya datar namun sirat akan permusuhan. Beberapa menit Toneri sudah berdiri disini dan selama itu juga Sasuke berdiri enggan menyingkir dari pintu. Disamping lelaki Uchiha itu ada dua bodyguard berbadan kekar.
"Biarkan aku masuk"
Sasuke hanya melipat kedua tangan didepan dada dan menatap toneri dengan tampang sok polos yang mampu membuat Toneri emosi sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Beautiful Revenge ✔
Romansa[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Tentang Hyuga Hinata dan balas dendam indahnya. Hinata membenci Sakura karena sudah menjadi alasan utama tabrakan beruntun yang menewaskan sang kakak. Dan hal yang lebih membuat Hinata marah adalah gadis Haruno itu mengadakan p...