[16] Dreamcatcher

9.5K 1.1K 49
                                    

Siang hari menjelang, Hinata masih setia terdiam di atas ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang hari menjelang, Hinata masih setia terdiam di atas ranjangnya. Dia benar-benar tak bisa pergi berjalan untuk waktu yang lama karena kakinya masih sangat sakit.

Ke kamar mandi pun Hinata harus melakukan usaha yang cukup besar. Dia bisa saja memanggil Sasuke tapi Hinata merasa dia bisa melakukan tanpa bantuan Sasuke.

Perempuan itu menghela nafas bosan untuk yang kesekian kalinya. Hinata sudah sarapan tadi saat Sasuke membawakannya sarapan ke kamarnya. Tapi entah mengapa sekarang Hinata kembali lapar.

Hinata ingin memakan sesuatu untuk mengisi perutnya. Memanggil Sasuke tentu bukan pilihan yang tepat bagi Hinata.

Dengan perlahan Hinata beranjak turun dari ranjang. Mencoba berdiri, ringisan tak direlakan keluar dari mulut Hinata.

Hinata berdiri dengan satu kaki, dia bingung bagaimana cara dia pergi keluar.

Wanita itu berjalan dengan perlahan juga teratih sembari berpegangan pada benda-benda disekitarnya.

Mencapai pintu kamarnya, Hinata terus melangkah keluar sembari memegangi dinding sebagai tumpuan.

Sesekali ringisan keluar dari mulutnya tak kala dia tak sengaja menginjakkan kakinya yang terkilir.

"Akh"

Hinata terjatuh dengan tidak elitnya di tangga pendek. Perempuan itu menyentuh bokongnya yang nyeri dan pergelangan kakinya yang terasa sakit.

"Hinata ?"

Sasuke yang baru saja keluar dari kamarnya itu cepat cepat menghampiri Hinata yang terduduk di tangga.

"Apa yang kau lakukan disini"

Lelaki itu berdesis, membantu Hinata berdiri namun sekali lagi perempuan itu meringis sakit. Hal itu membuat Sasuke spontan mengangkat tubuh Hinata dan membawa wanita itu kembali ke kamar.

Sasuke mendundukkan Hinata di atas ranjang.

"Kau masih belum bisa berjalan, kenapa kau sangat keras kepala sekali"

Hinata cemberut, mengalihkan pandang merasa kesal.

"Saya lapar"

Gumaman yang lebih tepatnya sebuah bisikan itu membuat Uchiha Sasuke terdiam. Keheningan melanda keduanya dalam sejenak sebelum dengan tiba-tiba Sasuke terkekeh.

"Kenapa kau tidak memanggilku saja huh ?"

Hinata sontak menoleh menatap Sasuke dengan kesal. Namun detik selanjutnya wanita itu kembali mengalihkan pandang dan hanya menghembuskan nafas kesal.

"Kau ingin memakan apa ?"

Sasuke bertanya dengan lembut sembari menyentuh kepala Hinata. Wanita itu menatap Sasuke sejenak, nampak terdiam dan berfikir.

"Apapun"

Sasuke mengangguk, mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mengetikkan sesuatu yang dia kirimkan pada Sai.

[M] Beautiful Revenge ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang