[30] Better

8.7K 1K 93
                                    

Sasuke meringis, menatap Hinata dengan berkerut khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke meringis, menatap Hinata dengan berkerut khawatir. Genggaman tangan Hinata pada Sasuke menguat saat wanita itu mengeluarkan teriakan serak penuh kesakitan. Itu membuat hati Sasuke terasa sakit. Dokter tengah melepas selang di tenggorokan Hinata yang ternyata menyakiti wanita itu.

Sedari tadi wanita itu tak henti-hentinya mengeluarkan rintihan serak dan genggaman yang semakin menguat pada tangan Sasuke. Dia bahkan dapat melihat air mata yang mengalir dari sudut mata wanita itu menandakan betapa menyakitkannnya keadaannya sekarang.

Tak henti-hentinya Sasuke mengusap lengan Hinata membisikkan kata penenang untuk wanita itu. Sasuke tak tega, melihat Hinata yang kesakitan seperti ini bukan salah satu tujuan hidupnya.

Beberapa menit kemudian dokter telah selesai melepas selang ditenggorokan Hinata. Setelahnya mereka meninggalkan Sasuke dan Hinata berdua diruangan itu.

Sasuke duduk disisi ranjang dan mengusap tangan Hinata dengan lembut. Wanita-nya itu masih menatapnya dan terlihat hendak mengucapkan sesuatu namun terlihat kesulitan.

"Shh tak apa, jangan berbicara dulu"

Ada raut tak nyaman di wajah Hinata, mungkin masih merasa kesakitan walau lebih samar. Sasuke menghela nafas, dia mengusap peluh di kening Hinata dengan penuh kasih sayang.

"Kau koma selama tiga bulan"

Hinata menatapnya sendu, terpapang begitu jelas ekspresi bersalah di wajah pucat wanita itu.

"Kau tahu, aku sudah sangat takut. Berfikir apa yang kau mimpikan hingga kau enggan untuk membuka mata mu. Aku merindukan mu, sangat-sangat merindukan mu"

Sasuke mengecup kening Hinata dengan lembut membuat wanita bersurai gelap itu memejamkan mata. Menikmati bagaimana kecupan hangat Sasuke menimbulkan rasa nyaman di hatinya.

"Hinata maaf"

Sasuke menggenggam tangan Hinata mengecupnya berkali-kali, lelaki itu menunduk terlihat enggan untuk membalas netra bulan Hinata yang kini menatapnya penuh tanda tanya.

"Maaf"

Apa yang terjadi ? Hinata ingin tahu alasan mengapa Uchiha Sasuke terus meminta maaf seperti ini. Apalagi ada nada penyesalan yang amat besar dalam suara lelaki itu semakin membuat Hinata bertanya-tanya.

"Aku--Aku gagal menjadi ayah untuk anak kita"

Hinata tidak bodoh, dia tentu mengerti maksud dari ucapan penuh penyesalan Sasuke. Wanita bersurai gelap itu membeku, terdiam menatap Sasuke dengan tatapan tak percaya. Saat Sasuke mengangkat pandang, dia dibuat semakin merasa bersalah dengan tatapan penuh keterkejutan dari Hinata.

"Ini salah ku, maafkan aku Hinata."

Tapi kenapa ? Hinata bahkan sudah meminum pil pencegah kehamilan--Maksud Hinata, bagaimana dia bisa hamil ? Hinata ingat dia tak pernah absen untuk meminum pil pencegah kehamilan setelah melakukan hubungan intim dengan Sasuke. Mengerti kebingungan Hinata, Sasuke langsung berusaha memberi penjelasan.

[M] Beautiful Revenge ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang